Kronologi AS dan Inggris Bombardir Houthi Yaman dari Laut dan Udara

Selasa, 23 Januari 2024 - 10:07 WIB
loading...
A A A
Mereka berdalih serangan besar ini sebagai respons terhadap serangan berkelanjutan Houthi terhadap pelayaran internasional dan komersial serta kapal Angkatan Laut Amerika yang transit di Laut Merah.

“Serangan tepat pada hari Senin dimaksudkan untuk mengganggu dan melemahkan upaya Houthi yang mengancam perdagangan global dan kehidupan para pelaut," bunyi pernyataan bersama militer AS dan Inggris, yang dilansir Fox News, Selasa (23/1/2024).

“Serangan hari ini secara khusus menargetkan lokasi penyimpanan bawah tanah Houthi dan lokasi yang terkait dengan kemampuan pengawasan udara dan rudal Houthi."

“Lebih dari tiga puluh serangan Houthi terhadap kapal internasional dan komersial sejak pertengahan November merupakan tantangan internasional," imbuh pernyataan bersama tersebut.

“Tujuan kami tetap untuk meredakan ketegangan dan memulihkan stabilitas di Laut Merah, namun mari kita tegaskan kembali peringatan kami kepada para pemimpin Houthi: kami tidak akan ragu untuk membela nyawa dan arus bebas perdagangan di salah satu jalur perairan paling kritis di dunia yang menghadapi ancaman berkelanjutan,” sambung militer AS dan Inggris.

“Kami dapat memberitahu Anda bahwa kami mengamati dampak serangan di delapan lokasi. Menilai bahwa kami memang menghancurkan rudal, sistem udara tak berawak, dan tempat penyimpanan senjata.”

Kemungkinan jatuhnya korban jiwa di Yaman masih dalam penilaian. Kelompok Houthi belum berkomentar lebih lanjut.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
Kondisi Genetik Langka,...
Kondisi Genetik Langka, Gadis Ini Tak Merasakan Sakit Bahkan usai Ditabrak Mobil
Hamas Senang Trump Cabut...
Hamas Senang Trump Cabut Rencana AS Usir Warga Gaza
Ukraina Kehabisan Rudal...
Ukraina Kehabisan Rudal ATACMS Amerika untuk Melawan Rusia
Donald Trump: Tidak...
Donald Trump: Tidak Ada yang Mengusir Rakyat Palestina dari Gaza
Ukraina Setuju Gencatan...
Ukraina Setuju Gencatan Senjata 30 Hari, Ini Respons Rusia
7 Fakta Donald Trump...
7 Fakta Donald Trump Memecat Tentara Transgender AS, dari 12.000 Prajurit LGBT hingga Bumerang Kepalsuan
7 Negara yang Berebut...
7 Negara yang Berebut Kekuasaan di Arktik, Rusia Jadi Jagoannya
Profil Linda McMahon,...
Profil Linda McMahon, Menteri Pendidikan AS Era Trump yang Pecat 50 Persen Pegawainya
Rekomendasi
Its Family Time! Ayo...
Its Family Time! Ayo Ajak si Kecil Belajar Puasa Lewat Lagu-lagu Easy Listening di Cocomelon GTV!
Intip Keseruan El Rumi...
Intip Keseruan El Rumi dan Syifa Hadju di Iklan Shopee Big Ramadan Sale
Diperiksa Penyidik Kejagung,...
Diperiksa Penyidik Kejagung, Ahok Ngaku Tak Ditanyai Soal BBM Oplosan
Berita Terkini
Israel Sebar Perangkat...
Israel Sebar Perangkat Mata-mata Sebesar Serangga saat Buka Puasa dan Sahur di Gaza
18 menit yang lalu
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
1 jam yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
2 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
3 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
4 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
4 jam yang lalu
Infografis
Lebih dari 1 Juta Tentara...
Lebih dari 1 Juta Tentara Ukraina Tewas dan Terluka
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved