AS Sudah Tak Sanggup Pasok Rudal Patriot ke Ukraina Lebih Lama Lagi
loading...
A
A
A
KYIV - Amerika Serikat (AS) telah memperingatkan Ukraina bahwa mereka tidak akan sanggup memasok rudal untuk sistem pertahanan udara Patriot ke Kyiv lebih lama lagi.
Peringatan itu disampaikan para pejabat Gedung Putih dan Pentagon yang dikutip The New York Times.
Sistem pertahanan udara yang disediakan AS telah membantu Ukraina dalam memperkuat pertahanannya terhadap serangan Rusia, khususnya mencegat rudal balistik yang mencapai Kyiv dalam beberapa menit.
Sistem pertahanan Patriot, khususnya, berhasil menangkis serangan rudal Rusia pada pagi hari di Ibu Kota Ukraina; Kyiv, pada 11 Desember lalu.
Mayor Volodymyr—hanya nama depan yang diberikan untuk alasan keamanan—, komandan baterai Patriot, menceritakan bahwa timnya melacak salvo rudal Rusia dari pos komando mobile di dekat Kyiv.
Algoritma Patriot menghitung kecepatan, ketinggian, dan jalur yang diproyeksikan, sehingga memungkinkan rudal pertahanan udara mencegat misil-misil Rusia secara sistematis.
“Mengingat Patriot adalah salah satu dari sedikit sistem yang efektif melawan rudal balistik, dan rudal balistik menyebabkan korban paling banyak, saya yakin nyawa yang diselamatkan selama masa perang berjumlah ribuan,” kata sang mayor.
Namun, meski sukses, Rusia mengintensifkan serangannya, mencari kombinasi senjata dan lintasan baru untuk menghindari pertahanan udara Ukraina.
Menurut laporan The New York Times, serangan-serangan Moskow tersebut menggarisbawahi kebutuhan mendesak Ukraina akan pertahanan udara.
Presiden Volodymyr Zelensky pada 2 Januari lalu mengatakan Rusia telah menembakkan lebih dari 500 rudal dan drone ke sasaran di seluruh Ukraina.
“Kami membutuhkan lebih banyak sistem dan amunisi untuk mereka,” katanya.
Namun para pejabat Gedung Putih dan Pentagon telah memperingatkan bahwa Amerika Serikat tidak akan sanggup lagi untuk menyediakan baterai Patriot yang dilengkapi dengan rudal pencegat, karena harganya yang mahal.
Biaya satu rudal tersebut dapat berkisar antara USD2 juta hingga USD4 juta.
Ukraina telah menerima berbagai sistem pertahanan udara dari mitra Barat-nya, mulai dari Stinger portabel dan sistem SAM jarak pendek seperti Gepard Jerman hingga sistem jarak jauh yang canggih seperti SAMP/T Prancis—yang dapat menyerang sasaran hampir 100 km jauhnya—, dan sistem pertahanan udara Amerika-Norwegia NASAMS.
Namun, hanya Patriot yang dirancang untuk melawan rudal balistik.
“Sejak baterai Patriot pertama memasuki ruang tempur, mereka membentuk kembali pertempuran di angkasa,” tulis The New York Times dalam laporannya, Minggu (7/1/2024).
Meskipun pasukan Ukraina telah mencegah Rusia mendapatkan superioritas udara pada awal invasi tahun 2022, Kyiv tidak memiliki apa pun untuk mencegat rudal balistik Moskow sampai sistem Patriot tiba.
Ketika serangan Rusia menghancurkan infrastruktur penting di Ukraina pada tahun 2022, Kongres AS menyetujui pasokan baterai Patriot pertama untuk Kyiv.
Mayor Volodymyr termasuk di antara mereka yang menjalani pelatihan sistem Patriot di AS. Setelah dua minggu pelatihan tambahan di Polandia, dia kembali ke Ukraina. Dalam beberapa hari, mereka menguji sistem pertahanan udara dalam pertempuran, berhasil mencegat rudal balistik Kinzhal pertama Rusia pada 4 Mei 2023.
“Itu sangat tidak terduga,” katanya.
“Kami baru saja kembali dari pelatihan dan tidak sepenuhnya memahami apa yang baru saja kami hancurkan. Belakangan, ketika kami mengetahuinya, kepercayaan kami terhadap peralatan yang disediakan oleh mitra kami meningkat,” kenang Mayor Volodymyr.
Selama serangan besar terhadap Ukraina yang melibatkan drone, rudal jelajah, dan rudal balistik, dua baterai Patriot Ukraina mencegat 34 rudal yang diluncurkan oleh Rusia di Kyiv pada bulan Mei hingga Juni.
“Ada hari-hari ketika orang-orang hampir tidak punya waktu untuk mengisi ulang peluncurnya,” kata Volodymyr.
Patriot juga memainkan peran penting dalam pertahanan terhadap pengeboman yang kompleks, di mana Rusia menggabungkan senjata yang berbeda, meluncurkan rudal dan UAV pada lintasan yang berbeda, dan menggunakan umpan untuk membingungkan pertahanan udara Ukraina.
Radar Patriot yang kuat memiliki jangkauan lebih dari 150 km dan dapat melacak hingga 100 target secara bersamaan. Radar ini juga tahan terhadap gangguan elektronik.
Selama setahun terakhir, Ukraina telah menciptakan “sistem kerja sama terpadu", yang memungkinkan unit pertahanan udara menggunakan sistem berbeda untuk memanfaatkan informasi yang dikumpulkan oleh Patriot dan radar canggih lainnya, kata Letnan Kolonel Lyubov Kynal, juru bicara sayap komando udara pusat Ukraina.
“Kita semua bekerja sebagai satu organisme,” kata Kynal.
Dia menambahkan bahwa elemen sistem terus-menerus mengubah lokasi untuk menghindari deteksi musuh.
Meskipun baterai Patriot memerlukan minimal 70 tentara terlatih untuk menjalankan dan memeliharanya, hanya dua atau tiga tentara yang diperlukan di stasiun kendali untuk mengoperasikannya dalam pertempuran.
“Saat alarm berbunyi, tim tempur lengkap akan tiba,” kata Mayor Volodymyr.
“Mereka bisa berkumpul di bawah lima menit.”
Namun, The New York Times mencatat bahwa perlindungan Ukraina dengan Patriot saat ini terbatas, hanya menutupi sebagian "tempat tidur", seperti "selimut".
“Kami berhasil melindungi Kyiv, namun pada saat yang sama, Odessa dihancurkan,” kata Mayor Volodymyr.
Para komandan Ukraina kini mencoba merencanakan masa depan tanpa mengetahui senjata apa yang mungkin mereka miliki.
“Kami berhasil menciptakan perisai terhadap negara berkat mitra asing kami,” kata Mayor Volodymyr.
“Tetapi jika mitra asing kami mengabaikan kami, kami akan kembali ke awal perang, ketika orang-orang tidak mau keluar dari tempat perlindungan mereka dan Rusia mencoba mengubah kota-kota kami menjadi reruntuhan.”
Peringatan itu disampaikan para pejabat Gedung Putih dan Pentagon yang dikutip The New York Times.
Sistem pertahanan udara yang disediakan AS telah membantu Ukraina dalam memperkuat pertahanannya terhadap serangan Rusia, khususnya mencegat rudal balistik yang mencapai Kyiv dalam beberapa menit.
Sistem pertahanan Patriot, khususnya, berhasil menangkis serangan rudal Rusia pada pagi hari di Ibu Kota Ukraina; Kyiv, pada 11 Desember lalu.
Mayor Volodymyr—hanya nama depan yang diberikan untuk alasan keamanan—, komandan baterai Patriot, menceritakan bahwa timnya melacak salvo rudal Rusia dari pos komando mobile di dekat Kyiv.
Algoritma Patriot menghitung kecepatan, ketinggian, dan jalur yang diproyeksikan, sehingga memungkinkan rudal pertahanan udara mencegat misil-misil Rusia secara sistematis.
“Mengingat Patriot adalah salah satu dari sedikit sistem yang efektif melawan rudal balistik, dan rudal balistik menyebabkan korban paling banyak, saya yakin nyawa yang diselamatkan selama masa perang berjumlah ribuan,” kata sang mayor.
Namun, meski sukses, Rusia mengintensifkan serangannya, mencari kombinasi senjata dan lintasan baru untuk menghindari pertahanan udara Ukraina.
Menurut laporan The New York Times, serangan-serangan Moskow tersebut menggarisbawahi kebutuhan mendesak Ukraina akan pertahanan udara.
Presiden Volodymyr Zelensky pada 2 Januari lalu mengatakan Rusia telah menembakkan lebih dari 500 rudal dan drone ke sasaran di seluruh Ukraina.
“Kami membutuhkan lebih banyak sistem dan amunisi untuk mereka,” katanya.
Namun para pejabat Gedung Putih dan Pentagon telah memperingatkan bahwa Amerika Serikat tidak akan sanggup lagi untuk menyediakan baterai Patriot yang dilengkapi dengan rudal pencegat, karena harganya yang mahal.
Biaya satu rudal tersebut dapat berkisar antara USD2 juta hingga USD4 juta.
Ukraina telah menerima berbagai sistem pertahanan udara dari mitra Barat-nya, mulai dari Stinger portabel dan sistem SAM jarak pendek seperti Gepard Jerman hingga sistem jarak jauh yang canggih seperti SAMP/T Prancis—yang dapat menyerang sasaran hampir 100 km jauhnya—, dan sistem pertahanan udara Amerika-Norwegia NASAMS.
Namun, hanya Patriot yang dirancang untuk melawan rudal balistik.
“Sejak baterai Patriot pertama memasuki ruang tempur, mereka membentuk kembali pertempuran di angkasa,” tulis The New York Times dalam laporannya, Minggu (7/1/2024).
Meskipun pasukan Ukraina telah mencegah Rusia mendapatkan superioritas udara pada awal invasi tahun 2022, Kyiv tidak memiliki apa pun untuk mencegat rudal balistik Moskow sampai sistem Patriot tiba.
Ketika serangan Rusia menghancurkan infrastruktur penting di Ukraina pada tahun 2022, Kongres AS menyetujui pasokan baterai Patriot pertama untuk Kyiv.
Mayor Volodymyr termasuk di antara mereka yang menjalani pelatihan sistem Patriot di AS. Setelah dua minggu pelatihan tambahan di Polandia, dia kembali ke Ukraina. Dalam beberapa hari, mereka menguji sistem pertahanan udara dalam pertempuran, berhasil mencegat rudal balistik Kinzhal pertama Rusia pada 4 Mei 2023.
“Itu sangat tidak terduga,” katanya.
“Kami baru saja kembali dari pelatihan dan tidak sepenuhnya memahami apa yang baru saja kami hancurkan. Belakangan, ketika kami mengetahuinya, kepercayaan kami terhadap peralatan yang disediakan oleh mitra kami meningkat,” kenang Mayor Volodymyr.
Selama serangan besar terhadap Ukraina yang melibatkan drone, rudal jelajah, dan rudal balistik, dua baterai Patriot Ukraina mencegat 34 rudal yang diluncurkan oleh Rusia di Kyiv pada bulan Mei hingga Juni.
“Ada hari-hari ketika orang-orang hampir tidak punya waktu untuk mengisi ulang peluncurnya,” kata Volodymyr.
Patriot juga memainkan peran penting dalam pertahanan terhadap pengeboman yang kompleks, di mana Rusia menggabungkan senjata yang berbeda, meluncurkan rudal dan UAV pada lintasan yang berbeda, dan menggunakan umpan untuk membingungkan pertahanan udara Ukraina.
Radar Patriot yang kuat memiliki jangkauan lebih dari 150 km dan dapat melacak hingga 100 target secara bersamaan. Radar ini juga tahan terhadap gangguan elektronik.
Selama setahun terakhir, Ukraina telah menciptakan “sistem kerja sama terpadu", yang memungkinkan unit pertahanan udara menggunakan sistem berbeda untuk memanfaatkan informasi yang dikumpulkan oleh Patriot dan radar canggih lainnya, kata Letnan Kolonel Lyubov Kynal, juru bicara sayap komando udara pusat Ukraina.
“Kita semua bekerja sebagai satu organisme,” kata Kynal.
Dia menambahkan bahwa elemen sistem terus-menerus mengubah lokasi untuk menghindari deteksi musuh.
Meskipun baterai Patriot memerlukan minimal 70 tentara terlatih untuk menjalankan dan memeliharanya, hanya dua atau tiga tentara yang diperlukan di stasiun kendali untuk mengoperasikannya dalam pertempuran.
“Saat alarm berbunyi, tim tempur lengkap akan tiba,” kata Mayor Volodymyr.
“Mereka bisa berkumpul di bawah lima menit.”
Namun, The New York Times mencatat bahwa perlindungan Ukraina dengan Patriot saat ini terbatas, hanya menutupi sebagian "tempat tidur", seperti "selimut".
“Kami berhasil melindungi Kyiv, namun pada saat yang sama, Odessa dihancurkan,” kata Mayor Volodymyr.
Para komandan Ukraina kini mencoba merencanakan masa depan tanpa mengetahui senjata apa yang mungkin mereka miliki.
“Kami berhasil menciptakan perisai terhadap negara berkat mitra asing kami,” kata Mayor Volodymyr.
“Tetapi jika mitra asing kami mengabaikan kami, kami akan kembali ke awal perang, ketika orang-orang tidak mau keluar dari tempat perlindungan mereka dan Rusia mencoba mengubah kota-kota kami menjadi reruntuhan.”
(mas)