5 Visi Hamas untuk Melawan Israel di Gaza, Terpenting Mendirikan Negara Palestina
loading...
A
A
A
GAZA - Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh mengatakan bahwa kelompoknya telah menyajikan “visi komprehensif” untuk menghentikan serangan Israel di Jalur Gaza.
“Visi ini dimulai dengan menghentikan agresi, membuka perbatasan, menukar tahanan, dan membuka cakrawala politik untuk mendirikan negara Palestina dan menentukan nasib sendiri,” kata Haniyeh dalam pidato yang disiarkan televisi, dilansir Anadolu.
“Namun, [Perdana Menteri Israel Benjamin] Netanyahu menunda-nunda dan menipu para pendukungnya dengan janji-janji palsu,” tambahnya.
Haniyeh mengatakan konflik saat ini disebabkan oleh Netanyahu “yang memimpin kelompok ‘fasis rasis sayap kanan’.”
Pemimpin Hamas menuntut para pendukung Israel, termasuk Amerika Serikat, untuk “berhenti menghalangi upaya internasional untuk menghentikan agresi.”
Tentara Israel telah memperluas serangan udara dan daratnya di Jalur Gaza, yang telah mengalami serangan udara tanpa henti sejak serangan mendadak oleh Hamas pada 7 Oktober.
Lebih dari 10.300 orang telah tewas dalam konflik tersebut, termasuk setidaknya 8.796 warga Palestina dan lebih dari 1.538 warga Israel.
Selain banyaknya korban jiwa dan pengungsian, pasokan bahan pokok untuk 2,3 juta orang di Gaza semakin menipis akibat pengepungan Israel.
“Visi ini dimulai dengan menghentikan agresi, membuka perbatasan, menukar tahanan, dan membuka cakrawala politik untuk mendirikan negara Palestina dan menentukan nasib sendiri,” kata Haniyeh dalam pidato yang disiarkan televisi, dilansir Anadolu.
“Namun, [Perdana Menteri Israel Benjamin] Netanyahu menunda-nunda dan menipu para pendukungnya dengan janji-janji palsu,” tambahnya.
Haniyeh mengatakan konflik saat ini disebabkan oleh Netanyahu “yang memimpin kelompok ‘fasis rasis sayap kanan’.”
Pemimpin Hamas menuntut para pendukung Israel, termasuk Amerika Serikat, untuk “berhenti menghalangi upaya internasional untuk menghentikan agresi.”
Tentara Israel telah memperluas serangan udara dan daratnya di Jalur Gaza, yang telah mengalami serangan udara tanpa henti sejak serangan mendadak oleh Hamas pada 7 Oktober.
Lebih dari 10.300 orang telah tewas dalam konflik tersebut, termasuk setidaknya 8.796 warga Palestina dan lebih dari 1.538 warga Israel.
Selain banyaknya korban jiwa dan pengungsian, pasokan bahan pokok untuk 2,3 juta orang di Gaza semakin menipis akibat pengepungan Israel.
(ahm)