Tragedi Ledakan Beirut: Pentagon Bilang Kecelakaan, Trump Sebut Serangan

Kamis, 06 Agustus 2020 - 07:33 WIB
loading...
Tragedi Ledakan Beirut:...
Orang-orang memeriksa kerusakan di dekat lokasi ledakan area pelabuhan Beirut, Lebanon, Rabu (5/8/2020). Foto/REUTERS/Aziz Taher
A A A
WASHINGTON - Kepala Pentagon atau Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Mark Esper mengatakan tragedi ledakan dahsyat yang mengguncang Beirut , Lebanon, kemungkinan besar merupakan kecelakaan. Argumen ini mematahkan klaim awal Presiden Donald Trump yang menyebut tragedi itu merupakan serangan bom.

"(Kami) masih mencoba mendapatkan informasi tentang apa yang terjadi," kata Esper dalam Konferensi Keamanan Aspen pada hari Rabu.

"Sebagian besar percaya itu adalah kecelakaan seperti yang dilaporkan, dan di luar itu saya tidak memiliki (informasi) lebih lanjut untuk melaporkannya. Ini jelas sebuah tragedi," ujar bos Pentagon ini seperti dikutip dari video konferensi via Zoom yang diunggah Reuters di YouTube, Kamis (6/8/2020). (Baca: Ledakan Beirut Membunuh 73 Orang, Trump: Itu Serangan Bom )

Ledakan kembar dahsyat merobek pelabuhan Beirut pada Selasa petang. Data terkini dari pemerintah Lebanon mengatakan 135 orang meninggal dan lebih dari 4.000 orang lainnya terluka.

Beberapa jam setelah ledakan kembar terjadi, Presiden Donald Trump mengatakan kepada wartawan bahwa dia telah bertemu dengan beberapa jenderal besar AS. "(Yang) mengatakan mereka merasakan ledakan itu adalah serangan, itu semacam bom," kata Trump.

Trump menolak untuk menguraikan penilaian yang dia klaim dari para jenderal Amerika itu. Dia juga tidak menjabarkan bukti atas klaimnya.

Meski kepala Pentagon menilai tragedi ledakan di Beirut adalah kecelakaan, Trump tetap meragukannya.

"Bagaimana Anda bisa mengatakan kecelakaan? Seseorang meninggalkan beberapa jenis alat peledak yang mengerikan dan benda-benda di sekitarnya...mungkin itu. Mungkin itu serangan," katanya. (Baca juga: Muncul Awan Jamur, Ini Video Detik-detik Ledakan Beirut )

“Saya tidak berpikir siapa pun bisa mengatakannya sekarang. Kami sedang memeriksanya dengan sangat cermat. Saat ini, Anda memiliki beberapa orang yang mengira itu adalah serangan dan beberapa orang berpikir itu bukan. Bagaimanapun, itu adalah peristiwa yang mengerikan," papar Trump dalam konferensi pers.

Terlepas dari spekulasi dan desas-desus yang tersebar luas tentang kemungkinan itu adalah serangan, pihak berwenang Libanon telah menepis segala dugaan miring dan mempertahankan kesimpulan awal bahwa ledakan itu tidak disengaja, yang dihasilkan dari penyimpanan 2.750 ton amonium nitrat di sebuah gudang pelabuhan.

Penyelidikan terhadap penyebab pasti ledakan sedang berlangsung, dan pihak berwenang telah menempatkan serangkaian pejabat pelabuhan di bawah tahanan rumah saat mereka memeriksa mereka yang bertanggung jawab atas penyimpanan besar bahan kimia berbahaya.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Ini Cara Unik Pangeran...
Ini Cara Unik Pangeran MBS Menyenangkan Donald Trump
Trump Puji Presiden...
Trump Puji Presiden Suriah: Pria yang Menarik dan Tangguh
Tahun Lalu Kepalanya...
Tahun Lalu Kepalanya Dihargai Rp165 Miliar oleh AS, Kini Justru Berjabat Tangan dengan Trump
Iran Terbuka untuk Pembatasan...
Iran Terbuka untuk Pembatasan Pengayaan Uranium Sementara
Bertemu Putra Mahkota...
Bertemu Putra Mahkota Arab Saudi, Trump akan Cabut Semua Sanksi AS pada Suriah
Arab Saudi Teken Kesepakatan...
Arab Saudi Teken Kesepakatan Lebih dari Rp4.982 Triliun dengan AS
Bawa Permen Ganja dari...
Bawa Permen Ganja dari Thailand, Pebasket AS Ditangkap Polisi
AS dan Indonesia Gelar...
AS dan Indonesia Gelar Misi Investigasi Cari Anggota Militer Amerika yang Hilang Saat PD II
Artis Hollywood dan...
Artis Hollywood dan Tokoh Film Dunia Ramai-Ramai Kecam Genosida Israel di Gaza
Rekomendasi
KAI Gandeng Jerman Percepat...
KAI Gandeng Jerman Percepat Digitalisasi dan Transportasi Hijau
5 Fakta Ledakan Amunisi...
5 Fakta Ledakan Amunisi di Garut yang Mengejutkan, Investigasi Terus Berlanjut
48 Tahun Jadi Kampus...
48 Tahun Jadi Kampus Unggulan di Indonesa, UWKS Telah Luluskan 48.000 Sarjana
Berita Terkini
Perbandingan Jumlah...
Perbandingan Jumlah Umat Muslim di Pakistan Vs India
Ini Cara Unik Pangeran...
Ini Cara Unik Pangeran MBS Menyenangkan Donald Trump
Trump Puji Presiden...
Trump Puji Presiden Suriah: Pria yang Menarik dan Tangguh
Agama Penduduk Kashmir...
Agama Penduduk Kashmir dan Persentasenya
Pakistan dan India Bertukar...
Pakistan dan India Bertukar Tahanan di Perbatasan, Siapa yang Dibebaskan?
Tahun Lalu Kepalanya...
Tahun Lalu Kepalanya Dihargai Rp165 Miliar oleh AS, Kini Justru Berjabat Tangan dengan Trump
Infografis
Pakistan Balas Serangan...
Pakistan Balas Serangan India, Luncurkan Operasi Bunyan Marsoos
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved