Iran Sebut AS Cemburu pada Popularitas Garda Revolusi
A
A
A
TEHERAN - Abolfazl Hassanbeigi, seorang anggota Parlemen Iran menyatakan, salah satu alasan kenapa Amerika Serikat (AS) bersikeras memasukan Garda Revolusi Iran (IRGC) ke dalam daftar terorisme, adalah karena AS cemburu pada popularitas IRGC di kawasan.
"Status Iran dan IRGC di Asia Barat, khususnya di antara poros negara-negara perlawanan, meningkat dari hari ke hari," kata pria yang merupakan anggota Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran.
Hassanbeigi, sepeti dilansir Tasnim menunjuk peran IRGC dalam pembentukan perdamaian dan stabilitas di kawasan tersebut, dan menekankan bahwa pihaknya selalu menjadi pelopor pemberantasan terorisme.
Dia kemudian mengatakan, langkah AS mencoba memasukkan IRGC ke dalam daftar hitam adalah bagian dari perang psikologis AS terhadap Iran. "IRGC cukup kuat untuk melawan sanksi yang mungkin dijatuhkan AS," ungkapnya.
Iran sendiri sebelumnya telah memperingatkan tentang recana AS itu. Presiden Iran Hassan Rouhani memperingatkan ada dampak yang tidak terduga jika AS tetap memutuskan untuk memasukan IRGC ke dalam daftar hitam. Ia mengatakan, IRGC tidak hanya populer di Iran, tapi juga di negara-negara regional.
"Jika pemerintah AS membuat kesalahan dengan mengambil tindakan terhadap IRGC, itu akan menjadi kesalahan ganda," kata Raouhani dalam sebuah pernyataan beberapa waktu lalu.
"Status Iran dan IRGC di Asia Barat, khususnya di antara poros negara-negara perlawanan, meningkat dari hari ke hari," kata pria yang merupakan anggota Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran.
Hassanbeigi, sepeti dilansir Tasnim menunjuk peran IRGC dalam pembentukan perdamaian dan stabilitas di kawasan tersebut, dan menekankan bahwa pihaknya selalu menjadi pelopor pemberantasan terorisme.
Dia kemudian mengatakan, langkah AS mencoba memasukkan IRGC ke dalam daftar hitam adalah bagian dari perang psikologis AS terhadap Iran. "IRGC cukup kuat untuk melawan sanksi yang mungkin dijatuhkan AS," ungkapnya.
Iran sendiri sebelumnya telah memperingatkan tentang recana AS itu. Presiden Iran Hassan Rouhani memperingatkan ada dampak yang tidak terduga jika AS tetap memutuskan untuk memasukan IRGC ke dalam daftar hitam. Ia mengatakan, IRGC tidak hanya populer di Iran, tapi juga di negara-negara regional.
"Jika pemerintah AS membuat kesalahan dengan mengambil tindakan terhadap IRGC, itu akan menjadi kesalahan ganda," kata Raouhani dalam sebuah pernyataan beberapa waktu lalu.
(esn)