Teka-teki Markas Mossad di Irak yang Diserang Rudal Iran

Selasa, 16 Januari 2024 - 12:35 WIB
loading...
Teka-teki Markas Mossad di Irak yang Diserang Rudal Iran
Rudal-rudal Iran menghujani situs di Erbil Irak yang diklaim sebagai markas Mossad Israel. Empat orang tewas, termasuk seorang miliarder Kurdi. Foto/Rudaw
A A A
ERBIL - Rudal-rudal Iran telah menghujani situs di Erbil Irak, yang diklaim Teheran sebagai markas mata-mata Mossad Israel, pada hari Senin.

Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) mengatakan serangan ini sebagai pembalasan atas pembunuhan anggota di Suriah oleh serangan Israel. Selain di Erbil, serangan rudal IRGC juga menargetkan pangkalan ISIS di Suriah.

"Kami menggunakan rudal terhadap salah satu markas spionase utama rezim Zionis (Mossad) di wilayah Kurdistan di Irak," kata IRGC dalam sebuah pernyataan.



"Serangan ini sebagai respons terhadap kejahatan rezim Zionis yang baru-baru ini membunuh para komandan Korps Garda Revolusi dan Front Perlawanan,” imbuh IRGC.

“Kami meyakinkan bangsa kita tercinta bahwa operasi ofensif IRGC akan terus berlanjut sampai tetes darah terakhir para martir terbalaskan."

Gubernur Erbil Omed Khoshnaw mengecam serangan rudal Iran, menyebutnya sebagai tindakan yang tidak manusiawi. Situs yang jadi target serangan berada di dekat Konsulat Amerika Serikat (AS).

“Ini adalah serangan teroris, tindakan tidak manusiawi yang dilakukan terhadap Erbil. Erbil tidak akan takut atau terguncang,” kata Khoshnaw, yang dilansir kantor berita Rudaw, Selasa (16/1/2024).

Para pejabat Kurdistan Irak mengatakan serangan rudal Iran di Erbil menewaskan empat warga sipil dan melukai enam orang lainnya.

Menurut Partai Demokrat Kurdistan, miliarder Peshraw Dizayee termasuk di antara korban tewas.

Teki-teki Markas Mossad di Erbil Irak


Rezim Zionis Israel bungkam terkait serangan rudal Iran di Erbil, yang diklaim menghantam markas mata-mata Mossad.

Mossad, yang terkenal dengan operasi rahasianya di luar negeri, tidak mungkin mengonfirmasi keberadaan markasnya di negara lain.

Namun jejak digital dari pejabat Kurdi pernah mengungkap bahwa Mossad memang bermarkas di Erbil selama beberapa tahun terakhir.

Selama wawancara dengan The Cradle pada Maret 2022, juru bicara resmi kantor Partai Persatuan Patriotik Kurdistan (PUK) di Erbil, Azad Jolla, membenarkan bahwa mata-mata Mossad telah lama aktif di ibu kota Wilayah Kurdistan Irak (IKR).

“Ada—antara lain—kehadiran Mossad Israel. Dan kehadiran ini memprovokasi Iran untuk menyerang situs mereka di wilayah Kurdistan. Iran telah melakukan hal ini sebelumnya, dan mungkin akan melakukannya lagi,” kata Jolla.

Komentar pejabat Kurdi tersebut muncul setelah serangan rudal presisi yang dilakukan IRGC Iran pada 13 Maret 2022 terhadap kompleks rahasia Mossad di Erbil, yang menyebabkan tiga pejabat Israel tewas dan tujuh lainnya luka parah.

“Operasi ini mengirimkan pesan ke semua negara di kawasan bahwa Iran sensitif terhadap aktivitas rezim Israel di dekat perbatasannya dan tidak menoleransinya,” kata sumber senior keamanan Iran terkait serangan tersebut.

Juru bicara PUK juga mengungkapkan bahwa pada 27 kesempatan sebelumnya Iran atau kelompok yang dekat dengan Iran telah melancarkan serangan ke Erbil karena dianggap terkait dengan Israel.

Pada September 2021, seorang pejabat senior keamanan Poros Perlawanan mengungkapkan kepada The Cradle bahwa operasi di Erbil menewaskan dua agen Amerika Serikat dan Israel yang terlibat dalam pembunuhan Jenderal Pasukan Quds IRGC Iran Qassem Soleimani dan Wakil Komandan Hashd al-Shaabi Irak Abu Mahdi al-Muhandes.

Pada 14 Maret 2022, pemimpin kekuatan politik terbesar Irak, ulama Syiah Muqtada al-Sadr, menyerukan penyelidikan terhadap situs intelijen Israel yang beroperasi di negara tersebut.

“Tuduhan mengenai situs Israel harus diselidiki sesegera mungkin. Tuduhan ini tidak boleh digunakan untuk melemahkan keamanan Irak,” kata Al-Sadr dalam sebuah pernyataan.
(mas)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1304 seconds (0.1#10.140)