Beringasnya Israel, 100 Jet Tempur Membom 150 Target Bawah Tanah di Gaza
loading...
A
A
A
JALUR GAZA - Tidak kurang 100 jet tempur Israel menyerang sasaran "bawah tanah" Hamas di Jalur Gaza sebagai bagian dari serangan bom terberat dalam konflik tersebut sejauh ini pada hari Sabtu kemarin.
Dilansir dari The Guardian, Minggu (29/10/2023), serangan tersebut menargetkan jaringan terowongan Hamas dan dimulai setelah senja pada hari Jumat waktu setempat.
Serangan terhadap sistem terowongan Hamas yang luas, yang oleh perencana militer Israel dikenal sebagai “metro”, terjadi setelah sandera yang dibebaskan, Yocheved Lifshitz (85) mengatakan bahwa dia dan tawanan lainnya dibawa jauh ke dalam terowongan selama ditawan.
Hamas telah mengembangkan jaringan terowongan yang luas di bawah jalan-jalan Jalur Gaza. Terowongan itu digambarkan oleh Lifshitz sebagai "jaring laba-laba," sementara pakar lain mengatakannya seperti terowongan Viet Cong dikalikan 10," lapor Reuters merujuk pada pasukan gerilya Komunis Vietnam pada masa Perang Vietnam medio 1960an.
Terowongan kelompok militan Palestina ini memiliki berbagai kegunaan, termasuk penyimpanan, transportasi, dan serangan, kata sumber Barat dan Timur Tengah yang berbicara kepada Reuters.
Israel menargetkan terowongan tersebut, kata juru bicara IDF Jonathan Conricus dalam pembaruan yang diposting di X awal bulan ini.
Menurutnya, selama 20 tahun terakhir Hamas telah membangun jaringan terowongan dari Kota Gaza dan di bawah Kota Gaza hingga ke Khan Younis dan Rafah.
“Bayangkan Jalur Gaza sebagai satu lapisan untuk warga sipil dan kemudian lapisan lain untuk Hamas. Kami mencoba untuk mencapai lapisan kedua yang telah dibangun Hamas,” kata Conricus.
“Ini bukanlah bunker yang dapat diakses oleh warga sipil Gaza ketika Israel melakukan serangan. Ini hanya untuk Hamas dan teroris lainnya sehingga mereka dapat terus menembakkan roket ke Israel, untuk merencanakan operasi, untuk meluncurkan (serangan) teroris ke Israel,” tambahnya seperti dikutip dari Insider.
Dilansir dari The Guardian, Minggu (29/10/2023), serangan tersebut menargetkan jaringan terowongan Hamas dan dimulai setelah senja pada hari Jumat waktu setempat.
Serangan terhadap sistem terowongan Hamas yang luas, yang oleh perencana militer Israel dikenal sebagai “metro”, terjadi setelah sandera yang dibebaskan, Yocheved Lifshitz (85) mengatakan bahwa dia dan tawanan lainnya dibawa jauh ke dalam terowongan selama ditawan.
Hamas telah mengembangkan jaringan terowongan yang luas di bawah jalan-jalan Jalur Gaza. Terowongan itu digambarkan oleh Lifshitz sebagai "jaring laba-laba," sementara pakar lain mengatakannya seperti terowongan Viet Cong dikalikan 10," lapor Reuters merujuk pada pasukan gerilya Komunis Vietnam pada masa Perang Vietnam medio 1960an.
Terowongan kelompok militan Palestina ini memiliki berbagai kegunaan, termasuk penyimpanan, transportasi, dan serangan, kata sumber Barat dan Timur Tengah yang berbicara kepada Reuters.
Israel menargetkan terowongan tersebut, kata juru bicara IDF Jonathan Conricus dalam pembaruan yang diposting di X awal bulan ini.
Menurutnya, selama 20 tahun terakhir Hamas telah membangun jaringan terowongan dari Kota Gaza dan di bawah Kota Gaza hingga ke Khan Younis dan Rafah.
“Bayangkan Jalur Gaza sebagai satu lapisan untuk warga sipil dan kemudian lapisan lain untuk Hamas. Kami mencoba untuk mencapai lapisan kedua yang telah dibangun Hamas,” kata Conricus.
“Ini bukanlah bunker yang dapat diakses oleh warga sipil Gaza ketika Israel melakukan serangan. Ini hanya untuk Hamas dan teroris lainnya sehingga mereka dapat terus menembakkan roket ke Israel, untuk merencanakan operasi, untuk meluncurkan (serangan) teroris ke Israel,” tambahnya seperti dikutip dari Insider.
(ian)