Jong-un Tegaskan Siap Lakukan Denukliriasi dan Bertemu dengan Trump
A
A
A
SEOUL - Presiden Korea Selatan (Korsel), Moon Jae-in menyatakan, pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-un kembali menegaskan bahwa pihaknya siap melakukan denuklirisasi secara penuh. Jong-un, menurut Jae-in, juga menyatakan kesiapan untuk melakukan pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.
Jae-in menyatakan, penegasan itu disampaikan saat dia melakukan pertemuan dengan Jong-un kemarin. Dalam pertemuan itu, Jong-un juga menegaskan sikapnya mengenai proses perdamaian di Semenanjung Korea.
"Kim Jong-un dan saya setuju bahwa pertemuan 12 Juni harus diadakan dengan sukses, dan bahwa upaya kami untuk denuklirisasi semenanjung Korea dan rezim perdamaian abadi tidak boleh dihentikan," ucap Jae-in, seperti dilansir Reuters pada Minggu (27/5).
Seperti diketahui, kemarin Jong-un dan Jae-in melakukan sebuah pertemuan mendadak diadakan di sisi utara garis demarkasi antara kedua belah pihak. Pertemuan mendadak itu dilakukan dalam upaya untuk memastikan pertemuan tingkat tinggi antara Jong-un dan Trump.
Sementara itu, terkait pertemuan Trump dan Jong-un, Gedung Putih dilaporkan telah mengirim tim ke Singapura untuk mempersiapkan pertemuan itu. Sekretaris pers Gedung Putih Sarah Sanders mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tim pendahuluan untuk Singapura akan pergi sesuai jadwal untuk mempersiapkan pertemuan.
Trump sejatinya telah menyatakan bahwa dia membatalkan pertemuan dengan Jong-un pada hari Kamis lalu. Namun, sehari berselang, Trump menyatakan bahwa pertemuan 12 Juni mungkin akan tetap berlangsung.
"Kami sedang melakukan pembicaraan yang sangat produktif dengan Korut tentang mengatur kembali KTT yang, jika itu terjadi, kemungkinan akan tetap di Singapura pada tanggal yang sama, 12 Juni., Dan, jika perlu, akan diperpanjang melampaui tanggal tersebut," cuit Trump di akun Twitternya.
Jae-in menyatakan, penegasan itu disampaikan saat dia melakukan pertemuan dengan Jong-un kemarin. Dalam pertemuan itu, Jong-un juga menegaskan sikapnya mengenai proses perdamaian di Semenanjung Korea.
"Kim Jong-un dan saya setuju bahwa pertemuan 12 Juni harus diadakan dengan sukses, dan bahwa upaya kami untuk denuklirisasi semenanjung Korea dan rezim perdamaian abadi tidak boleh dihentikan," ucap Jae-in, seperti dilansir Reuters pada Minggu (27/5).
Seperti diketahui, kemarin Jong-un dan Jae-in melakukan sebuah pertemuan mendadak diadakan di sisi utara garis demarkasi antara kedua belah pihak. Pertemuan mendadak itu dilakukan dalam upaya untuk memastikan pertemuan tingkat tinggi antara Jong-un dan Trump.
Sementara itu, terkait pertemuan Trump dan Jong-un, Gedung Putih dilaporkan telah mengirim tim ke Singapura untuk mempersiapkan pertemuan itu. Sekretaris pers Gedung Putih Sarah Sanders mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tim pendahuluan untuk Singapura akan pergi sesuai jadwal untuk mempersiapkan pertemuan.
Trump sejatinya telah menyatakan bahwa dia membatalkan pertemuan dengan Jong-un pada hari Kamis lalu. Namun, sehari berselang, Trump menyatakan bahwa pertemuan 12 Juni mungkin akan tetap berlangsung.
"Kami sedang melakukan pembicaraan yang sangat produktif dengan Korut tentang mengatur kembali KTT yang, jika itu terjadi, kemungkinan akan tetap di Singapura pada tanggal yang sama, 12 Juni., Dan, jika perlu, akan diperpanjang melampaui tanggal tersebut," cuit Trump di akun Twitternya.
(esn)