Beredar Ratusan Video Tentara Israel Bersorak saat Hancurkan Rumah-rumah Gaza

Kamis, 08 Februari 2024 - 11:46 WIB
loading...
Beredar Ratusan Video Tentara Israel Bersorak saat Hancurkan Rumah-rumah Gaza
Banyak video yang sengaja disebarkan tentara Israel menunjukkan pasukan Zionis bersorak saat menghancurkan rumah-rumah warga Palestina di Gaza. Foto/via New York Times
A A A
GAZA - Ratusan video yang sengaja direkam dan dibagikan oleh tentara Israel di Gaza menunjukkan pasukan Zionis bersorak saat menghancurkan rumah-rumah warga Palestina di Gaza.

Para tentara juga menghina para korban Palestina. Beredarnya ratusan video itu merupakan temuan riset yang dilakukan oleh New York Times.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) bergegas menjauhkan diri dari keterlibatan konten tersebut, yang beberapa di antaranya melanggar kode etik militer mereka.

New York Times, dalam laporannya, Kamis (8/2/2024), mengatakan pihaknya telah meninjau ratusan video, termasuk lebih dari 50 klip pasukan teknik Israel menggunakan buldoser, ekskavator, dan bahan peledak untuk menghancurkan rumah, sekolah, dan bangunan sipil lainnya.



Beberapa rekaman video menunjukkan tentara merusak toko-toko lokal dan ruang kelas sekolah dan membuat komentar yang menghina warga Palestina.

Dalam salah satu video yang diunggah ke TikTok, terlihat seorang tentara mengacungkan jempol saat mengemudikan buldoser di utara Gaza.

Judul yang menyertai klip tersebut dilaporkan berbunyi, “Saya berhenti menghitung berapa banyak lingkungan yang telah saya hapus.”

Klip lain menunjukkan seorang tentara IDF menyatakan bahwa lingkungan Shujaiyya di Gaza telah hilang ketika kameranya melewati puing-puing di kejauhan.

Tentara pria tersebut juga terdengar berkata, “Nahal Oz, dengan pertolongan Tuhan Anda akan mendapatkan ini,” tampaknya dia mendedikasikan penghancurannya untuk sebuah kibbutz Israel di dekatnya.

Beberapa tentara membagikan video mereka menari dengan latar belakang bangunan yang hancur, sementara yang lain mem-posting meme dan video musik yang menampilkan pembongkaran rumah dan bangunan lain di Gaza.

Video Shujaiyya dan rekaman lain yang direkam oleh pasukan IDF dikutip dalam kasus genosida yang diajukan Afrika Selatan terhadap Israel di Mahkamah Internasional (ICJ), yang menuduh Tel Aviv melanggar Konvensi Genosida.

Dalam pengajuan hukum setebal 85 halaman, Pretoria menggambarkan klip tersebut sebagai “suatu bentuk video 'snuff' dan 'pidato genosida', serta mencatat bahwa tentara IDF terdengar merayakan penghancuran lebih dari 50 rumah di Gaza dalam satu klip, serta menyanyikan lagu-lagu dengan kata-kata; “Kami akan menghancurkan seluruh Khan Younis.”

Beberapa video tersebut tampaknya melanggar peraturan IDF yang mengatur unggahan personel IDF di media sosial, yang secara tegas melarang perilaku yang “merugikan martabat manusia” atau yang dapat berdampak pada “citra IDF dan persepsinya di mata publik".

Militer Israel mengecam rekaman video tersebut dalam sebuah pernyataan tertulis kepada New York Times, dengan mengatakan pihaknya sedang menyelidiki “kondisi” video tersebut dan menyatakan bahwa video tersebut tidak sejalan dengan perintah militer.

“Tindakan pasukan yang muncul dalam rekaman itu sangat menyedihkan,” kata IDF.

Kehancuran terhadap daerah pemukiman yang terlihat dalam video tersebut tercermin dalam statistik PBB mengenai perang Gaza, dan badan tersebut memperkirakan bahwa lebih dari 60% dari seluruh unit perumahan di Gaza telah hancur atau rusak akibat operasi Israel.

Jumlah tersebut berarti sekitar 300.000 rumah dan apartemen, sementara sekitar 85 persen dari 2,2 juta penduduk daerah kantong tersebut terpaksa meninggalkan rumah mereka.

IDF melancarkan operasi militernya menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang merenggut sekitar 1.200 nyawa orang di Israel, dan menyebabkan lebih dari 200 orang diculik dan disandera di Gaza.

Hingga saat ini, lebih dari 27.000 warga Palestina Gaza telah tewas dalam respons brutal Israel, dan ribuan lainnya terluka atau diperkirakan terjebak di bawah reruntuhan, menurut pejabat kesehatan setempat.
(mas)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1607 seconds (0.1#10.140)