Inggris: Putin Perintahkan Serangan Racun Terhadap Pembelot Rusia

Jum'at, 16 Maret 2018 - 23:23 WIB
Inggris: Putin Perintahkan Serangan Racun Terhadap Pembelot Rusia
Inggris: Putin Perintahkan Serangan Racun Terhadap Pembelot Rusia
A A A
LONDON - Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson menyebut perintah untuk meracuni mantan agen ganda Rusia datang langsung dari Presiden Vladimir Putin. Sergei Skripal dan putrinya berada dalam kondisi kritis setelah diracun dengan zat saraf kelas militer.

"Kami tidak melawan Rusia sendiri. Tidak ada Russophobia sebagai hasil dari apa yang terjadi," kata Johnson kepada wartawan di bunker Pertempuran Inggris dimana operasi tempur Perang Dunia Kedua dikendalikan.

"Perselisihan kami adalah dengan Putin, dan dengan keputusannya - dan kami pikir sangat mungkin keputusannya - untuk mengarahkan penggunaan zat saraf di jalanan Inggris, di jalan-jalan di Eropa untuk pertama kalinya sejak Perang Dunia Kedua," sambung Johnson seperti dikutip Reuters, Jumat (16/3/2018).

Perdana Menteri Theresa May mengatakan bahwa Rusia bersalah atas percobaan pembunuhan Sergei Skripal dan putrinya. Mantan agen ganda yang mengkhianati puluhan mata-mata intelijen asing kepada badan intelijen Inggris, MI6.

May mengatakan tragis bahwa Putin telah memilih untuk bertindak sedemikian rupa.

Segera setelah komentar Johnson dilaporkan, Kremlin mengatakan tuduhan bahwa Presiden Putin terlibat dalam serangan zat saraf itu mengejutkan, lapor kantor berita TASS.

"Referensi atau penyebutan presiden kita dalam hal ini adalah pelanggaran aturan diplomatik yang mengejutkan dan tak termaafkan," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, menurut kantor berita tersebut.

Rusia telah membantah terlibat, menyebut Inggris sebagai kekuatan pasca-kolonial yang belum pulih oleh Brexit, dan bahkan menyebut London membuat serangan tersebut dalam upaya untuk menghentikan histeria anti-Rusia.

Hubungan antara Inggris dan Rusia telah tegang sejak pembunuhan mantan agen KGB Alexander Litvinenko dengan zat radioaktif polonium-210 di London pada tahun 2006, sebuah pembunuhan yang menurut penyelidikan Inggris mungkin disetujui oleh Putin.

Kremlin telah berulang kali membantah terlibat dalam pembunuhan tersebut.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 7.4027 seconds (0.1#10.140)