Israel Hanya Mampu Lenyapkan 20 Persen Pasukan Hamas, Jauh dari Kemenangan

Senin, 22 Januari 2024 - 07:22 WIB
loading...
A A A
Para pejabat Israel, lanjut laporan WSJ, mengakui tujuan utama Hamas adalah bertahan hidup, meskipun mereka mengalami kerugian.

Data intelijen Amerika itu muncul di tengah tekanan AS terhadap Israel untuk mengurangi skala operasi di Gaza dan tujuan perang secara keseluruhan, mulai dari menghancurkan kelompok Hamas hingga melenyapkannya sebagai ancaman.

AS juga telah meminta agar IDF mengalihkan tindakannya untuk menargetkan kepemimpinan Hamas.

Perang Israel Gagal Total


Sebelumnya, laporan New York Times (NYT) mengungkap bahwa seluruh tujuan perang Israel di Gaza telah gagal. Laporan ini mengutip pengakuan para komandan militer Zionis yang terkejut dengan fasilitas canggih milik Hamas, jauh di luar perkiraan.

Menurut laporan tersebut, komando tinggi militer Israel telah menimbulkan keraguan mengenai kelayakan target Israel di Gaza, mengingat kemajuan Israel yang terbatas dalam membubarkan Hamas.

“Israel menguasai sebagian kecil wilayah Gaza pada titik perang ini dibandingkan dengan yang direncanakan dalam rencana pertempuran sejak awal invasi, yang ditinjau oleh The New York Times,” bunyi laporan tersebut.

"Lambatnya operasi tersebut menyebabkan beberapa komandan Israel secara pribadi mengungkapkan rasa frustrasi mereka atas strategi pemerintah sipil di Gaza," lanjut laporan NYT.

Laporan tersebut melanjutkan, banyak anggota militer Israel kini mempertimbangkan kemungkinan untuk memprioritaskan pembebasan sandera Israel yang ditahan di Gaza oleh Hamas dengan tujuan besarnya untuk menghancurkan kelompok perlawanan Palestina.

“Tujuan ganda untuk membebaskan para sandera dan menghancurkan Hamas kini tidak sejalan,” imbuh laporan itu berdasarkan wawancara dengan empat komandan senior militer Israel tanpa bersedia disebutkan namanya.

Pandangan mereka sejalan dengan yang diungkapkan secara terbuka oleh Gadi Eisenkot, mantan kepala staf militer Israel dan anggota kabinet perang, yang mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Channel 12 bahwa pembebasan para tawanan tidak dapat dilakukan melalui operasi militer.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1390 seconds (0.1#10.140)