4 Dampak Buruk bagi AS Terlalu Membabi Buta Membela Israel

Sabtu, 09 Desember 2023 - 22:02 WIB
loading...
A A A
Charbonneau mengatakan hal ini mencakup kepatuhan terhadap hukum kemanusiaan internasional, perlindungan warga sipil, dan pembebasan semua warga sipil yang disandera.

“Dengan terus memberikan senjata dan perlindungan diplomatik kepada Israel ketika mereka melakukan kekejaman, termasuk menghukum secara kolektif penduduk sipil Palestina di Gaza, AS berisiko terlibat dalam kejahatan perang.”

3. Membongkar Kedok AS sebagai Pendukung Pelanggar HAM

4 Dampak Buruk bagi AS Terlalu Membabi Buta Membela Israel

Foto/Reuters

Perwakilan Negara Palestina, yang berstatus pengamat tetap, mengatakan kegagalan resolusi tersebut “sangat disesalkan”.

“Ini adalah momen kebenaran,” katanya. “Ini adalah titik balik dalam sejarah.”

Perwakilan Palestina menambahkan bahwa dewan keamanan telah gagal menjalankan tanggung jawabnya dalam menghadapi apa yang disebutnya sebagai “krisis serius”.

“Jutaan nyawa warga Palestina berada dalam bahaya. Setiap nyawa adalah suci dan layak diselamatkan.”

Dia mengatakan bahwa Israel melancarkan perangnya “melalui kekejaman,” dan “ratusan orang akan terbunuh pada saat ini besok.”

“Anak-anak akan terbunuh, menjadi yatim piatu, terluka, cacat seumur hidup,” katanya. “Bukan karena kesalahan, tapi memang disengaja, karena para pembunuhnya sama sekali tidak menghargai kehidupan warga Palestina, mulai dari buaian hingga liang lahat dan seterusnya.”

4. Memperuncing Perang Geopolitik dengan Rusia dan China

4 Dampak Buruk bagi AS Terlalu Membabi Buta Membela Israel

Foto/Reuters

Rusia kembali menyalahkan AS dan menyebut perang sebagai 'permainan geopolitik'.

Anggota dari Rusia kembali berbicara, dan dia mengatakan "tidak berlebihan jika dikatakan bahwa hari ini akan menjadi salah satu hari paling kelam di Timur Tengah".
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0720 seconds (0.1#10.140)