AS Tolak Hadiri Pertemuan Bahas Upaya Damai Suriah, Rusia Kesal
A
A
A
MOSKOW - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova mengecam Amerika Serikat (AS) karena menolak untuk berpartisipasi dalam putaran ke 10 pembicaraan internasional mengenai Suriah di Sochi, Rusia.
"Moskow mengundang Washington ke pembicaraan Suriah dalam format Astana yang berlangsung kemarin dan hari ini sebagai pengamat, tetapi pihak AS menolaknya," kata Zakharova dalam sebuah pernyataan.
"Tanggapan ini disesalkan, dengan mengingat bahwa Washington secara konstan memberikan jaminan bahwa ia bersedia membantu berjalannya upaya damai melalui jalur politik di Suriah," sambungnya, seperti dilasnir Xinhua pada Selasa (31/7).
Dia menuturkan, Moskow melihat keengganan AS untuk mengirim perwakilan ke Sochi sebagai keinginan untuk menurunkan pentingnya format Astana dan mendiskreditkan pelaksanaan upaya-upaya mediasi di Suriah, yang tidak dapat dikendalikan Washington. AS menolak hadir, karena mereka hanya mengakui proses pembicaraan di Jenewa yang ditengahi PBB.
Menurut Zakharova, proses Astana sama sekali bukan alternatif dari pembicaraan Jenewa yang disponsori PBB. Dia juga mengatakan bahwa seruan AS untuk memprioritaskan proses Jenewa tampak tidak jujur. Alasannya, utusan khusus PBB untuk Suriah Staffan de Mistura turut mengambil bagian dalam pertemuan di Sochi.
Sejalan dengan proses Jenewa, sembilan putaran pembicaraan Suriah telah diadakan di ibukota Kazakhstan, Astana sejak Januari 2017, dengan Rusia, Turki dan Iran sebagai mediator. Pembicaaan berpindah dari Astana ke Sochi Rusia untuk pertama kalinya. Hasil paling signifikan dari pembicaraan sebelumnya adalah pembentukan empat zona de-eskalasi di Suriah.
"Moskow mengundang Washington ke pembicaraan Suriah dalam format Astana yang berlangsung kemarin dan hari ini sebagai pengamat, tetapi pihak AS menolaknya," kata Zakharova dalam sebuah pernyataan.
"Tanggapan ini disesalkan, dengan mengingat bahwa Washington secara konstan memberikan jaminan bahwa ia bersedia membantu berjalannya upaya damai melalui jalur politik di Suriah," sambungnya, seperti dilasnir Xinhua pada Selasa (31/7).
Dia menuturkan, Moskow melihat keengganan AS untuk mengirim perwakilan ke Sochi sebagai keinginan untuk menurunkan pentingnya format Astana dan mendiskreditkan pelaksanaan upaya-upaya mediasi di Suriah, yang tidak dapat dikendalikan Washington. AS menolak hadir, karena mereka hanya mengakui proses pembicaraan di Jenewa yang ditengahi PBB.
Menurut Zakharova, proses Astana sama sekali bukan alternatif dari pembicaraan Jenewa yang disponsori PBB. Dia juga mengatakan bahwa seruan AS untuk memprioritaskan proses Jenewa tampak tidak jujur. Alasannya, utusan khusus PBB untuk Suriah Staffan de Mistura turut mengambil bagian dalam pertemuan di Sochi.
Sejalan dengan proses Jenewa, sembilan putaran pembicaraan Suriah telah diadakan di ibukota Kazakhstan, Astana sejak Januari 2017, dengan Rusia, Turki dan Iran sebagai mediator. Pembicaaan berpindah dari Astana ke Sochi Rusia untuk pertama kalinya. Hasil paling signifikan dari pembicaraan sebelumnya adalah pembentukan empat zona de-eskalasi di Suriah.
(esn)