Ulama Senior Riyadh: Wanita Saudi Tak Perlu Pakai Abaya

Minggu, 11 Februari 2018 - 07:30 WIB
Ulama Senior Riyadh: Wanita Saudi Tak Perlu Pakai Abaya
Ulama Senior Riyadh: Wanita Saudi Tak Perlu Pakai Abaya
A A A
RIYADH - Seorang ulama senior Arab Saudi mengatakan wanita di negaranya tidak perlu memakai abaya, busana kaum Muslimah berwujud jubah longgar dan menutupi seluruh tubuh. Meski demikian, ulama ini tetap meminta wanita Saudi berpakaian sopan.

Ulama yang melonggarkan aturan berpakaian kaum Muslimah Saudi ini bernama Sheikh Abdullah al-Mutlaq. Dia adalah anggota Council of Senior Scholars atau Dewan Cendekiawan Senior.

”Lebih dari 90 persen wanita Muslim yang saleh di dunia Muslim tidak memakai abaya,” kata Sheikh al-Mutlaq dalam program radionya pada hari Jumat. ”Jadi, kita seharusnya tidak memaksa orang untuk memakai abaya,” ujarnya, yang dilansir Reuters, Minggu (11/2/2018).

Meski pendapatnya itu belum tentu sebagai tanda sebuah perubahan dalam undang-undang terkait busana kaum Muslimah, namun pernyataan tersebut merupakan yang pertama dari seorang ulama senior di Saudi.

Pendapat Sheikh al-Mutlaq ini mengikuti pola kebebasan yang baru-baru ini terjadi di Arab Saudi setelah Mohammed bin Salman—putra Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud—naik ke tampuk kekuasaan sebagai Putra Mahkota.

Hanya ulama yang ditunjuk pemerintah yang terkait dengan Dewan Cendekiawan Senior yang diizinkan menerbitkan fatwa, atau pendapat hukum Islam. Penafsiran mereka terhadap hukum Islam merupakan dasar sistem hukum Arab Saudi.

Wanita Saudi telah mulai memakai abaya yang lebih berwarna dalam beberapa tahun terakhir. Mereka kini cenderung mengenakan abaya berwarna biru dan merah muda atau sangat kontras dengan warna hitam yang selama ini jadi warna busana tradisional di negara tersebut.

Melepas abaya dan menggantinya dengan rok panjang atau celana jins juga menjadi lebih umum di beberapa bagian di negara tersebut dalam beberapa bulan ini.

Tren ini menandai perubahan besar dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2016, seorang wanita Saudi ditahan karena melepas abayanya di jalan utama di Ibu Kota Riyadh. Media lokal melaporkan bahwa dia ditahan setelah sebuah pengaduan diajukan ke polisi agama.

Namun, Kerajaan Saudi kini telah memperluas hak-hak perempuan, seperti membebaskan mereka menghadiri acara olah raga di stadion yang bercampur dengan kaum pria. Selain itu, perempuan Saudi juga dibebaskan untuk mengemudikan kendaraan yang sebelumnya dilarang.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3193 seconds (0.1#10.140)