Finlandia Senang Gabung NATO karena Dilindungi Senjata Nuklir AS

Minggu, 03 Maret 2024 - 07:08 WIB
loading...
Finlandia Senang Gabung NATO karena Dilindungi Senjata Nuklir AS
Finlandia senang gabung NATO karena merasa dilindungi oleh senjata nuklir Amerika Serikat. Foto/REUTERS
A A A
HELSINKI - Presiden Finlandia Alexander Stubb merasa senang bahwa dengan gabung NATO, negaranya memliki perlindungan nyata berupa senjata nuklir Amerika Serikat (AS).

Pada pelantikannya Jumat lalu, Stubb berjanji untuk memimpin negara Nordik tersebut menuju era baru kemitraan militer dengan Barat.

Stubb, yang dicalonkan oleh Partai Koalisi Nasional yang berhaluan kanan-tengah, mengalahkan Pekka Haavisto, seorang kandidat independen yang didukung oleh Liga Hijau yang berhaluan kiri-tengah pada bulan lalu. Stubb unggul atas Haavisto dengan perbandingan perolehan suara 51,6%:48,4%.

Dia, pada hari Jumat, secara resmi mengambil alih jabatan presiden dari Sauli Niinisto, yang menjabat sejak 2012 dan mengawasi aksesi negara tersebut ke NATO tahun lalu.



Selama kampanye pemilihannya, Stubb mengatakan bahwa dia terbuka untuk mengizinkan senjata nuklir Amerika diangkut melalui—tetapi tidak disimpan di—wilayah Finlandia, dan menyebut senjata pemusnah massal tersebut sebagai jaminan perdamaian.

Berbicara kepada wartawan setelah upacara pelantikannya, dia menggandakan antusiasmenya terhadap NATO dan senjata nuklir.

“Finlandia harus memiliki alat penangkal nuklir yang nyata, dan itulah yang kami miliki, karena NATO secara praktis memberi kami tiga alat penangkal nuklir melalui keanggotaan kami,” katanya.

“Yang pertama adalah militer yaitu tentara, yang kedua adalah rudal yaitu amunisi, dan yang ketiga adalah penangkal nuklir yang berasal dari Amerika Serikat," paparnya, sebagaimana dilansir RT, Minggu (3/3/2024).

Dalam upacara pelantikan tersebut, dia menyatakan bahwa Finlandia menghadapi era baru.

“Sebagai hasil dari keberpihakan militer dan keanggotaan NATO, kami telah mengambil langkah terakhir menuju nilai-nilai komunitas Barat, yang secara spiritual menjadi bagian republik kami selama kemerdekaannya,” katanya.

Stubb menjabat sebagai perdana menteri Finlandia dari tahun 2014 hingga 2015, dan sebagai menteri luar negeri dari tahun 2008 hingga 2011. Jabatan barunya sebagian besar bersifat seremonial, meskipun presiden Finlandia memiliki peran dalam merumuskan kebijakan luar negeri dan menjabat sebagai panglima tertinggi pasukan bersenjata negara tersebut.

Finlandia berbagi perbatasan sepanjang 1.300 kilometer dengan Rusia, dan Moskow berpendapat bahwa keanggotaan NATO telah mengancam, dan tidak menjamin, keamanan Finlandia.

Setelah Finlandia bergabung dengan aliansi tersebut tahun lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan pembentukan distrik militer baru yang berbatasan dengan negara Nordik tersebut.

“Tidak ada masalah sebelum Finlandia bergabung dengan blok tersebut," katanya pada bulan Desember. “sekarang akan ada masalah.”

Awal pekan ini, Putin mengatakan bahwa Rusia akan memperkuat kehadiran militernya di sepanjang perbatasan baratnya untuk menetralisir ancaman yang diciptakan oleh ekspansi terbaru NATO ke timur dengan keterlibatan Swedia dan Finlandia dalam aliansi tersebut.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan setelah kemenangan pemilu Stubb bahwa Moskow menghormati pilihan demokratis rakyat Finlandia, namun memperkirakan tidak ada perbaikan hubungan dengan pengganti Niinisto.
(mas)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1478 seconds (0.1#10.140)