Profil Pria Bertopeng Abu Ubaida, Simbol Perjuangan Gaza Melawan Penjajah Israel

Senin, 06 November 2023 - 19:15 WIB
loading...
Profil Pria Bertopeng...
Abu Ubaida, juru bicara militer Brigade Al-Qassam, sayap bersenjata gerakan Hamas. Foto/Al-Qassam media
A A A
GAZA - Nama yang terus diulang-ulang banyak orang di Palestina dan dunia saat ini adalah “Abu Ubaida,” juru bicara militer Brigade Al-Qassam, sayap bersenjata gerakan Hamas.

Pria bertopeng (Al-Mulatham dalam bahasa Arab) juga menampilkan dirinya pada Israel, di tengah pertempuran yang sulit, kompleks dan sengit.

Itu menjadikannya pahlawan baru bagi banyak pendukung Hamas di dunia Arab dan Barat, serta musuh yang membencinya yakni Israel dan para sekutunya.

“Abu Ubaida” telah muncul di layar media massa sejak 7 Oktober 2023, setelah Mohammad Al-Deif, komandan Al-Qassam, mengumumkan dimulainya Operasi Badai Al-Aqsa.

Kemunculannya dilakukan setiap beberapa hari sekali, melalui rekaman pidato, mengenakan seragam tentara kamuflase hijau, dan mengenakan keffiyeh merah, untuk mempresentasikan sikap Al-Qassam dan berbicara tentang perkembangan dalam pertempuran sengit tersebut.

Sejak dimulainya perang Israel di Jalur Gaza, Abu Ubaida telah muncul sebelum atau sesudah setiap posisi yang menentukan.

Dia juga telah mengelola perang media dengan profesionalisme yang luar biasa di hadapan juru bicara Israel, menurut pendukung Hamas dari Palestina.

“Abu Ubaida” dikenal pertama kali pada tahun 2002 sebagai salah satu petugas lapangan Al-Qassam.



Dia berbicara kepada hampir semua media dan konferensi pers, namun tidak pernah memperlihatkan wajahnya, mengikuti contoh mantan Pemimpin Al-Qassam, Imad Aqel, yang dibunuh Israel pada tahun 1993.

Setelah penarikan Israel dari Gaza pada tahun 2005, “Abu Ubaida” secara resmi ditunjuk sebagai juru bicara Brigade Al-Qassam.

Pria tersebut berasal dari kota Naalia di Gaza, yang diduduki Israel pada tahun 1948, dan sekarang tinggal di Jabalia, timur laut Gaza, menurut informasi terbatas yang bersumber dari Israel.

Rumahnya dibom beberapa kali, pada tahun 2008, 2012, 2014, dan pada perang saat ini di Gaza.

Pada perang tahun 2014, dia mengumumkan penculikan tentara Israel Shaul Aron di tengah konfrontasi darat dengan pasukan Israel di Gaza.

Warga Palestina pada saat itu turun ke jalan di Tepi Barat secara spontan, meneriakkan “perlawanan”.

“Abu Ubaida” sebelumnya memiliki akun di Twitter, dan satu lagi di Facebook, sebelum ditutup secara sepihak oleh perusahaan media sosial Barat itu.

Saat ini, dia mempublikasikan pesan-pesannya di situs resmi Al-Qassam dan menggunakan aplikasi Telegram dan saluran “Al-Aqsa” yang berafiliasi dengan Hamas untuk menyiarkan videonya, yang diterbitkan ulang oleh berbagai saluran satelit dan media.

Israel mengaku mengetahui identitas sebenarnya juru bicara Hamas tersebut. Juru bicara militer Israel Avichay Adraee mengatakan, orang bertopeng tersebut, Hudhayfah Kahlout, bersembunyi di balik keffiyeh, dan nama panggilannya adalah Abu Ubaida.

Adraee menerbitkan foto Kahlout, menggambarkannya sebagai “pembohong dan pengecut.” Baik Hamas maupun Al-Qassam tidak mengomentari informasi miring dari rezim penjajah Israel tersebut.

Sebelum perang tahun 2014, Abu Ubaida memaparkan tesis masternya di Universitas Islam Fakultas Dasar-Dasar Agama dengan judul “Tanah Suci antara Yudaisme, Kristen, dan Islam”.

Saat ini, dia dianggap sebagai ujung tombak “perang psikologis melawan Israel.” Brigade Al-Qassam dan Hamas mungkin kalah senjata dibandingkan Israel, tapi keberanian para pejuang Palestina sudah menghancurkan mental musuh-musuhnya.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1100 seconds (0.1#10.140)