Tentara Bayaran Asal Prancis yang Berperang di Ukraina Dibantai Rusia

Sabtu, 20 Januari 2024 - 17:59 WIB
loading...
Tentara Bayaran Asal...
Rusia membantai banyak tentara bayaran asing di Ukraina. Foto/Reuters
A A A
MOSKOW - Beberapa warga negara Prancis telah mendaftar untuk berperang di militer Ukraina. Menteri Pertahanan Prancis Sebastien Lecornu mengakui hal tersebut. Klaim tersebut setelah Rusia berhasil membantai puluhan tentara bayaran asal Prancis di Ukraina.

Itu tampaknya bertentangan dengan klaim sebelumnya oleh Kementerian Luar Negeri bahwa Paris tidak memiliki tentara bayaran di Kiev atau di mana pun.

Awal pekan ini, militer Rusia mengumumkan telah membunuh lebih dari 60 tentara bayaran asing dalam serangan tepat di Kharkov, dan sebagian besar dari mereka adalah yang bisa berbahasa Prancis. Pihak berwenang setempat di Ukraina memberikan laporan yang bertentangan tentang apa yang terjadi.

Pada hari Kamis, Kementerian Luar Negeri Perancis menegaskan bahwa “Prancis tidak memiliki tentara bayaran, baik di Ukraina maupun di tempat lain.” Namun, saat berbicara kepada lembaga penyiaran LCI pada Jumat, Lecornu mengakui hal tersebut tidak sepenuhnya benar.



“Ada warga sipil Prancis yang pergi berperang di Ukraina dengan seragam militer Ukraina,” katanya dilansir RT. “Kami tidak bisa melarang mereka melakukan hal itu, kami masih negara demokrasi.”

Lecornu bersikeras, bagaimanapun, bahwa “orang-orang ini tidak memiliki hubungan dengan angkatan bersenjata Perancis, tidak mengenakan seragam Prancis dan tidak berhubungan dengan institusi militer Perancis.” Dia menolak berkomentar mengenai masalah ini lebih lanjut, dan mengatakan bahwa hal lain akan digunakan oleh Rusia dalam “perang informasi.”

Pekerjaan tentara bayaran telah ilegal di Prancis sejak tahun 2003, dan dapat dihukum hingga lima tahun penjara dan denda hingga €75.000 euro ($81.000). Namun, cara penulisan undang-undang tersebut memungkinkan warga negara Prancis untuk “menjadi sukarelawan” di pasukan militer asing.

Duta Besar Prancis untuk Moskow, Pierre Levy, dipanggil ke Kementerian Luar Negeri Rusia pada hari Jumat untuk menjelaskan “meningkatnya keterlibatan” Paris dalam konflik Ukraina. Selain kehadiran pesawat tempur berbahasa Prancis di Kharkov, pemerintahan Presiden Emmanuel Macron telah mengumumkan pengiriman tambahan rudal jarak jauh, howitzer, dan amunisi artileri ke Kiev.

(ahm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Antisipasi Eskalasi...
Antisipasi Eskalasi dengan NATO, Putin Panggil 160.000 Pemuda untuk Wajib Militer
Tokoh Sayap Kanan Prancis...
Tokoh Sayap Kanan Prancis Le Pen Dijatuhi Hukuman 4 Tahun Penjara
2 Negara Anggota NATO...
2 Negara Anggota NATO Akan Kerahkan Jet Tempur dan Kapal Perang ke Ukraina
3 Anggota NATO Sangat...
3 Anggota NATO Sangat Takut jika Ukraina dan Rusia Sepakati Gencatan Senjata
Peran Tersembunyi AS...
Peran Tersembunyi AS dalam Perang Ukraina Terbongkar! Berikut 4 Faktanya
Ditinggal AS dan Eropa,...
Ditinggal AS dan Eropa, Presiden Ukraina Memiliki Misi Rahasia ke China dan Brasil
Mengapa Ukraina dan...
Mengapa Ukraina dan AS Kalah 5-0 dalam Perundingan dengan Rusia?
Selamatkan Puluhan Warga...
Selamatkan Puluhan Warga Korsel dari Kebakaran Hutan, WNI Bisa Dapat Visa Jangka Panjang
Dahsyatnya Ledakan Pipa...
Dahsyatnya Ledakan Pipa Gas Petronas serasa Gempa Bumi, Suhu Capai 1.000 Derajat Celsius
Rekomendasi
Volume Kendaraan di...
Volume Kendaraan di GT Kalikangkung Tembus 25.000 Kendaraan Malam Ini
Urai Kemacetan Arus...
Urai Kemacetan Arus Balik Lebaran, Tol Japek II Selatan Segmen Sadang-Bojongmangu Dibuka
Berapa Kuota Negara...
Berapa Kuota Negara Per Benua yang Lolos Tampil di Piala Dunia 2026?
Berita Terkini
10 Negara Terkecil di...
10 Negara Terkecil di Dunia, Mayoritas Luasnya Lebih Kecil Dibandingkan Ukuran New York
5 jam yang lalu
10 Negara Terluas di...
10 Negara Terluas di Dunia, Adakah Indonesia?
6 jam yang lalu
Militer China Kepung...
Militer China Kepung Taiwan untuk Simulasi Invasi Besar-besaran, AS Tak Bisa Berbuat Banyak
7 jam yang lalu
Israel Ingin Rebut Wilayah...
Israel Ingin Rebut Wilayah yang Lebih Luas, Hamas Siap Melawan
8 jam yang lalu
Siapa Sheikh Mohammed...
Siapa Sheikh Mohammed bin Zayed? Presiden UEA yang Dijadikan Nama Jalan Tol di Indonesia
9 jam yang lalu
4 Negara Mayoritas Islam...
4 Negara Mayoritas Islam Rayakan Lebaran dalam Kondisi Berperang, dari Palestina hingga Suriah
10 jam yang lalu
Infografis
Kehadiran Tentara NATO...
Kehadiran Tentara NATO di Ukraina Berarti Perang Habis-habisan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved