Rusia Kecam AS Lindungi Rencana Israel Buat Gaza Tak Bisa Dihuni

Rabu, 21 Februari 2024 - 13:27 WIB
loading...
A A A
Israel telah membunuh lebih dari 29.000 warga Palestina sejauh ini, menurut otoritas kesehatan setempat.

Beberapa pejabat Israel telah melontarkan gagasan meratakan Gaza sepenuhnya dan mendeportasi seluruh penduduknya ke Mesir sebagai satu-satunya cara untuk mengalahkan Hamas dan menjamin keamanan Israel.

Keberatan utama AS terhadap usulan Aljazair adalah resolusi itu menuntut gencatan senjata tetapi tidak mensyaratkan pembebasan sandera.

“Menuntut gencatan senjata segera dan tanpa syarat tanpa kesepakatan yang mengharuskan Hamas melepaskan sandera tidak akan menghasilkan perdamaian yang bertahan lama,” ujar utusan AS Linda Thomas-Greenfield kepada Dewan Keamanan menjelang pemungutan suara.

Dia menambahkan, “Sebaliknya, hal ini bisa memperpanjang pertempuran antara Hamas dan Israel.”

Duta Besar Aljazair Amar Bendjama berpendapat pemungutan suara untuk resolusi tersebut adalah pemungutan suara yang mendukung “hak hidup warga Palestina” sementara pemungutan suara yang menentang “menyiratkan dukungan terhadap kekerasan brutal dan hukuman kolektif yang dijatuhkan kepada mereka.”

Duta Besar Palestina untuk PBB Riyad Mansour mengatakan kepada dewan tersebut bahwa veto AS adalah pesan kepada Israel bahwa “Israel dapat terus lolos dari pembunuhan.”

Amerika Serikat telah menyiapkan rancangan resolusinya sendiri, menyerukan gencatan senjata “sementara” dan menentang serangan darat Israel terhadap kota Rafah di Gaza selatan, menurut teks yang dilihat Reuters pada Senin.

Namun Thomas-Greenfield tidak berencana untuk “terburu-buru” melakukan pemungutan suara mengenai hal tersebut.

Menurut naskah Amerika, Dewan Keamanan akan “menggarisbawahi dukungannya terhadap gencatan senjata sementara di Gaza sesegera mungkin, berdasarkan formula pembebasan semua sandera, dan seruan untuk menghilangkan semua hambatan terhadap penyediaan bantuan kemanusiaan dalam skala besar.”
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1387 seconds (0.1#10.140)