18 Mantan Dubes Prancis Sebut Ambisi Israel Menghancurkan Hamas Hanya Ilusi
loading...
A
A
A
GAZA - Sebanyak 18 mantan duta besar (dubes) Prancis menyerukan solusi politik terhadap perang di Gaza. Mereka juga menolak tujuan Israel untuk melenyapkan Hamas dan menyebutnya sebagai “ilusi”.
Dalam sebuah opini yang diterbitkan di Le Monde pada hari Sabtu, 18 mantan duta besar mengatakan Israel telah memulai strategi perang total di Gaza yang “brutal namun sia-sia dan semakin diperebutkan”.
“‘Pemberantasan Hamas’ lebih merupakan sebuah slogan daripada tujuan yang realistis,” tulis mereka.
“Pada tahun 2006, Israel telah menyatakan keinginannya untuk ‘membasmi Hizbullah’, dan hasilnya sudah diketahui. Strategi seperti itu hanyalah ilusi. Hamas, yang telah menjadi sasaran lima kampanye militer mematikan, pasti akan terlahir kembali. Tentara tidak akan mampu mengalahkan gerakan yang didukung oleh sebagian besar penduduk Palestina, di Gaza dan juga di Tepi Barat, dalam menghadapi didiskualifikasinya Otoritas Palestina.”
Apa solusi yang ditawarkan 18 mantan dubes tersebut? Para mantan diplomat tersebut mengatakan bahwa solusi dua negara masih layak untuk dicoba meskipun “semakin sulit untuk dibangun” karena aneksasi wilayah Yerusalem yang lebih luas dan meningkatnya permukiman di Tepi Barat yang diduduki.
Mereka juga mengatakan segala sesuatu harus dilakukan untuk memperpanjang gencatan senjata empat hari antara Israel dan Hamas guna mewujudkan gencatan senjata yang langgeng.
Dalam sebuah opini yang diterbitkan di Le Monde pada hari Sabtu, 18 mantan duta besar mengatakan Israel telah memulai strategi perang total di Gaza yang “brutal namun sia-sia dan semakin diperebutkan”.
“‘Pemberantasan Hamas’ lebih merupakan sebuah slogan daripada tujuan yang realistis,” tulis mereka.
“Pada tahun 2006, Israel telah menyatakan keinginannya untuk ‘membasmi Hizbullah’, dan hasilnya sudah diketahui. Strategi seperti itu hanyalah ilusi. Hamas, yang telah menjadi sasaran lima kampanye militer mematikan, pasti akan terlahir kembali. Tentara tidak akan mampu mengalahkan gerakan yang didukung oleh sebagian besar penduduk Palestina, di Gaza dan juga di Tepi Barat, dalam menghadapi didiskualifikasinya Otoritas Palestina.”
Apa solusi yang ditawarkan 18 mantan dubes tersebut? Para mantan diplomat tersebut mengatakan bahwa solusi dua negara masih layak untuk dicoba meskipun “semakin sulit untuk dibangun” karena aneksasi wilayah Yerusalem yang lebih luas dan meningkatnya permukiman di Tepi Barat yang diduduki.
Mereka juga mengatakan segala sesuatu harus dilakukan untuk memperpanjang gencatan senjata empat hari antara Israel dan Hamas guna mewujudkan gencatan senjata yang langgeng.
(ahm)