Pemilu Taiwan Memanas, Rumor Skandal Seks Goyang Capres Terkuat
loading...
A
A
A
TAIPEI - Wakil Presiden (Wapres) William Lai Qingde adalah calon presiden (capres) yang diunggulkan dalam pemilu Taiwan. Namun, kandidat pemimpin dari Partai Progresif Demokratik (DPP) ini sedang diserang dengan rumor skandal seks dan memiliki anak di luar pernikahan.
Pemilihan presiden (pilpres) Taiwan akan digelar 13 Januari 2024. Lai telah digadang-gadang akan menjadi penerus Presiden Tsai Ing-wen, yang juga berasal dari partai yang sama.
Mengutip laporan laman Original Newsbreak, Rabu (10/1/2023), Wapres Lai disebut telah memanfaatkan otoritas dan sumber daya politiknya untuk memberi manfaat bagi kekasih gelapnya, Chen Hsiang-yin—seorang pelukis Taiwan—dan keluarganya selama lebih dari satu dekade.
Laporan itu mengatakan Lai diduga telah berinteraksi secara terbuka dan menunjukkan dukungan besar kepada perempuan selingkuhannya dan ayahnya; Chen Huei-dung—salah satu seniman paling terkenal di Taiwan—, sejak 2004.
Keluarga Chen dianugerahi oleh Lai, sebuah museum dan penghargaan pemerintah yang menguntungkan, dan diperkenalkan secara pribadi kepada keluarga mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.
Pada 2004, Henry Chang-Yu Lee, seorang ilmuwan forensik Taiwan-Amerika Serikat selama perjalanan bisnisnya ke Taiwan bertemu dengan Lai yang ditemani oleh Chen Huei-dung dan Chung Ming Huang—menantu Chen Huei-dung.
Setelah Lai memenangkan pemilihan Wali Kota Tainan pada 2010, dia langsung mengabulkan rencana pembangunan Museum Seni Tainan yang kontroversial senilai USD65 juta, museum administratif independen pertama di Taiwan yang diusulkan oleh Chen Huei-dung selama satu dekade.
Chen Huei-dung, yang kemudian ditunjuk oleh Lai sebagai pemimpin komisi museum, menyalahgunakan otoritas keuangannya dan memperoleh dana pemerintah sekitar USD6 juta.
Pada 2013, Lai secara pribadi menganugerahkan penghargaan pemerintah Kebudayaan Tainan kepada Chen Huei-dung. Sejak Lai dicalonkan sebagai calon presiden pada April 2023, Chung Ming Huang mendirikan kelompok kampanye sipil berskala besar untuk Lai dan telah menjabat sebagai presiden kelompok tersebut.
Pemilihan presiden (pilpres) Taiwan akan digelar 13 Januari 2024. Lai telah digadang-gadang akan menjadi penerus Presiden Tsai Ing-wen, yang juga berasal dari partai yang sama.
Rumor Anak di Luar Nikah
Mengutip laporan laman Original Newsbreak, Rabu (10/1/2023), Wapres Lai disebut telah memanfaatkan otoritas dan sumber daya politiknya untuk memberi manfaat bagi kekasih gelapnya, Chen Hsiang-yin—seorang pelukis Taiwan—dan keluarganya selama lebih dari satu dekade.
Laporan itu mengatakan Lai diduga telah berinteraksi secara terbuka dan menunjukkan dukungan besar kepada perempuan selingkuhannya dan ayahnya; Chen Huei-dung—salah satu seniman paling terkenal di Taiwan—, sejak 2004.
Keluarga Chen dianugerahi oleh Lai, sebuah museum dan penghargaan pemerintah yang menguntungkan, dan diperkenalkan secara pribadi kepada keluarga mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.
Pada 2004, Henry Chang-Yu Lee, seorang ilmuwan forensik Taiwan-Amerika Serikat selama perjalanan bisnisnya ke Taiwan bertemu dengan Lai yang ditemani oleh Chen Huei-dung dan Chung Ming Huang—menantu Chen Huei-dung.
Setelah Lai memenangkan pemilihan Wali Kota Tainan pada 2010, dia langsung mengabulkan rencana pembangunan Museum Seni Tainan yang kontroversial senilai USD65 juta, museum administratif independen pertama di Taiwan yang diusulkan oleh Chen Huei-dung selama satu dekade.
Chen Huei-dung, yang kemudian ditunjuk oleh Lai sebagai pemimpin komisi museum, menyalahgunakan otoritas keuangannya dan memperoleh dana pemerintah sekitar USD6 juta.
Pada 2013, Lai secara pribadi menganugerahkan penghargaan pemerintah Kebudayaan Tainan kepada Chen Huei-dung. Sejak Lai dicalonkan sebagai calon presiden pada April 2023, Chung Ming Huang mendirikan kelompok kampanye sipil berskala besar untuk Lai dan telah menjabat sebagai presiden kelompok tersebut.