Dikritik Soal Penanganan Covid-19, China: AS Jauh Lebih Buruk
loading...
A
A
A
BEIJING - China mengatakan bahwa Menteri Kesehatan Amerika Serikat (AS) , Alex Azar telah melakukan yang terburuk di dunia dalam mengendalikan Covid-19 . Ini adalah respon atas kritik yang dibuat oleh Azar terhadap China saat melakukan kunjungan ke Taiwan.
Saat berada di Taipei, Azar menyerang respon China terhadap pandemi Covid-19, dengan mengatakan bahwa jika wabah seperti itu muncul di Taiwan atau AS, itu bisa dicegah dengan mudah.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian mengatakan bahwa epidemi di AS berada di luar kendali dan kesalahan terletak pada kebijakan yang dibuat oleh Azar. ( )
Sebelumnya, Azar juga menyatakan bahwa China seharusnya belajar mengenai transparansi informasi dari Taiwan. Seperti diketahui, AS meyakini bahwa China menutupi data yang sebenarnya soal jumlah infeksi Covid-19.
"Saya mengucapkan selamat kepada Taiwan yang dapat menjadi model dalam hal layanan kesehatan dan keterbukaan. China seharusnya bisa lebih transparan dan kooperatif. Seharusnya mereka merilis informasi penyebaran (Covid-19) antar manusia sejak awal. Selama satu setengah bulan, China menunda penerimaan pakar-pakar yang ingin datang untuk mempelajari lebih jauh soal Covid-19," ujarnya.
Saat berada di Taipei, Azar menyerang respon China terhadap pandemi Covid-19, dengan mengatakan bahwa jika wabah seperti itu muncul di Taiwan atau AS, itu bisa dicegah dengan mudah.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian mengatakan bahwa epidemi di AS berada di luar kendali dan kesalahan terletak pada kebijakan yang dibuat oleh Azar. ( )
Sebelumnya, Azar juga menyatakan bahwa China seharusnya belajar mengenai transparansi informasi dari Taiwan. Seperti diketahui, AS meyakini bahwa China menutupi data yang sebenarnya soal jumlah infeksi Covid-19.
"Saya mengucapkan selamat kepada Taiwan yang dapat menjadi model dalam hal layanan kesehatan dan keterbukaan. China seharusnya bisa lebih transparan dan kooperatif. Seharusnya mereka merilis informasi penyebaran (Covid-19) antar manusia sejak awal. Selama satu setengah bulan, China menunda penerimaan pakar-pakar yang ingin datang untuk mempelajari lebih jauh soal Covid-19," ujarnya.
(esn)