Dihadapan Tentara, Pence Peringatkan Korut Tidak Meremehkan AS

Kamis, 08 Februari 2018 - 16:34 WIB
Dihadapan Tentara, Pence...
Dihadapan Tentara, Pence Peringatkan Korut Tidak Meremehkan AS
A A A
TOKYO - Wakil Presiden Amerika Serikat (AS), Mike Pence, mengatakan Washington ingin secara damai mengakhiri program nuklir Korea Utara (Korut). Namun, ia buru-buru memperingatkan agar Pyongyang untuk tidak meremehkan kekuatan militer AS.

"Pasukan kita sudah siap dan bangsa kita mempunyai tekad yang teguh," kata Pence dalam sebuah pidato kepada pasukan AS di Pangkalan Udara Yokota di Jepang, saat ia bersiap untuk terbang ke Korea Selatan (Korsel) guna menghadiri Olimpiade Musim Dingin.

"Amerika Serikat akan selalu mencari kedamaian, kita akan mengupayakan masa depan yang lebih baik, tapi Anda instrumen kekuatan Amerika tahu dan membiarkan lawan kita tahu semua pilihan ada di meja," katanya lagi.

"Amerika berdiri kokoh dengan kebanggaan dan kebebasan bersama warga Korea dan kami akan selalu melakukannya," tambahnya seperti dilansir dari Reuters, Kamis (8/2/2018).

Pence, yang tiba di Jepang pada hari Selasa untuk bertemu dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, sedang melakukan perjalanan ke Korsel untuk menghadiri upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang, yang berjarak 80 km dari perbatasan bersenjata dengan Korut. Dua pejabat senior Korut juga akan hadir di sana.

Sebelumnya, Pence mengatakan Washington akan segera memberlakukan sanksi terberatnya terhadap Pyongyang.

Setelah setahun mengalami perang retorika antara Pyongyang dan Washington, ketegangan di semenanjung Korea telah berkurang setelah pemimpin Korut Kim Jong-un mengatakan dalam pidato Tahun Baru bahwa ia bersedia untuk membuka diskusi dengan Seoul.

Sejak saat itu Korut telah sepakat untuk ambil bagian dalam Olimpiade Musim Dingin di Korsel dengan membentuk tim hoki es wanita gabungan. Selain itu adik perempuan pemimpin Korut, Kim Yo-jong, juga dipastikan akan menghadiri upacara pembukaan.

Korsel ingin menggunakan Olimpiade untuk kembali berhubungan dengan Korut dan membuka jalan bagi perundingan guna menyelesaikan salah satu krisis paling berbahaya di dunia.

Korut terakhir menguji sebuah rudal pada bulan November 2017. Rudal balistik antarbenua, Hwasong-15, diyakini mampu mencapai daratan AS. Meski begitu banyak pihak yang percaya Korut belum memiliki kemampuan untuk memasang hulu ledak nuklir pada sebuah rudal balistik.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1027 seconds (0.1#10.140)