Tentara Cadangan Bipatride AS-Israel Dikirim ke Medan Perang, Beberapa Hari Kemudian Tewas Dirudal Hizbullah

Selasa, 24 Oktober 2023 - 08:30 WIB
loading...
Tentara Cadangan Bipatride AS-Israel Dikirim ke Medan Perang, Beberapa Hari Kemudian Tewas Dirudal Hizbullah
Omer Balva, tentara cadangan Israel, tewas dirudal Hizbullah. Foto/Foxnews
A A A
GAZA - Seorang tentara cadangan Israel berusia 22 tahun yang berasal Washington, D.C., Omer Balva terbunuh pada Jumat lalu oleh tembakan rudal anti-tank di dekat perbatasan utara Israel dengan Lebanon.

Omer Balva, seorang sersan staf dan komandan peleton di batalion 9203 Brigade Alexandroni, adalah salah satu dari 360.000 tentara cadangan yang dipanggil untuk bertugas sejak Israel menyatakan perang terhadap Hamas setelah serangan teror kelompok militan tersebut pada 7 Oktober.

Kematiannya terjadi ketika ketegangan meningkat di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon, di mana sebuah kota Israel diperintahkan untuk dievakuasi pekan lalu di tengah baku tembak artileri yang hampir setiap hari antara tentara Israel dan Hizbullah, kelompok pejuang lain yang didukung oleh Iran.

“Kemarin, SSGT (res.) Omer Balva, seorang cadangan di Korps Artileri, terbunuh oleh tembakan rudal anti-tank di dekat perbatasan utara. IDF tidak akan berdiam diri ketika tentara dan warga sipilnya diserang,” ungkap Pasukan Pertahanan Israel (IDF).



Ayah Balva, Eyal Balva, mengkonfirmasi kematian putranya melalui email ke CBS News pada hari Sabtu dan mengatakan keluarga tersebut merencanakan pemakaman untuk hari berikutnya.

Dibesarkan di Rockville, Maryland, Omer Balva pernah menjadi siswa di Charles E. Smith Jewish Day School. Demikian ungkap sekolah tersebut dalam sebuah postingan di Facebook.

“Omer dengan bangga bertugas di Angkatan Pertahanan Israel karena baru-baru ini dipanggil untuk tugas cadangan,” tulis postingan tersebut.

“Dia adalah siswa tercinta yang menghadiri CESJDS sejak usia tujuh tahun hingga lulus SMA. Omer adalah seorang pembela Negara Israel yang tidak tahu malu. Dia adalah pahlawan bagi Negara Israel, orang-orang Yahudi, dan sekolah. Kami sangat terpukul. dan patah hati."

Setelah lulus SMA pada tahun 2019, Balva pindah ke Israel, afiliasi CBS, WUSA, melaporkan. Dia sedang mengejar gelar sarjana di bidang administrasi bisnis dan ekonomi di Universitas Reichman di Herzliya, Israel, menurut universitas tersebut, yang mencatat kematiannya bersama dengan kematian mahasiswa lainnya di halaman situs webnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1506 seconds (0.1#10.140)