Iran: Upaya AS Perpanjang Embargo Senjata akan Temui Kegagalan
loading...

Rouhani menyatakan Washington akan menemui kegagalan dalam upayanya untuk mendorong DK PBB untuk perpanjangan embargo senjata PBB terhadap Teheran. Foto/REUTERS
A
A
A
TEHERAN - Washington akan menemui kegagalan dalam upayanya untuk mendorong Dewan Keamanan (DK) PBB untuk perpanjangan embargo senjata PBB terhadap Teheran. Hal itu disampaikan Presiden Iran , Hassan Rouhani.
"Mudah-mudahan, Amerika Serikat (AS) akan dikalahkan dan menghadapi isolasi dalam upayanya untuk memperpanjang larangan senjata," kata Rouhani dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Xinhua pada Kamis (13/8/2020).
( Baca juga: AS: Voting Perpanjangan Embargo Senjata Iran Pilihan Antara Perdamaian dan Teror )
"Selain itu, setiap upaya untuk mendukung proposal yang diprakarsai AS akan menjadi pelanggaran yang jelas terhadap Resolusi Dewan Keamanan PBB 2231 dan kesepakatan nuklir multilateral Iran 2015," sambungnya. Dia menuturkan bahwa pihak-pihak di balik langkah AS tersebut harus menerima konsekuensinya.
Rouhani juga menepis klaim Presiden AS, Donald Trump, di mana Trump mengatakan dia akan mencari perdamaian dengan Iran segera setelah terpilih kembali. "Jika Anda tulus dan mencari perdamaian, yang tidak pernah Anda kejar, mengapa Anda mengambil tindakan seperti itu (tekanan sanksi) terhadap bangsa Iran?" tanya Rouhani.
Sebelumnya, AS mengatakan negara-negara Eropa akan membuat pilihan antara memberikan suara untuk teror atau memberikan suara untuk perdamaian dan keamanan di dunia. Ini karena negara Eropa harus memutuskan resolusi yang direvisi yang dirancang oleh AS yang akan memperpanjang embargo senjata PBB atas Iran tanpa batas waktu.
( Baca juga: Memilukan, Ayah Bunuh Bayinya karena Kesal Istri Nolak Diajak Wikwik )
"Apa yang dapat diterima adalah memastikan bahwa Iran tidak memiliki akses ke senjata yang lebih modern agar mereka dapat mengekspor senjata ini. Ini adalah senjata mematikan bagi kelompok teroris dan aktor jahat lainnya," kata Duta Besar AS untuk PBB, Kelly Craft.
"Mudah-mudahan, Amerika Serikat (AS) akan dikalahkan dan menghadapi isolasi dalam upayanya untuk memperpanjang larangan senjata," kata Rouhani dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Xinhua pada Kamis (13/8/2020).
( Baca juga: AS: Voting Perpanjangan Embargo Senjata Iran Pilihan Antara Perdamaian dan Teror )
"Selain itu, setiap upaya untuk mendukung proposal yang diprakarsai AS akan menjadi pelanggaran yang jelas terhadap Resolusi Dewan Keamanan PBB 2231 dan kesepakatan nuklir multilateral Iran 2015," sambungnya. Dia menuturkan bahwa pihak-pihak di balik langkah AS tersebut harus menerima konsekuensinya.
Rouhani juga menepis klaim Presiden AS, Donald Trump, di mana Trump mengatakan dia akan mencari perdamaian dengan Iran segera setelah terpilih kembali. "Jika Anda tulus dan mencari perdamaian, yang tidak pernah Anda kejar, mengapa Anda mengambil tindakan seperti itu (tekanan sanksi) terhadap bangsa Iran?" tanya Rouhani.
Sebelumnya, AS mengatakan negara-negara Eropa akan membuat pilihan antara memberikan suara untuk teror atau memberikan suara untuk perdamaian dan keamanan di dunia. Ini karena negara Eropa harus memutuskan resolusi yang direvisi yang dirancang oleh AS yang akan memperpanjang embargo senjata PBB atas Iran tanpa batas waktu.
( Baca juga: Memilukan, Ayah Bunuh Bayinya karena Kesal Istri Nolak Diajak Wikwik )
"Apa yang dapat diterima adalah memastikan bahwa Iran tidak memiliki akses ke senjata yang lebih modern agar mereka dapat mengekspor senjata ini. Ini adalah senjata mematikan bagi kelompok teroris dan aktor jahat lainnya," kata Duta Besar AS untuk PBB, Kelly Craft.
(esn)
Lihat Juga :