Dahsyatnya Ledakan Beirut, Kapal PBB Rusak dan Sejumlah Pasukan Perdamaian Terluka
loading...
A
A
A
BEIRUT - Sebuah ledakan dahsyat meluluhlantakkan Ibu Kota Lebanon , Beirut, pada Selasa waktu setempat. Kerusakan hingga korban jiwa berjatuhan akibat ledakan yang disebabkan oleh 2.750 amonium nitrat tersebut.
Dampak ledakan dahsyat di Beirut juga dirasakan oleh pasukan penjaga perdamaian PBB yang bertugas di negara itu, UNIFIL. Sebuah kapal gugur tugas UNIFIL yang berlabuh di pelabuhan Beirut rusak dan beberapa anggota Angkatan Laut UNIFIL terluka, beberapa diantaranya mengalami luka serius.
Hal itu diungkapkan Pasukan Sementara PBB di Lebanon dalam sebuah pernyataan.(Baca: Satu Warga Indonesia Jadi Korban Luka Ledakan Beirut )
"UNIFIL mengangkut para penjaga perdamaian yang terluka ke rumah sakit terdekat untuk perawatan medis," kata pernyataan itu.
"UNIFIL saat ini sedang menilai situasi, termasuk skala dampak ledakan pada personil UNIFIL, dan siap untuk memberikan bantuan serta dukungan kepada pemerintah Lebanon," pernyataan itu menambahkan seperti dikutip dari Reuters, Rabu (5/8/2020).
Ledakan kembar di pelabuhan Beirut, Lebanon, semalam benar-benar mengerikan. Data terkini dari pemerintah setempat menyatakan korban tewas bertambah menjadi 78 orang.(Baca: Ledakan Beirut Mengerikan, 78 Tewas dan 4.000 Lebih Terluka )
Perdana Menteri (PM) Lebanon Hassan Diab mengatakan sekitar 2.750 ton amonium nitrat yang disimpan di gudang pelabuhan Beirut menjadi penyebab ledakan.
Sebagian besar area di Beirut, Ibu Kota Lebanon, hancur. Pemerintah Lebanon mengumumkan peristiwa ini sebagai hari berkabung nasional.
Lihat Juga: Putus Asa, Netanyahu Tawarkan Hadiah Rp79 Miliar bagi Tiap Tawanan yang Dibebaskan dari Gaza
Dampak ledakan dahsyat di Beirut juga dirasakan oleh pasukan penjaga perdamaian PBB yang bertugas di negara itu, UNIFIL. Sebuah kapal gugur tugas UNIFIL yang berlabuh di pelabuhan Beirut rusak dan beberapa anggota Angkatan Laut UNIFIL terluka, beberapa diantaranya mengalami luka serius.
Hal itu diungkapkan Pasukan Sementara PBB di Lebanon dalam sebuah pernyataan.(Baca: Satu Warga Indonesia Jadi Korban Luka Ledakan Beirut )
"UNIFIL mengangkut para penjaga perdamaian yang terluka ke rumah sakit terdekat untuk perawatan medis," kata pernyataan itu.
"UNIFIL saat ini sedang menilai situasi, termasuk skala dampak ledakan pada personil UNIFIL, dan siap untuk memberikan bantuan serta dukungan kepada pemerintah Lebanon," pernyataan itu menambahkan seperti dikutip dari Reuters, Rabu (5/8/2020).
Ledakan kembar di pelabuhan Beirut, Lebanon, semalam benar-benar mengerikan. Data terkini dari pemerintah setempat menyatakan korban tewas bertambah menjadi 78 orang.(Baca: Ledakan Beirut Mengerikan, 78 Tewas dan 4.000 Lebih Terluka )
Perdana Menteri (PM) Lebanon Hassan Diab mengatakan sekitar 2.750 ton amonium nitrat yang disimpan di gudang pelabuhan Beirut menjadi penyebab ledakan.
Sebagian besar area di Beirut, Ibu Kota Lebanon, hancur. Pemerintah Lebanon mengumumkan peristiwa ini sebagai hari berkabung nasional.
Lihat Juga: Putus Asa, Netanyahu Tawarkan Hadiah Rp79 Miliar bagi Tiap Tawanan yang Dibebaskan dari Gaza
(ber)