Presiden Kuba Pimpin Ribuan Orang Demo Pro-Palestina di Luar Kedutaan AS
loading...
A
A
A
HAVANA - Ribuan warga Kuba, dipimpin oleh Presiden Miguel DĂaz-Canel, berunjuk rasa di luar Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Havana untuk menunjukkan solidaritas terhadap rakyat Palestina. Mereka menuntut diakhirinya agresi Israel di Gaza.
Mengenakan keffiyeh Palestina berwarna hitam-putih, DĂaz-Canel didampingi oleh pejabat Kuba lainnya, termasuk Perdana Menteri Manuel Marrero dan Menteri Luar Negeri Bruno RodrĂguez.
Para demonstran berjalan sejauh dua kilometer, melewati depan Kedutaan Besar AS pada Kamis waktu Havana. Ketika mereka melewati kedutaan di jalan tepi laut, beberapa orang berteriak “Fasis Yankees, Anda teroris.”
“Hari ini kami mendukung rakyat Palestina, mendukung semua orang yang merasakan kepedihan karena kehilangan anggota keluarga, orang yang dicintai akibat pembantaian ini,” kata seorang demonstran, Yanquiel Cardoso, seperti dikutip dari Washington Post, Sabtu (25/11/2023) .
“Kami meminta gencatan senjata… dan agar Palestina bebas,”ujarnya.
Banyak orang melambaikan poster bertuliskan “Bebaskan Palestina” yang memuat foto anak-anak yang terbunuh atau terluka akibat bom Israel atau bendera yang mengidentifikasi warga Kuba dan Palestina.
Yang lain meneriakkan “bebas, bebaskan Palestina, Israel adalah genosida” dan “angkat kebebasan Palestina.”
“Pawai ini sangat berarti bagi kami,” kata Sami Sabala, seorang mahasiswa kedokteran Palestina berusia 26 tahun di Havana. “Hal ini membangkitkan perasaan… Dan membuat masyarakat merasa bahwa Palestina tidak sendirian.”
Ini adalah kedua kalinya para pemimpin tertinggi Kuba berpartisipasi dalam demonstrasi solidaritas sejak agresi Israel dimulai di Gaza. Pekan lalu, bendera Palestina dikibarkan di monumen JosĂ© MartĂ, monumen paling ikonik di ibu kota negara Karibia tersebut.
Kuba telah lama menjadi pendukung perjuangan Palestina dan belum memiliki hubungan diplomatik dengan Israel sejak tahun 1973.
Mengenakan keffiyeh Palestina berwarna hitam-putih, DĂaz-Canel didampingi oleh pejabat Kuba lainnya, termasuk Perdana Menteri Manuel Marrero dan Menteri Luar Negeri Bruno RodrĂguez.
Para demonstran berjalan sejauh dua kilometer, melewati depan Kedutaan Besar AS pada Kamis waktu Havana. Ketika mereka melewati kedutaan di jalan tepi laut, beberapa orang berteriak “Fasis Yankees, Anda teroris.”
“Hari ini kami mendukung rakyat Palestina, mendukung semua orang yang merasakan kepedihan karena kehilangan anggota keluarga, orang yang dicintai akibat pembantaian ini,” kata seorang demonstran, Yanquiel Cardoso, seperti dikutip dari Washington Post, Sabtu (25/11/2023) .
“Kami meminta gencatan senjata… dan agar Palestina bebas,”ujarnya.
Banyak orang melambaikan poster bertuliskan “Bebaskan Palestina” yang memuat foto anak-anak yang terbunuh atau terluka akibat bom Israel atau bendera yang mengidentifikasi warga Kuba dan Palestina.
Yang lain meneriakkan “bebas, bebaskan Palestina, Israel adalah genosida” dan “angkat kebebasan Palestina.”
“Pawai ini sangat berarti bagi kami,” kata Sami Sabala, seorang mahasiswa kedokteran Palestina berusia 26 tahun di Havana. “Hal ini membangkitkan perasaan… Dan membuat masyarakat merasa bahwa Palestina tidak sendirian.”
Ini adalah kedua kalinya para pemimpin tertinggi Kuba berpartisipasi dalam demonstrasi solidaritas sejak agresi Israel dimulai di Gaza. Pekan lalu, bendera Palestina dikibarkan di monumen JosĂ© MartĂ, monumen paling ikonik di ibu kota negara Karibia tersebut.
Kuba telah lama menjadi pendukung perjuangan Palestina dan belum memiliki hubungan diplomatik dengan Israel sejak tahun 1973.
(mas)