5 Dampak Pelabelan Teroris bagi Houthi di Yaman oleh AS
loading...
A
A
A
Namun, pejabat AS juga menyatakan bahwa penetapan tersebut tidak akan berlaku selama 30 hari berikutnya. “Jika Houthi menghentikan serangan mereka di Laut Merah dan Teluk Aden, Amerika Serikat akan segera mengevaluasi kembali penunjukan ini,” kata Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan.
Namun, para ahli ragu bahwa langkah tersebut akan mengekang serangan kelompok Houthi yang telah bersumpah untuk terus melakukan protes atas perang Israel di Gaza.
“Tampaknya sangat kecil kemungkinannya hal ini akan berdampak positif pada perilaku Houthi,” kata Brian Finucane, penasihat program senior AS di lembaga think tank International Crisis Group.
“Saya pikir ini adalah bentuk ‘melakukan sesuatu-isme’,” katanya kepada Al Jazeera. Penerapan kembali penetapan SDGT, tambahnya, merupakan cerminan dari penolakan Washington untuk mengakui bahwa serangan Houthi baru-baru ini terkait dengan perang di Gaza.
Foto/Reuters
Afrah Nasser dari Arab Center Washington DC menambahkan bahwa penunjukan tersebut dapat semakin menguatkan kelompok Houthi dan “berkontribusi dalam meradikalisasi beberapa bagian masyarakat dan memperkuat sistem perekrutan Houthi”.
Kelompok Houthi sendiri telah mengumumkan bahwa mereka tidak akan mundur mengikuti penetapan tersebut.
Juru bicara kelompok Yaman, Mohammed Abdulsalam, mengatakan penunjukan itu tidak akan mempengaruhi operasi kelompok tersebut untuk mencegah kapal-kapal yang terkait dengan Israel atau kapal-kapal yang menuju ke Israel melintasi Laut Merah, Laut Arab, dan Selat Bab al-Mandeb.
Kelompok tersebut “tidak akan mundur dalam posisinya dalam mendukung rakyat Palestina”, katanya.
Apa implikasi geopolitiknya?
Penunjukan tersebut “akan memicu sanksi bagi siapa pun atau negara atau entitas mana pun yang sekarang mencoba memberikan dukungan material kepada Houthi. Kami tahu bahwa mereka adalah kelompok yang didukung Iran, jadi Iran, misalnya, kini bisa terkena sanksi lebih lanjut,” lapor Kimberly Halkett dari Al Jazeera dari Washington, DC.
Namun, para ahli ragu bahwa langkah tersebut akan mengekang serangan kelompok Houthi yang telah bersumpah untuk terus melakukan protes atas perang Israel di Gaza.
“Tampaknya sangat kecil kemungkinannya hal ini akan berdampak positif pada perilaku Houthi,” kata Brian Finucane, penasihat program senior AS di lembaga think tank International Crisis Group.
“Saya pikir ini adalah bentuk ‘melakukan sesuatu-isme’,” katanya kepada Al Jazeera. Penerapan kembali penetapan SDGT, tambahnya, merupakan cerminan dari penolakan Washington untuk mengakui bahwa serangan Houthi baru-baru ini terkait dengan perang di Gaza.
5. Memperkuat Soliditas Organisasi Houthi di Yaman
Foto/Reuters
Afrah Nasser dari Arab Center Washington DC menambahkan bahwa penunjukan tersebut dapat semakin menguatkan kelompok Houthi dan “berkontribusi dalam meradikalisasi beberapa bagian masyarakat dan memperkuat sistem perekrutan Houthi”.
Kelompok Houthi sendiri telah mengumumkan bahwa mereka tidak akan mundur mengikuti penetapan tersebut.
Juru bicara kelompok Yaman, Mohammed Abdulsalam, mengatakan penunjukan itu tidak akan mempengaruhi operasi kelompok tersebut untuk mencegah kapal-kapal yang terkait dengan Israel atau kapal-kapal yang menuju ke Israel melintasi Laut Merah, Laut Arab, dan Selat Bab al-Mandeb.
Kelompok tersebut “tidak akan mundur dalam posisinya dalam mendukung rakyat Palestina”, katanya.
Apa implikasi geopolitiknya?
Penunjukan tersebut “akan memicu sanksi bagi siapa pun atau negara atau entitas mana pun yang sekarang mencoba memberikan dukungan material kepada Houthi. Kami tahu bahwa mereka adalah kelompok yang didukung Iran, jadi Iran, misalnya, kini bisa terkena sanksi lebih lanjut,” lapor Kimberly Halkett dari Al Jazeera dari Washington, DC.