Pertama Kali, AS Kerahkan F-35 ke Pasifik dengan Kapal USS Wasp

Rabu, 07 Maret 2018 - 00:25 WIB
Pertama Kali, AS Kerahkan F-35 ke Pasifik dengan Kapal USS Wasp
Pertama Kali, AS Kerahkan F-35 ke Pasifik dengan Kapal USS Wasp
A A A
TOKYO - Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) untuk pertama kalinya dalam sejarah mengerahkan pesawat jet tempur F-35B Lighting II ke Samudra Pasifik. Jet tempur generasi kelima ini dibawa kapal USS Wasp.

USS Wasp—kapal amfibi berkapasitas 40.000 ton—meninggalkan Jepang dengan skuadron pesawat jet super mahal tersebut.

”Memasangkan F-35B Lightning II dengan USS Wasp merupakan salah satu lompatan paling signifikan dalam kemampuan berperang untuk tim Navy-Marine Corps dalam hidup kita,” kata Laksamana Brad Cooper, komandan Kelompok Tempur Eksedisi 7 Angkatan Laut AS dalam sebuah pernyataan hari Senin.

”(Pesawat) siluman generasi ke-5 ini sangat serbaguna, dan akan sangat meningkatkan dan memperluas kemampuan operasional kita,” lanjut Cooper, seperti dikutip dari Military, Selasa (6/3/2018) malam.

Kapal tersebut berlayar dari pangkalan Angkatan Laut AS di Sasebo di Pulau Kyushu, Jepang selatan, pada hari Sabtu. Kapal ini membawa enam varian F-35B short take-off dan vertical landing (STOVL) produksi Lockheed Martin dari Skuadron VMFA-121 Fighter Korps Marinir AS.

Pelayaran bersejarah ini terjadi saat ketegangan antara AS dan Korea Utara terkait program senjata nuklir Pyongyang memanas.

Dengan proyeksi USD1,5 triliun yang dikeluarkan selama masa pakainya, F-35 adalah sistem senjata termahal yang pernah dibangun AS. Namun para kritikus mengatakan bahwa pesawat tempur generasi kelima AS ini memiliki kinerja yang inferior pada keempat model pesawat yang telah dicoba.

F-35 dirancang untuk menggantikan pesawat tempur F-16 Falcon, F/A-18 Hornet, Warthog A-10 dan jet peluncur AV-8 Harrier II.

Pada hari Senin, Pentagon mengonfirmasi bahwa 49 persen dari 280 pesawat F-35 yang telah dikirim ke Angkatan Udara AS, Angkatan Laut dan Korps Marinir sejauh ini mengalami masalah pada perangkat lunak dan perangkat keras. Hanya setengahnya yang dinyatakan layak terbang.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7472 seconds (0.1#10.140)