China: NATO Itu Mesin Perang Berjalan, Bikin Kekacauan di Mana-mana!
loading...
A
A
A
BEIJING - Pemerintah China mengecam NATO ketika ketegangan antara aliansi tersebut dan Rusia memanas akibat perang di Ukraina.
NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara) sebagian besar berfokus pada masalah-masalah yang berkaitan dengan Eropa dan Amerika Utara. Namun, aliansi ini semakin mengarahkan perhatiannya ke Asia dalam beberapa tahun terakhir karena adanya ancaman regional dari China dan hubungan baik Beijing dengan Moskow.
"NATO itu mesin perang berjalan yang menyebabkan kekacauan di mana pun mereka pergi," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Nasional China Wu Qian dalam konferensi pers di Beijing pada hari Kamis, sebagaimana dikutip dari Xinhua, Jumat (26/1/2024).
Menurut laporan Xinhua, Wu mendesak NATO untuk berhenti mengarang kebohongan dan mengambil tindakan berbahaya yang menyebabkan kekacauan di kawasan Asia-Pasifik.
"Perlakukan China dan pengembangan angkatan bersenjata China secara objektif dan rasional, serta melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi perdamaian dunia,” tulis Xihua mengutip pernyataan Wu.
Sejumlah pengamat internasional telah menyatakan kekhawatirannya bahwa invasi Rusia ke Ukraina dapat menjadi contoh bagi China untuk mengambil kendali militer atas wilayah yang disengketakan, termasuk Taiwan.
Beijing baru-baru ini mengambil tindakan untuk menegaskan klaim kedaulatannya atas Selat Taiwan dan sebagian besar Laut China Selatan, yang bertentangan dengan hukum maritim internasional dan pandangan hampir semua negara di dunia.
Pekan lalu, Nikkei melaporkan bahwa para pejabat NATO sedang melakukan pembicaraan dengan Jepang untuk membangun “jalur komunikasi khusus untuk berbagi informasi keamanan sensitif dengan cepat” yang dapat melawan plot disinformasi yang dilakukan oleh negara-negara seperti China dan Rusia.
Rencana NATO untuk membuka kantor penghubung di Jepang dilaporkan terhenti tahun lalu setelah Presiden Prancis Emmanuel Macron menyatakan kekhawatiran bahwa tindakan tersebut akan memprovokasi China.
NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara) sebagian besar berfokus pada masalah-masalah yang berkaitan dengan Eropa dan Amerika Utara. Namun, aliansi ini semakin mengarahkan perhatiannya ke Asia dalam beberapa tahun terakhir karena adanya ancaman regional dari China dan hubungan baik Beijing dengan Moskow.
"NATO itu mesin perang berjalan yang menyebabkan kekacauan di mana pun mereka pergi," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Nasional China Wu Qian dalam konferensi pers di Beijing pada hari Kamis, sebagaimana dikutip dari Xinhua, Jumat (26/1/2024).
Menurut laporan Xinhua, Wu mendesak NATO untuk berhenti mengarang kebohongan dan mengambil tindakan berbahaya yang menyebabkan kekacauan di kawasan Asia-Pasifik.
"Perlakukan China dan pengembangan angkatan bersenjata China secara objektif dan rasional, serta melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi perdamaian dunia,” tulis Xihua mengutip pernyataan Wu.
Sejumlah pengamat internasional telah menyatakan kekhawatirannya bahwa invasi Rusia ke Ukraina dapat menjadi contoh bagi China untuk mengambil kendali militer atas wilayah yang disengketakan, termasuk Taiwan.
Beijing baru-baru ini mengambil tindakan untuk menegaskan klaim kedaulatannya atas Selat Taiwan dan sebagian besar Laut China Selatan, yang bertentangan dengan hukum maritim internasional dan pandangan hampir semua negara di dunia.
Pekan lalu, Nikkei melaporkan bahwa para pejabat NATO sedang melakukan pembicaraan dengan Jepang untuk membangun “jalur komunikasi khusus untuk berbagi informasi keamanan sensitif dengan cepat” yang dapat melawan plot disinformasi yang dilakukan oleh negara-negara seperti China dan Rusia.
Rencana NATO untuk membuka kantor penghubung di Jepang dilaporkan terhenti tahun lalu setelah Presiden Prancis Emmanuel Macron menyatakan kekhawatiran bahwa tindakan tersebut akan memprovokasi China.