Protes Profesor, Mahasiswi Lucuti Pakaian saat Presentasi Thesis

Jum'at, 11 Mei 2018 - 09:50 WIB
Protes Profesor, Mahasiswi Lucuti Pakaian saat Presentasi Thesis
Protes Profesor, Mahasiswi Lucuti Pakaian saat Presentasi Thesis
A A A
NEW YORK - Seorang mahasiswi senior di Cornell University, Amerika Serikat (AS) melucuti pakaiannya hingga menyisakan bra dan celana dalam saat prsentasi thesis. Aksinya itu sebagai protes terhadap profesor yang mempertanyakan pakaiannya karena dianggap tak pantas.

Aksi mahasiswi bernama Letitia Chai ini menarik dua lusin orang lain untuk bergabung dalam protes tersebut. Aksinya yang nyaris telanjang terjadi hari Sabtu lalu dan sengaja dia siarkan secara langsung via Facebook.

Beberapa hari sebelumnya, profesornya, Rebekah Maggor, mempertanyakan celana pendek cutoff denim yang dikenakan Chai selama uji coba presentasi thesis karena terlalu pendek.

"Hal pertama yang dikatakan profesor kepada saya adalah 'apakah itu benar-benar apa yang akan Anda kenakan?'," tulis Chai di sebuah posting Facebook tentang insiden tersebut.

"Profesor itu mulai memberi tahu saya, di depan seluruh kelas saya, bahwa saya mengundang tatapan laki-laki jauh dari isi presentasi saya dan ke tubuh saya," lanjut Chai.

"Saya pikir saya begitu terkejut sehingga saya tidak benar-benar tahu bagaimana menanggapi," imbuh dia kepada Cornell Sun, yang dilansir Jumat (11/5/2018).

Beberapa mahasiswa berdiri membela Chai. Mereka memberi tahu profesor bahwa dia adalah sosok yang tidak pantas dan mempertanyakan persepsinya tentang pria.

Namun, seorang mahasiswa internasional memihak profesor tersebut. Menurutnya, menjadi kewajiban moral bagi Chai untuk berpakaian lebih konservatif.

"Apakah saya secara moral menyinggung Anda?," tanya Chai kepada mahasiswa pembela profesor tersebut, dengan air mata bercucuran.

Sang profesor akhirnya ikut angkat bicara. Dia menanyakan apa yang akan dipikirkan ibunya tentang pakaian Chai. Mahasiswi itu justru menegaskan bahwa ibunya tak pernah khawatir pada putrinya hanya karena bercelana pendek.

"Ibu saya adalah seorang profesor feminis, jender dan seksualitas. Dia baik-baik saja dengan celana pendek saya," jawab Chai.

Ketika profesor menanyakan apa yang akan dilakukan Chai, dia menjawab, “Saya akan memberikan pidato terbaik dalam hidup saya."

Sejak itu, dia mem-posting di Facebook untuk meminta para pendukungnya agar mengenakan pakaian favorit mereka."Dalam solidaritas dengan siapa pun yang telah diminta untuk mengubah bagaimana mereka terlihat membuat orang lain merasa lebih nyaman," tulis dia.

Lantaran disiarkan langsung di Facebook, presentasi thesis Chai disaksikan orang tuanya yang berada di Korea.

Dalam video tersebut, Chai mengatakan dia berdiri dengan orang-orang yang telah diminta untuk "mempertanyakan diri mereka sendiri" berdasarkan persepsi orang tentang penampilan mereka, sambil menahan air mata.

Profesornya mengatakan kepada Cornell Sun bahwa dia tidak memberi tahu para mahasiswanya apa yang harus dikenakan atau pakaian yang pantas."Tetapi, saya meminta mereka untuk merenung sendiri dan mengambil keputusan sendiri," katanya.

Para mahasiswa pendukung Chai menganggap profesor tersebut perlu bertindak profesional saat berbicara di depan umum.

“(Maggor) adalah hadiah untuk Cornell," bunyi pernyataan itu para mahasiswa pendukung Chai. "Maggor telah meminta maaf pada lebih dari satu kesempatan."
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3164 seconds (0.1#10.140)