Pria Uighur Sebar Video Kehidupan dalam Kamp Tahanan China

Rabu, 05 Agustus 2020 - 19:33 WIB
loading...
Pria Uighur Sebar Video...
Mergan Ghappar, seorang model berusia 31 tahun, mengabadikan kehidupan dalam kamp tahanan China. Dalam foto terlihat tangan Ghappar terborgol di tempat tidur. Foto/BBC
A A A
BEIJING - Seorang pria Uighur mendokumentasikan kehidupan di dalam salah satu kamp internir rahasia China , di mana ia mengaku mendengar suara tahanan yang berteriak dan diberitahu bahwa ia akan dipukuli sampai mati jika tidak mengikuti perintah.

Mergan Ghappar, seorang model berusia 31 tahun, meninggalkan wilayah barat Xinjiang pada 2009 dan memulai karir modeling di Foshan, China selatan. Dia ditangkap pada 2018 dan dijatuhi hukuman 16 bulan penjara karena menjual ganja, yang menurut teman-temannya kepada BBC sebuah tuduhan yang dilebih-lebihkan.

Xinjiang adalah rumah bagi suku Uighur, minoritas etnik yang sebagian besar Muslim yang dalam beberapa tahun terakhir menghadapi penindasan dan pengawasan yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh negara China. Orang-orang di sana telah dipaksa untuk memutuskan kontak dengan dunia luar, dan setidaknya 1 juta orang Uighur telah ditahan dan diberi tuduhan sewenang-wenang.

Menurut BBC, Ghappar dibebaskan dari penjara Foshan pada November 2019, dan satu bulan kemudian, ia diminta untuk menyelesaikan prosedur pendaftaran rutin. Pada Januari 2020, ia melakukan penerbangan kembali ke kota asalnya di Xinjiang, kata BBC.

Tapi bukannya pulang, dia menghilang.(Baca: Ada Video Dugaan Penyiksaan Muslim Uighur, China Masih Berkelit )

Lebih dari sebulan setelah kepergiannya, Ghappar menghubungi keluarganya melalui WeChat, sebuah aplikasi pesan singkat populer di China. Ia mengatakan kepada mereka bahwa ia berada di penjara polisi di Kucha, Xinjiang, seperti dilaporkan BBC.

Menurut BBC, Ghappar dan keluarganya berkomunikasi selama beberapa hari di mana dia merinci seperti apa kehidupan di kamp, kemudian dia berhenti merespons.

Dia menulis pertama kali ditahan di penjara polisi selama 18 hari. Dia mengatakan ditempatkan dengan sekitar 50 orang lainnya di mana setiap orang memiliki karung di kepala mereka, diborgol, dibelenggu, dan memiliki rantai besi yang menghubungkan manset ke belenggu. Mereka ditempatkan di sebuah kamar kecil berukuran tidak lebih dari 50 meter persegi, pria di sebelah kanan dan perempuan di sebelah kiri, menurut BBC.

Pada satu titik, Ghappar mengatakan dia mengangkat tudungnya untuk meminta penjaga melonggarkan borgolnya, dan penjaga itu berteriak kepadanya: "Jika kamu melepas tudungmu lagi, aku akan memukulmu sampai mati," menurut laporan BBC yang dinukil Business Insider, Rabu (5/8/2020).

Untuk makanan, para tahanan berbagi beberapa mangkuk dan sendok. Dia mengatakan polisi akan meminta orang yang memiliki penyakit menular untuk mengangkat tangan mereka, dan mereka yang mengangkat tangan akan makan terakhir.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Pesawat J-10 China Jagoan...
Pesawat J-10 China Jagoan Pakistan saat Tembak Jatuh 5 Jet Tempur India
Jet Tempur J-36 China...
Jet Tempur J-36 China Diklaim Mampu Pecundangi Pesawat Pengebom Siluman B-21 AS
Kisah Wanita Inggris...
Kisah Wanita Inggris Bangun dari Stroke dengan Aksen Mandarin, Padahal Belum Pernah ke Asia
Tembok Hijau China di...
Tembok Hijau China di Gurun Taklimakan: Ambisi Besar yang Sisakan Masalah Ekologis
Jepang Protes Keras...
Jepang Protes Keras karena Wilayahnya Dimasuki Helikopter dan 4 Kapal China
AS Mulai Bagikan Info...
AS Mulai Bagikan Info Intel Ruang Angkasa Sensitif China dan Rusia pada Five Eyes
Cadangan Emas China...
Cadangan Emas China Terus Bertambah, 6 Bulan Terakhir Naik 30 Ton
Pemilihan Paus Baru,...
Pemilihan Paus Baru, Konklaf Kembali Dilanjutkan Hari Ini
Terungkap! 125 Jet Tempur...
Terungkap! 125 Jet Tempur India dan Pakistan Terlibat Duel Udara Sengit selama 1 Jam
Rekomendasi
Warnai Pagi Kamu dengan...
Warnai Pagi Kamu dengan Program Infotainment terFavorit!
PP Pordasi Gelar Kejuaraan...
PP Pordasi Gelar Kejuaraan Horseback Archery di Bali, Diikuti Peserta dari Luar Negeri
Marak Judi Online hingga...
Marak Judi Online hingga Pornografi, Kapolri: 169.686 Situs Diajukan untuk Diblokir Komdigi
Berita Terkini
Spesifikasi Jet Tempur...
Spesifikasi Jet Tempur Rafale yang Dipakai India Bombardir Pakistan Lalu Ditembak Jatuh
Intip Perbandingan Kekuatan...
Intip Perbandingan Kekuatan Militer India vs Pakistan, Siapa Unggul?
Trump Akan Sebut Teluk...
Trump Akan Sebut Teluk Persia sebagai Teluk Arab, Iran Marah
Brigade Al-Qassam Luncurkan...
Brigade Al-Qassam Luncurkan Operasi Gerbang Neraka di Rafah, Ungkap Zona Pembantaian
Negara NATO Ini Gagal...
Negara NATO Ini Gagal Penuhi Janji Pasok Jet Tempur F-16 ke Ukraina
Usai Serangan Rudal,...
Usai Serangan Rudal, Tentara India dan Pakistan Baku Tembak di Kashmir
Infografis
J-36 China Diklaim Bisa...
J-36 China Diklaim Bisa Pecundangi Pesawat Pengebom B-21 AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved