Menteri Denmark Bilang Muslim Kerja saat Puasa Ramadhan Berbahaya

Selasa, 22 Mei 2018 - 17:09 WIB
Menteri Denmark Bilang...
Menteri Denmark Bilang Muslim Kerja saat Puasa Ramadhan Berbahaya
A A A
COPENHAGEN - Menteri Integrasi Denmark dari Partai Liberal, Inger Stoejberg, mendesak umat Islam setempat untuk tidak bekerja selama menjalani puasa Ramadhan. Alasannya, bisa menimbulkan bahaya keamanan bagi beberapa profesi dan berbahaya bagi semua pihak.

Komentar menteri yang terkenal keras dengan kebijakan imigrasi di pemerintah Denmark itu muncul ketika menjawab pertanyaan dalam sebuah blog yang di-posting hari Senin (21/5/2018).

Dia mengulas kompatibel tentang ketaatan Muslim pada pilar Islam yang berusia 1.400 tahun itu dengan pasar tenaga kerja modern.

Dalam tulisannya yang diterbitkan oleh tabloid Denmark, BT, Stoejberg mengutip kasus pengemudi bus sebagai contoh pekerja yang kinerjanya dapat terpengaruh oleh makanan dan minuman di siang hari pada bulan suci Ramdhan.

Dia mendesak semua Muslim di negara Nordik itu untuk mengambil cuti dari pekerjaan selama Ramadhan. "Untuk menghindari konsekuensi negatif bagi masyarakat Denmark lainnya," katanya.

Komentar menteri itu dikritik Ketua Uni Muslim Finlandia, Pia Jardi. Menurutnya, saran agar Muslim tak bekerja selama puasa Ramadhan merupakan ide yang benar-benar absurd.

"Tidak ada informasi atau statistik untuk menunjukkan bahwa sopir bus atau pekerja Muslim lainnya entah bagaimana akan berperilaku berbahaya saat berpuasa," kata Jardi.

"Di sebagian besar negara Muslim, toko dan bisnis terus beroperasi seperti biasanya," lanjut dia.

"Muslim yang berkomitmen untuk berpuasa juga memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa mereka mendapatkan istirahat yang layak," katanya.

Jutaan umat Islam di seluruh dunia mulai menjalani ibadah puasa Ramadhan sejak pekan lalu. Sekitar 250.000 Muslim diperkirakan tinggal di Denmark, negara berpenduduk 5,7 juta.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1098 seconds (0.1#10.140)