Pria Uighur Sebar Video Kehidupan dalam Kamp Tahanan China

Rabu, 05 Agustus 2020 - 19:33 WIB
loading...
A A A
Dia mengambil foto sebuah dokumen yang mendorong anak-anak berusia 13 tahun untuk bertobat atas kesalahan mereka dan menyerah secara sukarela, yang dilaporkan BBC tampak seperti bukti bahwa China berusaha mengendalikan pikiran kelompok minoritas tersebut.

Ghappar juga mengatakan dia merasakan efek dari virus Corona ketika mulai menyebar di Xinjiang awal tahun ini. Virus Corona mencapai Xinjiang sekitar akhir Januari, meskipun tidak jelas apakah virus tersebut telah mencapai penjara polisi atau kamp tahanan.

"Empat pria, semuanya berusia 20 tahun atau lebih muda, yang mengabaikan aturan karantina dan bermain di luar, dipukuli sampai mereka berteriak seperti bayi, kulit di pantat mereka terbuka dan mereka tidak bisa duduk," tulisnya, menurut laporan BBC.

Ia juga mengatakan bahwa para tahanan harus mengenakan masker di bawah tenda mereka, lapor BBC.

"Ketika suhu tubuhnya ditemukan lebih tinggi dari normal pada satu titik, ia dipindahkan ke ruangan yang sangat dingin sehingga ia tidak bisa tidur, di mana ia mendengar seorang pria berteriak dari pagi hingga sore," tulisnya, menurut BBC.

Menurut BBC, beberapa hari kemudian, para tahanan yang ditemukan sakit atau bersuhu tinggi - termasuk Ghappar, yang terserang flu - dipindahkan ke tempat yang disebutnya pusat kontrol epidemi.

Di sana ia dibelenggu ke tempat tidur, segera ditutupi kutu, dan dijaga oleh dua orang.(Baca: Warga Uighur di Pengasingan Minta ICC Selidiki 'Genosida' China di Xinjiang )

Di sini, entah bagaimana, ia berhasil menyelundupkan telepon ke dalam selnya, BBC dan The Globe and Mail melaporkan. Dia dapat mengakses beberapa barang pribadinya saat tiba di penjara kedua, dan teleponnya tidak diketahui, menurut laporan BBC.

Dengan ponselnya ia dapat berkomunikasi dengan keluarganya dan bahkan merekam cuplikan dirinya di dalam kamarnya. Klip-klip itu menunjukkan Ghappar diborgol ke tempat tidur, dengan jeruji di jendela, dan propaganda China sebagai latar belakangnya.

Setelah berbulan-bulan tidak mendengar kabar dari Ghappar, keluarganya merilis video empat setengah menit yang dia ambil di selnya, bersama dengan serangkaian pesan teks, ke BBC dan The Globe and Mail.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Perbandingan Kekuatan...
Perbandingan Kekuatan Militer AS vs China 2025, Dua Superpower yang Berseteru
Perbandingan Pangkalan...
Perbandingan Pangkalan Militer AS vs China di Dunia, Bagai Langit dan Bumi?
Profil Victor Gao, Analis...
Profil Victor Gao, Analis yang Sebut China Bisa Hidup 5.000 Tahun Lagi Meski Ditekan AS
Vietnam Hendak Beli...
Vietnam Hendak Beli 24 Jet Tempur F-16 AS, Hubungan dengan Rusia Bisa Tamat dan China Bakal Marah
Tegang di Langit Indo-Pasifik,...
Tegang di Langit Indo-Pasifik, Jet Tempur China Kejar Pesawat AS Dekat Kapal Induk
Pria Ini Ngebut dengan...
Pria Ini Ngebut dengan Tesla dan Tabrak Mati 3 Orang Sekeluarga, lalu Tertawa
Amerika Serikat Unjuk...
Amerika Serikat Unjuk Kekuatan Nuklir di Tengah Ketegangan Dunia
Pelayaran China Hadapi...
Pelayaran China Hadapi Masalah Akibat Tarif AS, Kiriman Kontainer Turun Tajam
Perbandingan Kekuatan...
Perbandingan Kekuatan Militer Amerika Serikat dan China 2025: Siapa Lebih Unggul?
Rekomendasi
Jepang Kenalkan Rudal...
Jepang Kenalkan Rudal dengan Kecepatan Lebih dari 9.000 Km per-Jam
Jennifer Coppen dan...
Jennifer Coppen dan Justin Hubner Dikabarkan Ngedate di London, Resmi Pacaran?
Pemkab Tangerang Beri...
Pemkab Tangerang Beri Beasiswa Warga ke Universitas Internasional
Berita Terkini
130.000 Orang Berikan...
130.000 Orang Berikan Penghormatan Terakhir pada Paus Fransiskus di Vatikan
28 menit yang lalu
Iran Tawarkan Kemitraan...
Iran Tawarkan Kemitraan Energi Nuklir dengan AS
1 jam yang lalu
Konflik Kashmir Memanas!...
Konflik Kashmir Memanas! Tentara India dan Pakistan Saling Tembak di Perbatasan
2 jam yang lalu
Trump Tawari Arab Saudi...
Trump Tawari Arab Saudi Paket Senjata Senilai Lebih dari Rp1.684 Triliun
2 jam yang lalu
Siapa Lashkar-e-Taiba?...
Siapa Lashkar-e-Taiba? Kelompok Militan Pakistan Disebut Mendalangi Pembantaian Kashmir
3 jam yang lalu
Kekuatan Militer Kamboja,...
Kekuatan Militer Kamboja, Kecil tapi Tak Bisa Diremehkan
4 jam yang lalu
Infografis
Tegang, Jet Tempur China...
Tegang, Jet Tempur China Kejar Pesawat AS Dekat Kapal Induk
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved