Terlalu Sering Jadi Sasaran Rudal Zionis, Suriah Siap Berperang dengan Israel

Senin, 12 Februari 2024 - 15:41 WIB
loading...
Terlalu Sering Jadi Sasaran Rudal Zionis, Suriah Siap Berperang dengan Israel
Suriah siap berperang melawan Israel. Foto/Reuters
A A A
GAZA - Damaskus sepenuhnya siap mempertahankan wilayahnya dalam potensi konflik militer dengan Israel. Demikian ditegaskan Menteri Luar Negeri Suriah Faisal Mekdad ketika krisis regional terus berlanjut.

Mekdad berbicara pada pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian di Damaskus, di mana mereka membahas dukungan bersama untuk Palestina selama perang Israel dengan Hamas di Gaza.

Mekdad mengatakan bahwa Suriah “telah melawan” Israel sejak tahun 1948, ketika perang besar-besaran pertama terjadi antara beberapa negara Arab dan negara Yahudi yang baru didirikan.

“Suriah telah berperang melawan pendudukan Israel, dan siap untuk berperang, namun mereka akan memutuskan kapan dan bagaimana,” tegas Mekdad, dilansir RT. Dia menekankan pentingnya Dataran Tinggi Golan – bagian barat daya Suriah yang dikuasai Israel sejak tahun 1967.

Mengakhiri pendudukan Israel di Dataran Tinggi Golan adalah “prioritas utama kami,” tegas Makded. Dia menambahkan bahwa “Suriah siap menanggung akibat dari semua operasi pembebasan ini.”



Diplomat utama Suriah menekankan bahwa kehadiran pasukan AS dan Turki di negara tersebut juga “tidak sah” dan harus diakhiri.

Amir-Abdollahian kemudian mengutuk “kehadiran ilegal pasukan asing di Suriah,” dan menuduh AS dan Israel melakukan “genosida” terhadap warga Palestina.

AS melakukan serangan udara di Suriah bulan ini sebagai tanggapan atas serangan roket dan drone terhadap pangkalan Amerika di wilayah tersebut.

Pentagon mengatakan bahwa mereka menargetkan kelompok militan yang terkait dengan Iran yang berada di balik pemboman sebuah pos terdepan di Yordania yang dikenal sebagai Tower 22 pada tanggal 28 Januari, di mana tiga tentara Amerika terbunuh. Suriah mengecam serangan di wilayahnya sebagai tindakan “ilegal” berdasarkan hukum internasional.

(ahm)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1140 seconds (0.1#10.140)