'Menentang Pendudukan Dicap Teroris, Israel Itu Penjajah yang Playing Victim'
loading...
A
A
A
HARARE - Partai yang berkuasa di Republik Zimbabwe, ZANU-PF, mengutuk keras pembantaian rakyat Palestina di Gaza oleh militer pendudukan Israel.
Partai tersebut mengatakan rezim Zionis berupaya menipu dunia dengan playing victim, menggunakan dalih membela diri untuk membantai pihak yang dijajah.
Sekretaris untuk hubungan eksternal politbiro ZANU-PF sekaligus mantan menteri luar negeri Zimbabwe, Simbarashe Mumbengegwi, pada Hari Solidaritas Internasional untuk Rakyat Palestina, menyampaikan bahwa Republik Zimbabwe akan terus melanjutkan upayanya mendukung rakyat Palestina tanpa ragu-ragu dalam perjuangan sah mereka melawan pendudukan Israel.
“Apakah ada terorisme yang tingkatnya lebih tinggi daripada menduduki masyarakat, negara, sumber daya, dan kekayaan mereka? Jika Anda menentang pendudukan tersebut, Anda dicap sebagai teroris. Dan penjajah mencoba untuk menipu dunia bahwa mereka adalah korban. Rakyat Palestina mempunyai hak untuk melawan pendudukan,” kata Mumbengegwi dalam pidatonya, seperti dikutip dari Middle East Monitor, Minggu (3/12/2023).
Lebih lanjut, Mumbengegwi mengecam pendudukan Israel dengan mengatakan bahwa rezim Zionis ingin merobohkan setiap bangunan di Palestina hingga rata dengan tanah.
“Mereka tidak ingin memberikan makanan, air, obat-obatan, atau apa pun kepada jutaan orang Palestina. Mereka terus membombardir rumah sakit dan sekolah tanpa meminta maaf. Bukan karena kesalahan tapi karena niat,” tegasnya.
“Hukum internasional tidak mengizinkan hal ini, namun Israel dapat melakukan hal ini karena negara-negara Barat mengizinkannya. Tidak ada negara Barat yang siap mengumumkan bahwa ini adalah perang melawan kemanusiaan. Mereka diam. Bahkan di negara mereka sendiri, mereka mengadakan pertemuan yang memprotes mengapa pemerintah mereka berdiam diri dan mendukung para pembunuh.”
Mumbengegwi menekankan bahwa dunia Barat seharusnya malu atas apa yang telah mereka lakukan, dan menambahkan: “Kami sedang melihat pengeboman yang belum pernah dilakukan bahkan dalam Perang Dunia II. Hiroshima dan Nagasaki tidak mencapai intensitas kehancuran seperti yang terjadi pada Palestina saat ini. Kami akan terus berdiri di samping Palestina.”
Adapun Duta Besar Negara Palestina untuk Republik Zimbabwe, Tamer Al-Massri, mengatakan Israel telah melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan di Jalur Gaza yang belum pernah terjadi dalam sejarah terkini dan melampaui kekejaman pada Perang Dunia II karena terjamin perlindungannya berkat dukungan Amerika Serikat.
Partai tersebut mengatakan rezim Zionis berupaya menipu dunia dengan playing victim, menggunakan dalih membela diri untuk membantai pihak yang dijajah.
Sekretaris untuk hubungan eksternal politbiro ZANU-PF sekaligus mantan menteri luar negeri Zimbabwe, Simbarashe Mumbengegwi, pada Hari Solidaritas Internasional untuk Rakyat Palestina, menyampaikan bahwa Republik Zimbabwe akan terus melanjutkan upayanya mendukung rakyat Palestina tanpa ragu-ragu dalam perjuangan sah mereka melawan pendudukan Israel.
“Apakah ada terorisme yang tingkatnya lebih tinggi daripada menduduki masyarakat, negara, sumber daya, dan kekayaan mereka? Jika Anda menentang pendudukan tersebut, Anda dicap sebagai teroris. Dan penjajah mencoba untuk menipu dunia bahwa mereka adalah korban. Rakyat Palestina mempunyai hak untuk melawan pendudukan,” kata Mumbengegwi dalam pidatonya, seperti dikutip dari Middle East Monitor, Minggu (3/12/2023).
Lebih lanjut, Mumbengegwi mengecam pendudukan Israel dengan mengatakan bahwa rezim Zionis ingin merobohkan setiap bangunan di Palestina hingga rata dengan tanah.
“Mereka tidak ingin memberikan makanan, air, obat-obatan, atau apa pun kepada jutaan orang Palestina. Mereka terus membombardir rumah sakit dan sekolah tanpa meminta maaf. Bukan karena kesalahan tapi karena niat,” tegasnya.
“Hukum internasional tidak mengizinkan hal ini, namun Israel dapat melakukan hal ini karena negara-negara Barat mengizinkannya. Tidak ada negara Barat yang siap mengumumkan bahwa ini adalah perang melawan kemanusiaan. Mereka diam. Bahkan di negara mereka sendiri, mereka mengadakan pertemuan yang memprotes mengapa pemerintah mereka berdiam diri dan mendukung para pembunuh.”
Mumbengegwi menekankan bahwa dunia Barat seharusnya malu atas apa yang telah mereka lakukan, dan menambahkan: “Kami sedang melihat pengeboman yang belum pernah dilakukan bahkan dalam Perang Dunia II. Hiroshima dan Nagasaki tidak mencapai intensitas kehancuran seperti yang terjadi pada Palestina saat ini. Kami akan terus berdiri di samping Palestina.”
Adapun Duta Besar Negara Palestina untuk Republik Zimbabwe, Tamer Al-Massri, mengatakan Israel telah melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan di Jalur Gaza yang belum pernah terjadi dalam sejarah terkini dan melampaui kekejaman pada Perang Dunia II karena terjamin perlindungannya berkat dukungan Amerika Serikat.
(mas)