Cari Korban Tewas Serangan Hamas, Ahli Ekologi Israel Gunakan Burung Pemangsa
loading...
A
A
A
Lebih dari 10.800 orang telah terbunuh di Gaza sejak itu, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas, termasuk lebih dari 4.400 anak-anak.
Hatzofe mengatakan dia melacak di mana burung-burung itu berhenti dengan alat pelacak GPS. Meskipun pelacak tidak memiliki video, mereka dapat memberi tahu burung tersebut bagaimana burung itu bergerak, di ketinggian berapa, dan titik data lain yang dapat menunjukkan area yang diminati. Dia kemudian melakukan referensi silang informasi tersebut dengan citra satelit.
Ahli ekologi itu mengatakan bahwa membantu upaya ini sangat bermanfaat, terutama karena dapat membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang masih ada bagi keluarga korban.
“Hidup dalam ketidakpastian ini dan mengetahui bahwa beberapa diantaranya mungkin tidak akan pernah ditemukan adalah hal terburuk di dunia,” ujarnya.
Hatzofe juga hidup dalam ketidakpastian tersebut.
Dia mengatakan temannya Ohad Yahalomi dan anak Yahalomi yang berusia 12 tahun masih hilang setelah Hamas menyerang rumah mereka di Nir Oz, sebuah kibbutz di Israel selatan.
Yaholomi tertembak saat penyerangan dan tidak terlihat lagi sejak saat itu. Istrinya, yang telah berbicara kepada pers, dan dua anak bungsunya berhasil melarikan diri.
“Ini sangat menyedihkan,” kata Hatzofe, yang berharap dapat segera bergabung dalam pencarian korban tewas secara langsung.
Ia juga berharap perang segera berakhir karena telah menimbulkan kerugian bagi Israel dan Palestina.
Hatzofe mengatakan dia melacak di mana burung-burung itu berhenti dengan alat pelacak GPS. Meskipun pelacak tidak memiliki video, mereka dapat memberi tahu burung tersebut bagaimana burung itu bergerak, di ketinggian berapa, dan titik data lain yang dapat menunjukkan area yang diminati. Dia kemudian melakukan referensi silang informasi tersebut dengan citra satelit.
Ahli ekologi itu mengatakan bahwa membantu upaya ini sangat bermanfaat, terutama karena dapat membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang masih ada bagi keluarga korban.
“Hidup dalam ketidakpastian ini dan mengetahui bahwa beberapa diantaranya mungkin tidak akan pernah ditemukan adalah hal terburuk di dunia,” ujarnya.
Hatzofe juga hidup dalam ketidakpastian tersebut.
Dia mengatakan temannya Ohad Yahalomi dan anak Yahalomi yang berusia 12 tahun masih hilang setelah Hamas menyerang rumah mereka di Nir Oz, sebuah kibbutz di Israel selatan.
Baca Juga
Yaholomi tertembak saat penyerangan dan tidak terlihat lagi sejak saat itu. Istrinya, yang telah berbicara kepada pers, dan dua anak bungsunya berhasil melarikan diri.
“Ini sangat menyedihkan,” kata Hatzofe, yang berharap dapat segera bergabung dalam pencarian korban tewas secara langsung.
Ia juga berharap perang segera berakhir karena telah menimbulkan kerugian bagi Israel dan Palestina.