Apa Itu Handala? Simbol Anak Laki-laki Bertelanjang Kaki dan Berambut Runcing yang Melambangkan Perlawanan Palestina

GAZA - Rambutnya seperti landak, kakinya telanjang, pakaiannya compang-camping, dan punggungnya selalu menghadap dunia. Namanya Handala.

Karakter yang diciptakan oleh kartunis surat kabar Palestina Naji al-Ali pada tahun 1969 – dua tahun setelah perang Arab-Israel tahun 1967 – anak laki-laki yang dikenal sebagai Handala adalah simbol perjuangan dan perlawanan Palestina terhadap pendudukan hingga saat ini.

Ketika perang Israel-Hamas berkecamuk di Gaza, muncul kembali minat terhadap Handala dan apa yang diwakilinya. Misalnya, sekelompok seniman di Italia baru-baru ini bersatu untuk membuat poster yang memberikan penghormatan kepada Handala.

Sebuah penerbit Italia meminta para seniman untuk mengirimkan karya mereka — dengan satu aturan: Semua gambar harus digambar dengan membelakangi pembaca, seperti Handala.

Dengan 80 kiriman yang diterima, penerbit tersebut membuat poster yang tersedia secara online dan telah beredar luas di media sosial selama beberapa bulan terakhir. Ada monster, tikus, dan orang berkepala dua, semuanya membelakangi pembaca.

Sebagai bentuk solidaritas, sekelompok seniman di Jepang membuat posternya sendiri.

Apa Itu Handala? Simbol Anak Laki-laki Bertelanjang Kaki dan Berambut Runcing yang Melambangkan Perlawanan Palestina

1. Anak Kecil Berusia 10 Tahun

Foto/egyptianstreets

Melansir NPR, Handala selamanya berusia 10 tahun — usia Ali ketika keluarganya terpaksa pindah selama pengungsian massal warga Palestina pada tahun 1948 ketika negara Israel dibentuk. Warga Palestina dan para pendukungnya menyebut pengungsian tersebut sebagai Nakba, atau bahasa Arab yang berarti "malapetaka".

Karakter anak pengungsi Ali memiliki nama yang sama dengan tanaman pahit dan tangguh yang tumbuh di Timur Tengah yang disebut handal. Ia memiliki akar yang dalam dan akan selalu tumbuh kembali meskipun telah disingkirkan.

2. Menyuarakan Pemberontakan dan Pejuangan

Foto/egyptianstreets

“Karakter ini mewakili pemberontakan, penolakan dan perjuangan,” kata kolumnis Mesir Nadi Hafez dari surat kabar al-Qabas, tempat Ali bekerja sejak lama. “Dan itu menyindir politik seputar perjuangan Palestina, atau politik dunia Arab, atau bahkan politik internasional ketika menyangkut perjuangan Palestina.”