5 Negara yang Tidak Merayakan Natal Pada 25 Desember 2023

Selasa, 19 Desember 2023 - 17:15 WIB
loading...
5 Negara yang Tidak Merayakan Natal Pada 25 Desember 2023
Pohon Natal menyala saat pasar Natal tradisional dibuka di Alun-Alun Kota Tua di Praha, Republik Ceko, 26 November 2022. Foto/REUTERS/David W Cerny
A A A
KAIRO - Di dunia ini ternyata ada sejumlah negara yang tidak merayakan natal pada tanggal 25 Desember. Hal tersebut bisa terjadi lantaran ada sejumlah aturan dan perbedaan agama di setiap negara.

Perayaan Natal merupakan perayaan untuk memperingati hari kelahiran Yesus Kristus. Jika perayaan ini datang, banyak mall dan jalan-jalan yang dihiasai manik-manik bertema Natal dan tak lupa dengan tokoh Sinterklas.

Namun sayangnya perayaan yang dilaksanakan satu tahun sekali ini tidak dapat dirasakan oleh semua negara. Adapun negara yang tidak melakukan perayaan Natal pada tanggal 25 Desember adalah sebagai berikut.

Lima Negara yang Tidak Merayakan Natal Pada 25 Desember

1. Mongolia


Mongolia merupakan salah satu negara yang tidak merayakan Natal pada 25 Desember. Sebab berdasarkan jumlah penduduk yang ada, lebih dari setengah penduduknya beragama Buddha dan Kristen termasuk minoritas.

Selain itu, Mongolia juga memiliki sejarah panjang sebagai negara komunis yang menekan praktik agama apapun.

Meskipun demikian, ada beberapa komunitas Kristen di Mongolia yang merayakan Natal pada tanggal yang berbeda-beda, tergantung pada keyakinan mereka.

2. Maladewa


Alasan utama mengapa Maladewa tidak merayakan Natal pada 25 Desember adalah karena hampir seluruh penduduknya beragama Islam.

Selain itu, dilansir dari Opendoorsusa, Maladewa juga memiliki undang-undang yang melarang praktik agama selain Islam di negara tersebut.

Oleh karena itu, tidak ada perayaan Natal resmi atau publik di Maladewa, kecuali di beberapa hotel atau resort yang melayani wisatawan asing.

Tetapi, ada juga sebagian kecil komunitas Kristen di Maladewa yang merayakan Natal secara rahasia atau pribadi, dengan mengikuti kalender Gregorian.

3. Korea Utara


Alasan lain mengapa Korea Utara tidak merayakan Natal pada 25 Desember adalah karena negara ini menganut ideologi Juche, yang menekankan kemandirian dan nasionalisme.

Menurut Juche, agama adalah bentuk penindasan dan pengaruh asing yang harus dihapuskan.

Oleh karena itu, Korea Utara melarang segala bentuk kegiatan agama, termasuk Natal, sejak tahun 2016.

Namun, ada juga beberapa orang Kristen bawah tanah di Korea Utara yang merayakan Natal secara diam-diam, dengan menghadapi risiko hukuman berat jika ketahuan.

4. China


Mayoritas penduduk China beragama Buddha, Tao, atau tidak beragama sama sekali. Oleh karena itu, Natal tidak dianggap sebagai hari libur resmi atau penting di China.

Selain itu, pemerintah China juga berusaha menekan pengaruh budaya Barat di negara tersebut dengan melarang atau membatasi perayaan Natal di tempat-tempat umum.

Pemerintah China ingin mempromosikan semangat patriotisme dan budaya tradisional China, seperti Tahun Baru Imlek, Festival Musim Semi, atau Festival Bulan.

5. Mesir


Mesir adalah salah satu negara yang tidak merayakan Natal pada 25 Desember. Sebab sebagian umat Kristen disana beraliran Kristen Ortodoks Koptik yang menggunakan kalender Julian untuk menandai Hari Natalnya.

Dikutip dari laman trafalgar, Mesir yang beragama Kristen Ortodoks Koptik, yang merayakan Natal pada 7 Januari sesuai dengan Kalender Julian kuno. Jadi, Natal di Mesir tidak dirayakan secara besar-besaran seperti di negara-negara Barat lainnya.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1355 seconds (0.1#10.140)