China dan AS Bahas Nasib Korut setelah Kim Jong-un Tumbang

Kamis, 28 September 2017 - 10:43 WIB
China dan AS Bahas Nasib...
China dan AS Bahas Nasib Korut setelah Kim Jong-un Tumbang
A A A
WASHINGTON - China dan Amerika Serikat (AS) sudah berdiskusi membahas kehidupan di Korea Utara (Korut) setelah Kim Jong-un tumbang suatu hari nanti. Pembahasan ini langka, karena topik soal tumbangnya rezim Kim Jong-un merupakan tabu besar bagi Beijing.

Selama bertahun-tahun, China telah menolak usaha AS untuk mengangkat topik tersebut. Pembahasan itu diungkap Bonnie Glaser, penasihat senior untuk Asia di Centre for Strategic and International Studies (CSIS) di Washington.

Glasser memimpin pihak AS dalam diskusi “Track 2” yang melibatkan akademisi kebijakan luar negeri kedua negara, perwira militer dan lembaga penelitian yang berafiliasi dengan pemerintah China.

Dari perspektif China, diskusi masalah tersebut dapat memicu kekhawatiran Korut, sekutu yang menikmati dukungan Beijing sejak Perang Korea tahun 1950-an. Ada juga ketakutan bahwa hal itu akan memberi AS keuntungan untuk menyatukan kembali semenanjung Korea dengan persyaratannya.

”Ketika kami pertama kali memulai usaha ini, orang-orang China memberi tahu kami—dan banyak orang lainnya, termasuk pejabat AS—bahwa jika mereka terlibat dalam diskusi seperti itu dengan AS, itu akan keluar, akan dibocorkan, Korut akan mengetahui dan mereka akan membalas,” ujar Glaser, seperti dikutip dari The Washington Post, Kamis (28/9/2017).

Namun, karena ancaman aksi militer AS dan Korut, serta Kim Jong-un yang mengembangkan senjata nuklir, para pengamat mulai memainkan skenario terburuk.

Pemerintah maupun militer China belum mengomentari bocoran laporan adanya diskusi pembahasan nasib penggulingan rezim Kim Jong-un tersebut. Beijing selama ini berupaya melindungi sekutunya setelah situasi di Semenanjung Korea memanas.

Namun, China juga berulang kali tidak menyukai aksi provokasi Korut termasuk uji coba rudal dan senjata nuklir yang membuat Beijing pada akhirnya mendukung penjatuhan sanksi oleh Dewan Keamanan PBB.

Presiden Donald Trump sebelumnya menegaskan kepada wartawan bahwa AS siap untuk menggunakan kekuatan militer yang ”menghancurkan” terhadap Korut meskipun itu bukan pilihan yang lebih baik.
(mas)
Berita Terkait
China Tuding Amerika...
China Tuding Amerika Serikat Kacaukan Semenanjung Korea
Korut Ancam Akhiri Amerika...
Korut Ancam Akhiri Amerika Serikat dengan Senjata Nuklir
Amerika Serikat Prediksi...
Amerika Serikat Prediksi Korea Utara Siap Tes Nuklir Bulan Ini
Korea Utara Gelar Latihan...
Korea Utara Gelar Latihan Serangan Nuklir Taktis
AS Minta China Bantu...
AS Minta China Bantu Tekan Korut untuk Lakukan Denuklirisasi
Korea Utara Sebut Perang...
Korea Utara Sebut Perang Nuklir Sudah Dekat
Berita Terkini
13 Rudal dan Drone Iran...
13 Rudal dan Drone Iran yang Bisa Hapus Pangkalan AS di Timur Tengah dari Peta
4 jam yang lalu
Netanyahu Batal Tunjuk...
Netanyahu Batal Tunjuk Eli Sharafit Jadi Bos Baru Shin Bet karena Kritik Trump
7 jam yang lalu
Warga Gaza Gelar Salat...
Warga Gaza Gelar Salat Idulfitri di Atas Reruntuhan Masjid di Tengah Serangan Israel
8 jam yang lalu
China Gelar Latihan...
China Gelar Latihan Militer Dekat Taiwan, AS Kirim Jet Tempur F-16 Block 70 Viper
9 jam yang lalu
Jepang Prediksi Gempa...
Jepang Prediksi Gempa Bumi Besar yang bisa Tewaskan 300.000 Orang
10 jam yang lalu
Lebih dari 2.000 Orang...
Lebih dari 2.000 Orang Tewas akibat Gempa Myanmar, 700 Muslim Meninggal di Masjid
11 jam yang lalu
Infografis
Kim Jong-un Janji Perbanyak...
Kim Jong-un Janji Perbanyak Bom Nuklir saat Trump Ingin Lucuti Senjata Korut
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved