Libanon Tangkap 3 Agen Mata-mata Mossad Israel

Minggu, 08 Oktober 2017 - 05:59 WIB
Libanon Tangkap 3 Agen Mata-mata Mossad Israel
Libanon Tangkap 3 Agen Mata-mata Mossad Israel
A A A
BEIRUT - Dinas Keamanan Libanon dalam beberapa hari terakhir menangkap tiga orang yang dituduh sebagai agen mata-mata Mossad, Israel. Ketiganya diduga kuat memata-matai akivitas faksi Hizbullah yang selama ini jadi musuh bebuyutan Tel Aviv.

Surat kabar Libanon, Al-Akhbar yang dilansir Times of Israel pada hari Minggu (8/109/2017) melaporkan bahwa tiga warga lokal yang jadi agen mata-mata untuk Mossad itu bekerja mengumpulkan informasi terkait Hizbullah. Mereka melaporkan hasil kerjanya kepada agen mata-mata negara Yahudi tersebut.

Libanon kerap mengklaim menangkap mata-mata yang bekerja untuk Israel di dalam negeri. Sedangkan pemerintah Tel Aviv belum mengomentari tuduhan tersebut.

Para pejabat Israel selama ini menyatakan keprihatinannya atas sepak terjang pasukan Hizbullah dan sekutunya, pasukan Iran, yang bermunculan di sepanjang perbatasan Israel-Libanon-Suriah.

Penyelidikan militer Israel pada bulan lalu mengatakan bahwa Teheran bekerja tanpa kenal lelah untuk melindungi kelompok Hizbullah dengan rudal yang lebih akurat untuk perang masa depan dengan Tel Aviv.

Militer pemerintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu itu juga percaya bahwa Iran akan melanjutkan usahanya untuk membangun kehadiran pasukannya di Suriah melalui “proxy”.

Pada bulan Agustus lalu, PBB memperpanjang mandat misi penjaga perdamaiannya di Libanon selatan (UNIFIL) dan memberi kewenangan pasukannya untuk menangani serangan senjata Hizbullah di daerah tersebut.

Perubahan yang disetujui oleh Dewan Keamanan PBB akan melihat UNIFIL meningkatkan kegiatan pengawasannya di LIbanon selatan, termasuk dengan memasuki desa-desa di mana kelompok militan beroperasi.

Resolusi tersebut menyoroti bahwa UNIFIL memiliki wewenang untuk ”mengambil semua tindakan yang diperlukan” di wilayah di mana pasukannya ditempatkan dan harus memastikan bahwa wilayah operasinya ”tidak digunakan untuk kegiatan bermusuhan dalam bentuk apapun.”

Namun, Israel menuduh badan internasional tersebut gagal mencegah senjata diselundupkan ke Hizbullah.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5509 seconds (0.1#10.140)