Kamala Harris: Saya Siap Memimpin Amerika Serikat

Selasa, 13 Februari 2024 - 17:15 WIB
loading...
Kamala Harris: Saya Siap Memimpin Amerika Serikat
Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris siap menggantikan Presiden Joe Biden jika diperlukan, menurut laporan Wall Street Journal (WSJ).

Pernyataan Harris muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang Biden yang telah berusia lanjut dan masalah ingatannya.

Pernyataan Harris pertama kali dilaporkan WSJ pada Senin (12/2/2024), seminggu setelah wakil presiden AS menyampaikannya kepada harian itu selama penerbangan dengan Air Force Two.

Harris ditanya apakah kekhawatiran atas ingatan Biden berarti dia harus meyakinkan masyarakat bahwa dia siap menjabat?

“Saya siap melayani. Tidak ada keraguan mengenai hal itu,” jawab Harris dengan berani, menepis anggapan bahwa dia sebenarnya perlu meyakinkan publik. Apalagi saat ini popularitas Harris menurun.

Harris mengklaim siapa pun yang melihatnya melakukan pekerjaannya, “akan pergi dengan kesadaran penuh akan kemampuan saya untuk memimpin.”

Menurut jajak pendapat terbaru yang dilakukan NBC, peringkat popularitas Wakil Presiden AS tersebut mencapai titik terendah baru, dengan gabungan 53% pemilih terdaftar memandangnya secara negatif.



Mayoritas dari mereka yang berpendapat demikian, sekitar 42% dari seluruh responden yang diwawancarai selama jajak pendapat, mengatakan mereka sebenarnya “sangat negatif” terhadap Wakil Presiden tersebut.

Pada saat yang sama, hanya 28% dari mereka yang memiliki pandangan positif terhadap Harris.

Pernyataan Harris, meskipun baru dipublikasikan sekarang, muncul sebelum laporan mengejutkan yang disusun penasihat khusus AS Robert Hur mengenai cara Biden menangani dokumen rahasia, yang hanya memperkuat kekhawatiran terhadap kesehatan presiden.

Laporan Hur menggambarkan Biden sebagai “pria lanjut usia dengan ingatan yang buruk” dan mencatat presiden menunjukkan “kemampuan yang berkurang” di depan umum.

Penilaian tersebut memicu penolakan keras dari pemerintah AS, dan Biden mengadakan konferensi pers luar biasa untuk meyakinkan publik bahwa ingatannya baik-baik saja dan dengan marah menolak anggapan yang bertentangan.

Namun dalam acara tersebut, Biden berhasil secara keliru menyebut Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi sebagai pemimpin Meksiko ketika membahas situasi di Gaza.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0788 seconds (0.1#10.140)