Perwira IRGC Ditembak Mati setelah Iran Serang Pakistan
loading...
A
A
A
TEHERAN - Seorang perwira dari Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran ditembak mati di wilayah tenggara negara itu yang bergolak pada hari Rabu. Itu terjadi sehari setelah Teheran menyerang wilayah Pakistan dengan klaim menargetkan markas kelompok militan Jaish al-Adl.
Mengutip dari laporan IRNA, Kamis (18/1/2024), Kolonel Hossein-Ali Javdanfar ditembak mati di provinsi Sistan-Baluchistan, Iran. Laporan tersebut menggambarkannya sebagai "serangan teroris”.
Pihak berwenang Iran sedang berupaya untuk mengidentifikasi para penyerang.
Pada hari Selasa, Iran meluncurkan serangan rudal dan drone ke wilayah Pakistan dengan klaim menargetkan markas besar Jaish al-Adl (Tentara Keadilan), sebuah kelompok militan yang menentang Teheran.
Pakistan mengecam keras serangan terhadap wilayahnya dan mengatakan dua anak tewas akibat serangan tersebut. Islamabad juga mengatakan telah menarik duta besarnya dari Teheran sebagai bentuk protes.
Jaish al-Adl, yang dibentuk pada tahun 2012 dan dicap sebagai organisasi teroris oleh Teheran, mengeklaim mengadvokasi hak-hak yang lebih besar dan meningkatkan kondisi kehidupan bagi etnis Baluchi di provinsi Sistan-Baluchistan Iran, yang berbatasan dengan Afghanistan dan Pakistan.
Wilayah ini telah menyaksikan banyak serangan yang dilakukan kelompok tersebut terhadap pasukan keamanan Iran selama bertahun-tahun.
Bulan lalu, Jaish al-Adl mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap kantor polisi di Sistan-Baluchistan yang menewaskan sedikitnya 11 polisi Iran.
Sistan-Baluchistan memiliki sejarah bentrokan antara pasukan keamanan Iran dan kelompok militan Sunni, serta penyelundup narkoba.
Provinsi ini adalah salah satu wilayah termiskin di Iran dan sebagian besar dihuni oleh etnis Muslim Sunni Baluchi, sebuah minoritas di negara mayoritas Muslim Syiah.
Mengutip dari laporan IRNA, Kamis (18/1/2024), Kolonel Hossein-Ali Javdanfar ditembak mati di provinsi Sistan-Baluchistan, Iran. Laporan tersebut menggambarkannya sebagai "serangan teroris”.
Pihak berwenang Iran sedang berupaya untuk mengidentifikasi para penyerang.
Pada hari Selasa, Iran meluncurkan serangan rudal dan drone ke wilayah Pakistan dengan klaim menargetkan markas besar Jaish al-Adl (Tentara Keadilan), sebuah kelompok militan yang menentang Teheran.
Pakistan mengecam keras serangan terhadap wilayahnya dan mengatakan dua anak tewas akibat serangan tersebut. Islamabad juga mengatakan telah menarik duta besarnya dari Teheran sebagai bentuk protes.
Jaish al-Adl, yang dibentuk pada tahun 2012 dan dicap sebagai organisasi teroris oleh Teheran, mengeklaim mengadvokasi hak-hak yang lebih besar dan meningkatkan kondisi kehidupan bagi etnis Baluchi di provinsi Sistan-Baluchistan Iran, yang berbatasan dengan Afghanistan dan Pakistan.
Wilayah ini telah menyaksikan banyak serangan yang dilakukan kelompok tersebut terhadap pasukan keamanan Iran selama bertahun-tahun.
Bulan lalu, Jaish al-Adl mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap kantor polisi di Sistan-Baluchistan yang menewaskan sedikitnya 11 polisi Iran.
Sistan-Baluchistan memiliki sejarah bentrokan antara pasukan keamanan Iran dan kelompok militan Sunni, serta penyelundup narkoba.
Provinsi ini adalah salah satu wilayah termiskin di Iran dan sebagian besar dihuni oleh etnis Muslim Sunni Baluchi, sebuah minoritas di negara mayoritas Muslim Syiah.
(mas)