5 Taktik Israel dalam Invasi Darat ke Gaza, Salah Satunya Tidak Masuk Lebih dari 2 Km

Selasa, 31 Oktober 2023 - 19:03 WIB
loading...
A A A
Didukung oleh helikopter dan drone, tank dan pengangkut personel lapis baja telah memasuki daerah semi-pedesaan di utara Kota Gaza, pusat kota utama di daerah kantong tersebut.

Pasukan juga memasuki selatan kota, mengancam Jalan Salah Al Deen, arteri transportasi utama yang membentang sepanjang 40 km, kata penduduk setempat dan kantor berita Shehab yang berafiliasi dengan Hamas pada hari Senin.

Tank-tank tersebut menemui perlawanan di jalan, menurut para pejuang dan warga. Militer Israel mengatakan tidak akan merinci posisi pasukan mereka.

3. Menghindari Wilayah Terbuka

5 Taktik Israel dalam Invasi Darat ke Gaza, Salah Satunya Tidak Masuk Lebih dari 2 Km

Foto/Reuters

Abu Ahmad, juru bicara senior Jihad Islam, sebuah gerakan militan kecil yang bersekutu dengan Hamas, mengatakan pasukan Israel gagal membuat terobosan berkelanjutan, selain melakukan serangan ke wilayah terbuka.

Hagari mengatakan lebih banyak pasukan infanteri dan lapis baja yang didukung oleh artileri dan insinyur tempur telah dikirim dan melakukan manuver di darat serta melawan pejuang Hamas. Dia menolak untuk mengkonfirmasi lokasi pasukan.

“Aktivitas ofensif akan berlanjut dengan tekad dan mengintensifkan sesuai dengan fase perang dan tujuannya,” katanya dalam pengarahan rutin pada hari Senin.


4. Mendeteksi Terowongan Hamas

5 Taktik Israel dalam Invasi Darat ke Gaza, Salah Satunya Tidak Masuk Lebih dari 2 Km

Foto/Reuters

Jaringan terowongan Gaza milik Hamas telah digambarkan oleh sumber-sumber keamanan sebagai kota bawah tanah yang mencakup situs peluncuran roket, pusat komando dan jalur serangan yang menargetkan pasukan Israel.

Omri Attar, seorang mayor cadangan di brigade operasi khusus, mengatakan pasukan darat juga dilatih untuk menemukan ventilasi udara dan pintu keluar yang mengarah ke bukaan terowongan dan menempatkan bahan peledak di dalam untuk menutupnya. Dia mengatakan unit khusus lainnya dalam Korps Teknik Tempur, yang di masa lalu menggunakan robot dan anjing, akan menangani setiap pertempuran di dalam terowongan.

“Ini adalah situasi yang sangat rumit, dan saya tidak berbicara tentang jumlah korban tewas atau jumlah penculikan, karena infrastruktur di kota bawah, terowongan, adalah situasi yang sangat rumit,” katanya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1181 seconds (0.1#10.140)