Akankah Perang Israel-Hamas Ganggu Strategi China di Timur Tengah?
loading...
A
A
A
Selain migas, China juga terlibat dalam pembangunan infrastruktur di kawasan. Dari 2005 hingga 2021, China menginvestasikan USD36,16 miliar di UEA. Pada 2019, mereka menandatangani kesepakatan senilai USD10 miliar dengan UEA untuk mendirikan kota industri baru di negara Teluk, China Briefing, sebuah perusahaan konsultan yang beroperasi dari berbagai tempat di seluruh dunia.
Sebelumnya, China membangun kilang Yanbu senilai USD10 miliar di Arab Saudi. Beroperasi sejak 2014, kilang Yanbu memiliki kapasitas penyulingan minyak sebesar 400.000 barel per hari.
Perusahaan petrokimia China Sinopec memiliki 37,5 persen saham di kilang Yanbu, sementara Aramco dari Arab Saudi memiliki 62,5 persen saham di kilang tersebut.
Pada Agustus tahun ini, di sela-sela Forum Bisnis Saudi-China di Beijing, Riyadh dan Beijing menandatangani kesepakatan senilai USD1,33 miliar untuk pengembangan beberapa proyek perumahan dan infrastruktur.
Menurut laporan Arab News, China dan Arab Saudi telah menandatangani 35 perjanjian investasi senilai sekitar USD30 miliar selama kunjungan Presiden Xi Jinping ke Riyadh di bulan Desember 2022.
Di negara-negara Teluk, Arab Saudi adalah tujuan utama investasi China. Antara 2005 hingga 2021, menurut China Briefing, Beijing menginvestasikan USD43,47 miliar dalam berbagai proyek di Arab Saudi, termasuk proyek kereta api dan jalan raya. China juga terlibat dalam proyek kota besar senilai USD500 miliar; NEOM.
Baru-baru ini, Riyadh dan Beijing menyiapkan dana investasi sebesar USD20 miliar untuk menghubungkan Visi Saudi 2030 dengan Belt and Road Initiative (BRI).
Oman, negara paling berpengaruh ketiga di GCC setelah Arab Saudi dan UEA, memiliki hubungan ekonomi bilateral yang kuat dengan China. Selama ini, Beijing telah banyak berinvestasi pada infrastruktur Oman.
China sedang sibuk membangun pelabuhan Duqm dan kawasan industri di kawasan strategis dekat Selat Hormuz. Untuk proyek ini, China dan Oman menandatangani perjanjian senilai USD10,7 miliar pada Mei 2016. Proyek ini merupakan bagian dari BRI.
Menurut China Briefing, antara 2005 hingga 2021, China menginvestasikan USD1,42 miliar dalam proyek infrastruktur Bahrain. Namun hal ini tidak termasuk proyek bernilai miliaran dolar yang sedang berjalan di Bahrain di bawah BRI.
Sebelumnya, China membangun kilang Yanbu senilai USD10 miliar di Arab Saudi. Beroperasi sejak 2014, kilang Yanbu memiliki kapasitas penyulingan minyak sebesar 400.000 barel per hari.
Perusahaan petrokimia China Sinopec memiliki 37,5 persen saham di kilang Yanbu, sementara Aramco dari Arab Saudi memiliki 62,5 persen saham di kilang tersebut.
Pada Agustus tahun ini, di sela-sela Forum Bisnis Saudi-China di Beijing, Riyadh dan Beijing menandatangani kesepakatan senilai USD1,33 miliar untuk pengembangan beberapa proyek perumahan dan infrastruktur.
Hubungan China dan Negara-Negara Teluk
Menurut laporan Arab News, China dan Arab Saudi telah menandatangani 35 perjanjian investasi senilai sekitar USD30 miliar selama kunjungan Presiden Xi Jinping ke Riyadh di bulan Desember 2022.
Di negara-negara Teluk, Arab Saudi adalah tujuan utama investasi China. Antara 2005 hingga 2021, menurut China Briefing, Beijing menginvestasikan USD43,47 miliar dalam berbagai proyek di Arab Saudi, termasuk proyek kereta api dan jalan raya. China juga terlibat dalam proyek kota besar senilai USD500 miliar; NEOM.
Baru-baru ini, Riyadh dan Beijing menyiapkan dana investasi sebesar USD20 miliar untuk menghubungkan Visi Saudi 2030 dengan Belt and Road Initiative (BRI).
Oman, negara paling berpengaruh ketiga di GCC setelah Arab Saudi dan UEA, memiliki hubungan ekonomi bilateral yang kuat dengan China. Selama ini, Beijing telah banyak berinvestasi pada infrastruktur Oman.
China sedang sibuk membangun pelabuhan Duqm dan kawasan industri di kawasan strategis dekat Selat Hormuz. Untuk proyek ini, China dan Oman menandatangani perjanjian senilai USD10,7 miliar pada Mei 2016. Proyek ini merupakan bagian dari BRI.
Menurut China Briefing, antara 2005 hingga 2021, China menginvestasikan USD1,42 miliar dalam proyek infrastruktur Bahrain. Namun hal ini tidak termasuk proyek bernilai miliaran dolar yang sedang berjalan di Bahrain di bawah BRI.