Bisa Kalah, Pilot AS Ungkap Jet Tempur Siluman F-22 Akan Hindari Duel dengan Su-35 Rusia
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Jet tempur siluman F-22 Raptor Amerika Serikat (AS) akan memilih menghindari duel udara dengan jet tempur Su-35 Rusia jika berkonflik.
Hal itu diungkap Letnan Kolonel David Berke, satu-satunya pilot Marinir Amerika yang menerbangkan jet tempur siluman F-22 Raptor dan F-35 Lightning II.
Secara kelas, F-22 Raptor memang lebih unggul dari Su-35. Namun dalam kasus dogfight atau duel udara, menurut Berke, pesawat Rusia itu memiliki beberapa keunggulan dibandingkan Raptor yang mematikan.
Sukhoi Su-35 adalah pesawat tempur superioritas udara multiperan canggih yang dikembangkan dari desain flanker Su-27 yang sudah ada.
Dinamai Flanker-E oleh NATO, pesawat multiperan berkursi tunggal dan bermesin ganda ini, pada kenyataannya, dapat bermanuver super—lebih besar, lebih cepat, dan dengan kemampuan terbang lebih lama.
F-22 Raptor, di sisi lain, adalah salah satu pesawat tempur taktis tercanggih yang pernah dibuat dengan definisi kelincahan, jangkauan, dan siluman.
F-22 memiliki reputasi hampir tidak dapat dideteksi dengan kemampuan mengunci target tanpa berada dalam jangkauan visualnya berkat teknologi siluman canggih yang digunakan di pesawat tersebut. Raptor resmi diserahkan ke Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) pada tahun 2005.
Su-35 dirancang untuk pertempuran udara dengan daya tembak eksternal yang lebih besar dibandingkan dengan F-22 Amerika, yang senjatanya disimpan secara internal.
Jet Sukhoi itu memiliki 12 cantelan untuk membawa senjata dan gudang eksternal. Empat di setiap sayap, dua di bagian bawah badan pesawat, dan satu di bawah setiap mesin.
Hal itu diungkap Letnan Kolonel David Berke, satu-satunya pilot Marinir Amerika yang menerbangkan jet tempur siluman F-22 Raptor dan F-35 Lightning II.
Secara kelas, F-22 Raptor memang lebih unggul dari Su-35. Namun dalam kasus dogfight atau duel udara, menurut Berke, pesawat Rusia itu memiliki beberapa keunggulan dibandingkan Raptor yang mematikan.
Sukhoi Su-35 adalah pesawat tempur superioritas udara multiperan canggih yang dikembangkan dari desain flanker Su-27 yang sudah ada.
Dinamai Flanker-E oleh NATO, pesawat multiperan berkursi tunggal dan bermesin ganda ini, pada kenyataannya, dapat bermanuver super—lebih besar, lebih cepat, dan dengan kemampuan terbang lebih lama.
F-22 Raptor, di sisi lain, adalah salah satu pesawat tempur taktis tercanggih yang pernah dibuat dengan definisi kelincahan, jangkauan, dan siluman.
F-22 memiliki reputasi hampir tidak dapat dideteksi dengan kemampuan mengunci target tanpa berada dalam jangkauan visualnya berkat teknologi siluman canggih yang digunakan di pesawat tersebut. Raptor resmi diserahkan ke Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) pada tahun 2005.
Su-35 dirancang untuk pertempuran udara dengan daya tembak eksternal yang lebih besar dibandingkan dengan F-22 Amerika, yang senjatanya disimpan secara internal.
Jet Sukhoi itu memiliki 12 cantelan untuk membawa senjata dan gudang eksternal. Empat di setiap sayap, dua di bagian bawah badan pesawat, dan satu di bawah setiap mesin.