Perang Terus Berkobar, Rusia Tolak Gencatan Senjata dengan Ukraina

Kamis, 30 November 2023 - 00:14 WIB
loading...
Perang Terus Berkobar,...
Rusia menolak gencatan senjata dengan Ukraina. Foto/Reuters
A A A
MOSKOW - Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov melihat tidak ada peluang untuk melakukan gencatan senjata dalam konflik Ukraina tahun depan, dengan alasan bahwa Kiev dan negara-negara pendukungnya di Barat telah mengambil posisi yang sama sekali tidak dapat diterima oleh Moskow.

Diplomat senior tersebut menyampaikan analisisnya tentang hubungan Rusia dengan NATO dan Ukraina dalam wawancara dengan surat kabar Izvestia yang diterbitkan pada hari Rabu. Dia memperkirakan tidak akan ada terobosan, meskipun ada anggapan di media Barat bahwa AS mungkin akan mendorong Presiden Ukraina Vladimir Zelensky menuju penyelesaian yang dinegosiasikan.

“Sayangnya, AS memimpin kelompok Barat, yang menyebut ‘formula perdamaian Zelensky’ sebagai mantra, dan mengklaim bahwa formula tersebut adalah satu-satunya dasar yang mungkin untuk mencapai kesepakatan,” katanya, dilansir RT. Dia menambahkan bahwa dialog tidak mungkin dilakukan atas dasar ini.

Ketika ditanya apakah ia mengharapkan gencatan senjata tahun depan, Ryabkov menjawab negatif. Dia berkata: “Saya berharap tujuan operasi militer khusus dapat tercapai tanpa syarat.”



‘Formula perdamaian’ yang diusulkan oleh Zelensky tahun lalu mengharuskan Kiev mengambil kembali kendali atas perbatasannya sebelum tahun 2014 dan menerima pampasan perang dari Moskow serta memasukkan para pejabat Rusia ke pengadilan perang di tengah dukungan internasional yang luas terhadap Ukraina. Moskow menolak usulan tersebut dan menganggapnya tidak sesuai kenyataan.

Tabloid Jerman Bild pekan lalu mengklaim bahwa Washington dan Berlin menjatah pengiriman senjata ke Ukraina untuk menekan Zelensky agar memberikan konsesi. Gedung Putih mengatakan bahwa kebijakannya tetap sama dan terserah pada Kiev untuk memutuskan bagaimana melakukan perang.

Namun, David Arakhamia, sekutu utama Zelensky yang memimpin faksi partai berkuasa di parlemen dan memimpin delegasi Ukraina pada perundingan perdamaian tahun lalu di Istanbul, baru-baru ini memberikan alasan lebih lanjut untuk meragukan seberapa independen kebijakan Kiev selama ini. Dia mengkonfirmasi dalam sebuah wawancara Jumat lalu bahwa Perdana Menteri Inggris Boris Johnson telah menggagalkan kemungkinan gencatan senjata dengan Rusia, dan mengatakan kepada pemimpin Ukraina untuk “melakukan perang saja.” Tujuan utama Moskow adalah netralitas Ukraina, kata Arakhamia.

Ryabkov menegaskan kembali bahwa ekspansi NATO di Eropa adalah penyebab utama konflik Ukraina. Hubungan Moskow dengan blok militer pimpinan AS sepertinya tidak akan pulih dalam waktu dekat “karena alasan prinsip dan sifat praktis,” katanya kepada Izvestia.

“Jika seseorang di Barat berpikir kita membutuhkan hubungan itu dan pada suatu saat akan datang dan meminta agar hubungan itu dipulihkan, itu adalah kesalahan besar dalam menilai,” katanya.

Para anggota NATO “berjudi” dengan melanggar kepentingan mendasar Rusia dan tampaknya percaya bahwa tidak ada batasan untuk meningkatkan taruhan, namun “mereka mungkin akan menjadi pihak yang dirugikan,” Ryabkov memperingatkan.
(ahm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
Ukraina Kehabisan Rudal...
Ukraina Kehabisan Rudal ATACMS Amerika untuk Melawan Rusia
Trump Peringatkan Putin:...
Trump Peringatkan Putin: Menolak Gencatan Senjata Akan Sangat Menghancurkan bagi Rusia
Jenderal Tertinggi Rusia:...
Jenderal Tertinggi Rusia: Pasukan Ukraina Dikepung di Kursk
Ukraina Setuju Gencatan...
Ukraina Setuju Gencatan Senjata 30 Hari, Ini Respons Rusia
Putin: Tentara Bayaran...
Putin: Tentara Bayaran Asing yang Bela Ukraina Dianggap Teroris!
Ukraina Terima Gencatan...
Ukraina Terima Gencatan Senjata 30 hari, Berikut 4 Dampaknya bagi Perang Rusia
Berikut Detail Kesepakatan...
Berikut Detail Kesepakatan Gencatan Senjata Ukraina dan Rusia selama 30 Hari
Rekomendasi
Shahabi Sakri Jadi Saingan...
Shahabi Sakri Jadi Saingan Ajil Ditto? Rebutin Davina Karamoy di Series Culture Shock!
Rinnai Indonesia Luncurkan...
Rinnai Indonesia Luncurkan Smart HOB RB-A2660G(B), Dilengkapi Teknologi Automatic Menu
PSI Yakin Ada Alasan...
PSI Yakin Ada Alasan Kuat di Balik Penundaan Pengangkatan CPNS dan PPPK
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
32 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
3 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
Jerman Kehabisan Senjata...
Jerman Kehabisan Senjata untuk Dipasok ke Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved