Korban Tewas Serangan Brutal Israel di Jalur Gaza Tembus 6.500 Jiwa
loading...
A
A
A
JALUR GAZA - Jumlah korban tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza telah melampaui 6.500 orang. Banyak korban yang meninggal dikarenakan luka-luka akibat serangan brutal Israel setelah rumah sakit mulai ditutup di wilayah Palestina.
Kementerian Kesehatan Gaza mengumumkan pada Rabu sore waktu setempat bahwa jumlah korban tewas telah mencapai 6.546 orang, dengan 17.439 orang terluka akibat serangan udara dan artileri Israel. Sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak, dengan 2.704 anak di antara korban tewas.
Dikatakan juga bahwa 700 orang telah terbunuh dalam 24 jam antara Selasa dan Rabu, 300 di antaranya adalah anak-anak seperti dilansir dari The New Arab, Kamis (26/10/2023).
Israel tanpa pandang bulu menggempur daerah kantong tersebut selama 19 hari berturut-turut sejak serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober.
Banyak orang tewas ketika sistem kesehatan di Jalur Gaza runtuh, dan pengepungan Israel menghambat pergerakan bahan bakar dan pasokan medis ke wilayah tersebut.
Beberapa rumah sakit terpaksa ditutup.
Bantuan telah masuk dari Mesir melalui perbatasan Rafah, namun organisasi internasional mengatakan jumlah tersebut masih jauh dari kata cukup.
Badan pengungsi Palestina PBB, UNRWA, mengatakan pada hari Rabu bahwa hampir 600.000 orang berlindung di 150 fasilitas mereka.
“Tempat penampungan kami EMPAT kali lipat kapasitasnya – banyak orang tidur di jalanan karena fasilitas yang ada saat ini kewalahan,” kata badan tersebut.
Kementerian Kesehatan Gaza mengumumkan pada Rabu sore waktu setempat bahwa jumlah korban tewas telah mencapai 6.546 orang, dengan 17.439 orang terluka akibat serangan udara dan artileri Israel. Sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak, dengan 2.704 anak di antara korban tewas.
Dikatakan juga bahwa 700 orang telah terbunuh dalam 24 jam antara Selasa dan Rabu, 300 di antaranya adalah anak-anak seperti dilansir dari The New Arab, Kamis (26/10/2023).
Israel tanpa pandang bulu menggempur daerah kantong tersebut selama 19 hari berturut-turut sejak serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober.
Banyak orang tewas ketika sistem kesehatan di Jalur Gaza runtuh, dan pengepungan Israel menghambat pergerakan bahan bakar dan pasokan medis ke wilayah tersebut.
Beberapa rumah sakit terpaksa ditutup.
Bantuan telah masuk dari Mesir melalui perbatasan Rafah, namun organisasi internasional mengatakan jumlah tersebut masih jauh dari kata cukup.
Badan pengungsi Palestina PBB, UNRWA, mengatakan pada hari Rabu bahwa hampir 600.000 orang berlindung di 150 fasilitas mereka.
“Tempat penampungan kami EMPAT kali lipat kapasitasnya – banyak orang tidur di jalanan karena fasilitas yang ada saat ini kewalahan,” kata badan tersebut.