Filipina Perluas Kehadiran Militer AS di Tengah Keagresifan China

Selasa, 02 Januari 2024 - 10:01 WIB
loading...
Filipina Perluas Kehadiran Militer AS di Tengah Keagresifan China
Filipina memperluas kehadiran militer Amerika Serikat di tengah keagresifan China. Foto/REUTERS
A A A
MANILA - Dengan latar belakang meningkatnya ketegangan geopolitik dan kegelisahan atas keagresifan China, Filipina mengambil langkah-langkah strategis untuk meningkatkan kemampuan pertahanannya, demikian dilaporkan kantor berita Voice of America (VoA).

Keputusan Filipina untuk meningkatkan kolaborasi militernya dengan Amerika Serikat (AS), khususnya perluasan kehadiran militer AS di lokasi-lokasi penting, merupakan respons yang diperhitungkan terhadap dinamika regional yang berkembang dan kekhawatiran terhadap ambisi ekspansionis China.

Langkah ini, berdasarkan Perjanjian Kerja Sama Pertahanan yang Ditingkatkan (EDCA), menandai sikap proaktif Filipina dalam menghadapi lanskap geopolitik yang kompleks di kawasan Asia-Pasifik.

Pangkalan Angkatan Laut Camilo Osias, sebuah fasilitas militer yang tampaknya tidak mencolok di ujung utara pulau terbesar Filipina, diam-diam mengalami perubahan transformatif yang tidak dapat disangkal karena penampilannya yang sederhana.

Meski baraknya sederhana dan sebagian besar hanggar pesawat kosong, situs ini berdiri sebagai bukti berkembangnya hubungan AS-Filipina, yang siap memberikan dampak signifikan terhadap dinamika keamanan Asia, seperti dilaporkan VoA.

Pada pertengahan Desember 2023, sekelompok kecil personel Angkatan Laut Filipina menghuni Pangkalan Angkatan Laut Camilo Osias di sore hari yang tenang. Namun, di balik ketenangan ini, terdapat perubahan strategis yang sedang terjadi.

Dengan pendanaan AS, pangkalan tersebut dijadwalkan untuk dirombak, termasuk perbaikan landasan udara, dermaga baru, dan perluasan fasilitas untuk menampung tentara. Hal terpenting, kolaborasi ini memberi militer AS kemampuan untuk merotasi pasukan dan menempatkan senjata di lokasi strategis di Filipina, yang hanya berjarak 400 kilometer dari Taiwan.

Mengutip dari ANI, Selasa (2/1/2024), perkembangan ini tidak terjadi begitu saja. Perjanjian tersebut merupakan bagian dari perluasan yang lebih luas berdasarkan EDCA, sebuah perjanjian bilateral yang awalnya ditandatangani pada 2014. Perjanjian tersebut, meski tidak mencakup pendirian pangkalan permanen AS, namun memfasilitasi peningkatan kehadiran militer Amerika di Filipina.

Kehadiran Militer AS


Baru-baru ini, militer AS telah memperoleh akses ke dua lokasi tambahan di dekat Taiwan dan satu lokasi yang menghadap Laut China Selatan. Jumlah totalnya kini mencakup sembilan lokasi strategis di seluruh Filipina.

Latar belakang sejarah hubungan AS-Filipina menambah kompleksitas perkembangan terkini. Sebagian wilayah Filipina diperintah AS dari tahun 1898 hingga 1946, sebelum negara tersebut memperoleh kemerdekaan. Pada 1951, kedua negara menyetujui perjanjian pertahanan bersama, yang membentuk aliansi perjanjian pertahanan AS tertua di Asia.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0903 seconds (0.1#10.140)