6 Fakta RS Baptis al-Ahli Gaza Dibombardir saat Perang Israel-Hamas
loading...
A
A
A
JAKARTA - Rumah Sakit (RS) Baptis al-Ahli di Gaza, Palestina, dibombardir pada Selasa (17/10/2023) malam ketika perang Israel dan Hamas terus berkecamuk. Ratusan warga sipil tewas dalam tragedi ini.
Israel telah membombardir Gaza selama hampir dua minggu tanpa henti. Lebih dari 3.000 orang tewas dalam serangan militer Zionis dengan nama sandi Operasi Pedang Besi.
Serangan militer Israel ini sebagai respons atas serangan mengejutkan Hamas pada 7 Oktober lalu yang diberi nama Operasi Badai al-Aqsa. Lebih dari 1.400 orang tewas dan ratusan lainnya disandera dalam serangan tersebut.
Dari banyaknya kehancuran bangunan di Jalur Gaza, nasib Rumah Sakit Baptis al-Ahli inilah yang mencuri banyak perhatian dunia karena masuk kategori kejahatan perang.
6 Fakta RS Baptis Al-Ahli di Gaza yang Dibombardir
Rumah Sakit Baptis al-Ahli terletak di Kota Tua Gaza antara lingkungan Shujaiya dan Zeitoun. Lokasinya hanya kurang dari 3 km dari Rumah Sakit al-Shifa, rumah sakit umum terbesar di wilayah tersebut.
Fasilitas medis ini juga dekat dengan beberapa situs bersejarah di Gaza, termasuk Masjid Agung Omari, yang dikenal sebagai Masjid Agung Gaza dan dua gereja di Gaza, yakni Kapel Penginjil St Philip dan Gereja St Porphyrius.
Pengeboman itu terjadi pada Selasa (17/10/2023) malam, sementara jam persisnya belum jelas. Namun menurut militer Israel, pada pukul 18.59 ada laporan ledakan di rumah sakit tersebut.
Pada jam-jam pertama setelah ledakan, seorang kepala pertahanan sipil Gaza mengatakan 300 orang tewas, sementara sumber kementerian kesehatan menyebutkan angka 471 dan 28 orang dalam kondisi kritis.
Sejumlah besar orang yang terluka dibawa ke Rumah Sakit al-Shifa di Kota Gaza.
Melansir dari Al Jazeera, serangan tersebut membuat pejabat Palestina menuduh Israel telah melakukan pengeboman RS tersebut. Sedangkan rezim Zionis Israel menyalahkan kelompok bersenjata yang berbasis di Gaza; Jihad Islam Palestina, atas ledakan mengerikan tersebut.
Menurut Israel roket-roket Jihad Islam Palestina yang gagal meluncur telah menghantam Rumah Sakit Baptis al-Ahli. Namun Jihad Islam Palestina mengatakan tuduhan Israel tak berdasar dan menyebutnya sebagai ciri khas kebohongan rezim Zionis.
Negara-negara Arab sepakat dengan narasi Palestina bahwa serangan udara Israel-lah yang menghantam rumah sakit.
Menurut Reuters, jumlah korban tewas dari tragedi serangan ke rumah sakit ini merupakan yang tertinggi dari semua insiden di Gaza selama perang Israel-Hamas yang masih berlangsung.
Menteri Kesehatan Otoritas Palestina, Mai Alkaila, menuduh Israel melakukan "pembantaian" di Rumah Sakit Baptis al-Ahli. Serangan itu menewaskan ratusan orang dan terjadi di tengah kampanye pengeboman intensif Israel di Gaza.
Pada jam-jam pertama setelah ledakan, seorang kepala pertahanan sipil Gaza mengatakan 300 orang tewas, sementara sumber kementerian kesehatan menyebutkan angkanya 500 orang.
Berita tentang pengeboman rumah sakit dan tingginya angka kematian memicu kecaman dari banyak negara. Kecaman bermunculan menjelang kunjungan Presiden AS Joe Biden ke Israel pada Rabu.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan serangan terhadap rumah sakit itu "skalanya belum pernah terjadi sebelumnya". Dikatakan sebelumnya pada Selasa bahwa ada 115 serangan terhadap fasilitas kesehatan di Gaza dan sebagian besar rumah sakitnya tidak berfungsi.
Berbagai negara, termasuk Kanada, Mesir, Turki, Yordania dan Qatar mengutuk serangan terhadap rumah sakit tersebut.
Protes juga pecah di Timur Tengah, termasuk di Yordania dan Tepi Barat yang diduduki Israel. Yordania bahkan telah membatalkan rencana pertemuan puncak di Amman dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan para pemimpin Arab.
Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi mengatakan pertemuan itu akan diadakan pada saat semua yang hadir sepakat untuk berupaya mengakhiri “perang dan pembantaian terhadap warga Palestina”.
Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi, yang juga dijadwalkan menghadiri pertemuan puncak tersebut, mengatakan dia mengutuk “sekeras-kerasnya pengeboman Israel” terhadap rumah sakit Gaza.
Arab Saudi juga mengeluarkan pernyataan tegas, mengutuk “sekeras-kerasnya kejahatan keji yang dilakukan pasukan pendudukan Israel dengan mengebom Rumah Sakit al-Ahli di Gaza”.
Israel telah membombardir Gaza selama hampir dua minggu tanpa henti. Lebih dari 3.000 orang tewas dalam serangan militer Zionis dengan nama sandi Operasi Pedang Besi.
Serangan militer Israel ini sebagai respons atas serangan mengejutkan Hamas pada 7 Oktober lalu yang diberi nama Operasi Badai al-Aqsa. Lebih dari 1.400 orang tewas dan ratusan lainnya disandera dalam serangan tersebut.
Dari banyaknya kehancuran bangunan di Jalur Gaza, nasib Rumah Sakit Baptis al-Ahli inilah yang mencuri banyak perhatian dunia karena masuk kategori kejahatan perang.
6 Fakta RS Baptis Al-Ahli di Gaza yang Dibombardir
1. Lokasi Rumah Sakit Baptis al-Ahli
Rumah Sakit Baptis al-Ahli terletak di Kota Tua Gaza antara lingkungan Shujaiya dan Zeitoun. Lokasinya hanya kurang dari 3 km dari Rumah Sakit al-Shifa, rumah sakit umum terbesar di wilayah tersebut.
Fasilitas medis ini juga dekat dengan beberapa situs bersejarah di Gaza, termasuk Masjid Agung Omari, yang dikenal sebagai Masjid Agung Gaza dan dua gereja di Gaza, yakni Kapel Penginjil St Philip dan Gereja St Porphyrius.
2. Waktu Pengeboman Rumah Sakit Baptis al-Ahli
Pengeboman itu terjadi pada Selasa (17/10/2023) malam, sementara jam persisnya belum jelas. Namun menurut militer Israel, pada pukul 18.59 ada laporan ledakan di rumah sakit tersebut.
Pada jam-jam pertama setelah ledakan, seorang kepala pertahanan sipil Gaza mengatakan 300 orang tewas, sementara sumber kementerian kesehatan menyebutkan angka 471 dan 28 orang dalam kondisi kritis.
Sejumlah besar orang yang terluka dibawa ke Rumah Sakit al-Shifa di Kota Gaza.
3. Palestina dan Israel Saling Menyalahkan
Melansir dari Al Jazeera, serangan tersebut membuat pejabat Palestina menuduh Israel telah melakukan pengeboman RS tersebut. Sedangkan rezim Zionis Israel menyalahkan kelompok bersenjata yang berbasis di Gaza; Jihad Islam Palestina, atas ledakan mengerikan tersebut.
Menurut Israel roket-roket Jihad Islam Palestina yang gagal meluncur telah menghantam Rumah Sakit Baptis al-Ahli. Namun Jihad Islam Palestina mengatakan tuduhan Israel tak berdasar dan menyebutnya sebagai ciri khas kebohongan rezim Zionis.
Negara-negara Arab sepakat dengan narasi Palestina bahwa serangan udara Israel-lah yang menghantam rumah sakit.
4. Menewaskan Hampir 500 Orang
Menurut Reuters, jumlah korban tewas dari tragedi serangan ke rumah sakit ini merupakan yang tertinggi dari semua insiden di Gaza selama perang Israel-Hamas yang masih berlangsung.
Menteri Kesehatan Otoritas Palestina, Mai Alkaila, menuduh Israel melakukan "pembantaian" di Rumah Sakit Baptis al-Ahli. Serangan itu menewaskan ratusan orang dan terjadi di tengah kampanye pengeboman intensif Israel di Gaza.
Pada jam-jam pertama setelah ledakan, seorang kepala pertahanan sipil Gaza mengatakan 300 orang tewas, sementara sumber kementerian kesehatan menyebutkan angkanya 500 orang.
5. Memicu Kecaman Banyak Pihak
Berita tentang pengeboman rumah sakit dan tingginya angka kematian memicu kecaman dari banyak negara. Kecaman bermunculan menjelang kunjungan Presiden AS Joe Biden ke Israel pada Rabu.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan serangan terhadap rumah sakit itu "skalanya belum pernah terjadi sebelumnya". Dikatakan sebelumnya pada Selasa bahwa ada 115 serangan terhadap fasilitas kesehatan di Gaza dan sebagian besar rumah sakitnya tidak berfungsi.
Berbagai negara, termasuk Kanada, Mesir, Turki, Yordania dan Qatar mengutuk serangan terhadap rumah sakit tersebut.
6. Tanggapan Pemimpin Negara Timur Tengah
Protes juga pecah di Timur Tengah, termasuk di Yordania dan Tepi Barat yang diduduki Israel. Yordania bahkan telah membatalkan rencana pertemuan puncak di Amman dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan para pemimpin Arab.
Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi mengatakan pertemuan itu akan diadakan pada saat semua yang hadir sepakat untuk berupaya mengakhiri “perang dan pembantaian terhadap warga Palestina”.
Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi, yang juga dijadwalkan menghadiri pertemuan puncak tersebut, mengatakan dia mengutuk “sekeras-kerasnya pengeboman Israel” terhadap rumah sakit Gaza.
Arab Saudi juga mengeluarkan pernyataan tegas, mengutuk “sekeras-kerasnya kejahatan keji yang dilakukan pasukan pendudukan Israel dengan mengebom Rumah Sakit al-Ahli di Gaza”.
(mas)