Jorge Mendes Agen Super Sejuta Nakal

Kamis, 12 Juli 2018 - 12:55 WIB
Jorge Mendes  Agen Super Sejuta Nakal
Jorge Mendes Agen Super Sejuta Nakal
A A A
Jorge Mendes menjadi sosok yang sangat fenomenal bagi sepak bola dunia. Sepak terjangnya dalam mewakili pesepak bola dunia selalu menjadi sorotan. Apa yang membuat pria Portugal ini memiliki pengaruh kuat di dunia sepak bola?

Ajang Piala Dunia 2018 yang akan berakhir dalam waktu dekat ini tiba-tiba saja dikejutkan dengan berita di luar ajang prestisius tersebut. Di tengah hirukpikuk dan hitung-hitungan siapa yang akan menjadi juara Piala Dunia 2018, tiba-tiba saja nama Cristiano Ronaldo muncul. Padahal striker tim nasional Portugal tersebut sudah hilang dari Piala Dunia 2018 seiring kekalahan Portugal di babak 16 besar.

Nama Ronaldo menjadi pembicaraan karena munculnya rumor yang mengatakan bahwa dia bergabung dengan klub Liga Italia, Juventus. Berpindah ke Juventus tentu sebuah kabar yang mencengangkan karena Liga Italia bukanlah liga yang bisa dianggap mudah diarungi.

Terlebih, Juventus adalah klub besar dengan reputasi yang luar biasa. Jika ingin uang tunai yang melimpah dan mudah, Ronaldo bisa saja mengikuti jejak Zlatan Ibrahimovic dan Wayne Rooney pergi ke Amerika Serikat. “Jika Cristiano Ronaldo meninggalkan Real Madrid, selamanya dia akan berterima kasih kepada klub, presiden, rekan satu tim, staf medis, fans, dan Madridistas di seluruh dunia,” ucap Jorge Mendes, agen Cristiano Ronaldo.

Jorge Mendes memang menjadi sosok yang sangat sibuk belakangan ini. Dia tidak hanya memantau klien lain yang masih berkiprah di Piala Dunia 2018,tetapi juga mengurus segala hal sebelum liga-liga di dunia memulai musim mereka. Urusan Ronaldo ke Juventus termasuk yang paling menyita perhatiannya. Jika dia sudah bekerja, dunia seperti berada di genggamannya.

Dia dapat dengan mudah menelepon berbagai presiden klub di dunia hanya dengan sentuhan ujung jarinya. Dalam waktu singkat, dia juga bisa berteleportasi dari satu negara ke negara lainnya dengan cepat. Suatu saat Amazon membuat film dokumentasi tentangnya. Mereka menyiapkan setting dimana seluruh tetangga dan teman Jorge Mendes hadir di sebuah ruangan.

Dalam setting itu ditunjukkan kehangatan Jorge Mendes dengan tetangga dan teman-temannya kala remaja di Lisbon, Portugal. “Pada hari itu, dia lebih sering menelepon dibanding bersama kami. Dia tidak ingat setengah dari orang yang dia temui di ruangan itu,” ujar seorang tetangga Jorge Mendes, dikutip tabloid olahraga So Foot .

Ronaldo bahkan pernah merasakan betapa sulitnya mencuri waktu Jorge Mendes. Dia selalu teringat momen ketika dia pertama kali direkrut Manchester United dari Sporting Lisbon pada 2003. Saking gembiranya, dia langsung mengajak Jorge Mendes merayakannya dengan minum wine.

Nyatanya, hal tersebut tidak pernah terjadi. Ronaldo malah merayakannya seorang diri di rumahnya. Bagi Jorge Mendes, waktu adalah sebuah petualangan. Dia rela menempuh jalan berputar dengan waktu yang panjang hanya untuk mencapai keinginannya. Jangan salah sangka, jalan berputar tersebut adalah bagian dari strateginya untuk merengkuh kesuksesan.

Ini yang membuat dia sama sekali tidak ragu ketika merobek cek yang diberikan klien pertamanya, Nuno Espirito Santo, yang waktu itu masih berstatus penjaga gawang Guimaraes. Kepada Jorge Mendes, Nuno mengaku sangat ingin bermain untuk FC Porto. Masalahnya, Guimaraes dan FC Porto adalah rival yang tidak akan pernah mengizinkan pemainnya pindah ke klub lawan. Deportivo La Coruna, klub La Liga Spanyol, akhirnya tertarik membawa dia pergi dari Portugal.

“Tapi begitu tahu Deportivo yang ingin membawa, harga saya dinaikkan begitu saja ke angka yang fantastis,” kata Nuno. Jorge Mendes tidak kehilangan akal.

Dia kemudian menyiapkan rencana agar Nuno terlihat seperti orang yang berantakan karena kegagalan transfer. Apartemennya dibuat seperti kacau balau dan ketika Presiden Guimaraes datang berkunjung, kejutan pun terjadi. Kesal melihat Nuno yang kacau balau, dia meminta Jorge Mendes membawa Nuno ke Deportivo La Coruna.

Setelah berhasil memindahkan Nuno ke klub La Liga Deportivo La Coruna, pada saat bersamaan, hampir setiap hari Jorge Mendes menempuh jarak 300 km dari Viano do Castelo, tempatnya tinggal, ke Galisia, markas Deportivo La Coruna. Setiap hari dia mencoba bertemu Agusto Cesar Lendoiro.

Dia hafal semua kegiatan harian Lendoiro, mulai kapan keluar kantor, makan siang, hingga jadwal pulang. Setiap kali bertemu, dia selalu bercerita mengapa Nuno ingin sekali pulang ke kampung halamannya di Portugal dan bermain untuk FC Porto. “Sangat sulit untuk mengatakan tidak pada apapun yang dia tawarkan,” ucap Lendoiro.

Jika ingin disamakan dengan tokoh terkenal, Jorge Mendes sangat mirip Don Corleone di film The Godfather . Dia membantu banyak sosok penting agar mampu memenuhi impiannya. Misalnya, saat Dmitry Rybolovlev menjadi Presiden AS Monaco dan Peter Lim kala berhasil menjadi pemilik Valencia FC.

Mau tidak mau, Jorge Mendes memiliki pengaruh kuat pada tokohtokoh tersebut. Dia bisa meminta apa saja tanpa mendapat penolakan. Dia pernah melakukannya ketika tiba-tiba saja meminta Rybo, panggilan akrab Dmitry Rybolovlev meminjamkan striker AS Monaco, Radamel Falcao, ke Manchester United. Dia cukup mengangkat teleponnya dan mengatakan Falcao akan bermain ke Manchester United.

Tersiar kabar Rybo hanya menjawab oke begitu saja. Metode ini selalu dia lakukan, termasuk ketika dia mulai campur tangan ke klub Inggris, Wolverhampton Wanderers. Klub yang selalu terpuruk itu tiba-tiba saja tahun ini berhasil promosi ke Liga Premier Inggris musim depan.

Jorge Mendes diyakini menjadi sosok sentral dibalik kesuksesan Wolves, sebutan Wolverhampton Wanderers. Dia membawa konglomerasi China, Fosun International, ke klub tersebut dan menyuntikkan dana. Tentu saja konglomerasi tersebut datang setelah sebelumnya agensi miliknya, Gestifute, dibeli sahamnya oleh Fosun International.

Setelah mengambil alih Wolves, Mendes membawa klien yang paling loyal melatih Wolves, siapa lagi selain Nuno Espirito Santo. Bayangkan, pelatih kelas dunia seperti Nuno yang waktu itu berhasil membawa Porto dan Valencia ke tingkat yang sangat tinggi mau melatih klub medioker seperti Wolves yang tidak pernah masuk Liga Premier selama enam tahun terakhir.

“Saya seorang klien dari agen terbaik di dunia. Saya melakukan pekerjaan saya dan dia melakukan pekerjaannya,” tutur Nuno ketika ditanyai keterlibatan Mendes sehingga dia bisa menjadi manajer Wolves. Sebelum Nuno Espirito, Mendes sudah menyuntikkan tenaga para pemainnya untuk menjadikan Wolves lebih kuat.Kini Wolves sudah kembali ke Liga Inggris dan Jorge Mendes siap memulai langkah strategi lainnya.

Pengaruhnya sudah tersebar ke berbagai level liga sepakbola dunia. Yang dia lakukan hanya tinggal menelepon. Dulu dia berhasil menempatkan Portugal di telapak tangannya, kini giliran dunia. Apalagi hanya sekadar memindahkan Ronaldo dari Real Madrid ke Juventus.
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4869 seconds (0.1#10.140)